Gunung Tangkuban Parahu Erupsi
Polda Jabar Tutup TWA Gunung Tangkuban Parahu 3 Hari dan Bisa Diperpanjang, 42 Warga Terkena Dampak
Polda Jawa Barat resmi menutup sementara kunjungan ke TWA Gunung Tangkuban Parahu, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara,
Gunung Tangkuban Parahu Erupsi Tiba-tiba, Bikin Warga Panik, Ini Catatan Para Ahli
“Dari jam 00.00 WIB malam sudah mulai menurun. Estimasi jam 04.00 WIB sudah terlihat ada penurunan amplitudo tremor,” kata Hendri Deratama, Peneliti Gunung Api Tangkuban Parahu saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG), Cikole, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2019).
Selain itu, terpantau pula pada Sabtu, pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, ada penurunan gempa tremor dengan amplitudo dominan 3 milimeter.
“Ini menandakan kalau energinya masih ada. Selama gempa tremor masih terekam, pertanda energi masih berlangsung,” ungkapnya.
Selain itu, dari pengamatan visual di Kawah Ratu yang merupakan kawah utama Gunung Tangkuban Parahu, masih terjadi kepulan asap putih cukup tebal dari dalam kawah.
“Gempa embusan masih terjadi. Masih ada kepulan asap tapi tidak tebal,” akunya.
Dari pantauan kompas.com, sekitar pukul 10.45 WIB seismograf sempat menangkap getaran cukup tinggi dengan amplitudo maksimal 50 milimeter.
Setelah dikonfirmasi, getaran tersebut diprediksi bukan disebabkan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.
“Sepertinya gempa tektonik jauh. Kalau skala richternya kita enggak tahu. Posisinya juga enggak,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erupsi Tangkuban Parahu, 42 Warga Cikole Alami Gangguan Pernapasan" dan "Kapolda Jabar: TWA Tangkuban Parahu Ditutup Tiga Hari" dan "Pasca Erupsi, Aktivitas Vulkanik Gunung Tangkuban Parahu Mulai Turun "