Sejumlah Parpol Mulai Gadang Calonnya di Pilkada Balikpapan, Mulai Rahmad Mas'ud sampai Safaruddin

Sejumlah partai politik mulai menggadang-gadang sejumlah figur untuk maju memperbutkan kursi nomor satu di Kota Balikpapan.

Penulis: Mir | Editor: Januar Alamijaya
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO - -Suhu politik di Kota Balikpapan menjelang Pilkada serentak tahun 2020 mendatang mulai memanas. Sejumlah partai politik mulai menggadang-gadang sejumlah figur untuk maju memperbutkan kursi nomor satu di Kota Balikpapan.

Sebut saja Partai Golkar yang jauh sebelumnya sudah menyebut Ketua DPD II Golkar Balikpapan yang juga Wakil Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud. Bahkan Rahmad sendiri sudah menyampaikan bahwa siap untuk memperbutkan kursi orang nomor satu.

Wakil Wali Kota Balikpapan saat ditemui Tribunkaltim.co di rumah pribadinya di Jalan Wiluyo Puspoyudo Nomor 27 RT 25, Klandasan Ulu Balikpapan Kota.
Wakil Wali Kota Balikpapan saat ditemui Tribunkaltim.co di rumah pribadinya di Jalan Wiluyo Puspoyudo Nomor 27 RT 25, Klandasan Ulu Balikpapan Kota. (Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani)

Kini giliran DPC PDIP Balikpapan dan DPC Partai Gerindra yang menyampaikan keinginan untuk mengusung kader sendiri atau figur lain.

Meski jumlah kursi mereka masih belum cukup untuk memgusung seperti Golkar yang bisa mengusung sendiri, namun dua parpol ini percaya diri untuk mengusung kader sendiri meski masih harus berkoalisi.

PDIP Balikpapan yang meraih 8 kursi di Pemilu serentak tahun ini, masih membutuhkan satu kursi lagi untuk bisa mengusung calon walikota dan wakil walikota. Sementara untuk Partai Gerindra masih membutuhkan 3 kursi karena hanya meraih 6 kursi di Pileg lalu.

Ketua DPC PDIP Balikpapan Thohari Azis  meminta kesediaan Irjen Pol (purn) Safaruddin, untuk  bertarung di kontestasi politik Pemilukada Balikpapan 2020 mendatang.

"Yang kita ajukan Pak Safaruddin, kami Minta kesediaan beliau. Beliau sebagai kader partai pasti siap diperintahkan. Bu Mega, bukan saya, lho," katanya.

Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Thohari Aziz.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Thohari Aziz. (tribunkaltim.co)

Kendati juklak atau juknis Pemilukada Balikpapan 2020 belum sampai, namun konsolidasi internal sudah sejak jauh-jauh hari dilakukan membahas strategi dan langkah politik menghadapi gelaran Pemilukada 2020 di Balikpapan.

"Kami dimintai pendapat dan sikap, saya pikir yang realistis beliau (Safaruddin). Karena Pilgub menang di Balikpapan, DPR RI suara tinggi di Balikpapan. Insya Allah, dengan modal politik demikian mampu memenangkan Pilkada Balikpapan. Kami meminta kesediaan," selorohnya.

Sementara itu,  Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin, mengatakan dari laporan yang ia terima, partai berlambang banteng tersebut sudah melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya. Bahkan di antaranya sudah menyatakan kesediannya bergabung jelang Pemilukada 2020 mendatang di Balikpapan.

"PKB merapat ke PDIP, walaupun di dewan masuk ke Fraksi Golkar, tapi kalau pemilihan walikota dia merapat ke PDIP. Sudah ada komunikasi politik, tanya saja Taufiq (politisi PKB)," katanya lewat sambungan telepon.

Ketua DPD PDIP Kaltim Irjen Pol (purn) Safaruddin saat ditemui Tribunkaltim.co belum lama ini.
Ketua DPD PDIP Kaltim Irjen Pol (purn) Safaruddin saat ditemui Tribunkaltim.co belum lama ini. (TribunKaltim.CO/Muhammad Fachri Ramadhani)

Bagi PDIP tambahan 1 kursi dari PKB di Balikpapan, cukup memberikan tiket untuk mengusung calon yang mereka sendiri. "Sebenarnya cukup sembilan, itu sudah memenuhi persyaratan administrasi," ucapnya.

Kendati demikian, keputusan final terkait siapa-siapa saja sosok yang berlaga dalam Pemilukada serentak 2020 di Kaltim masih terus berjalan dinamis.

Tak hanya melakukan penjaringan internal, pihaknya juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi tokoh ataupun sosok eksternal yang hendak maju menggunakan perahu politik PDIP Balikpapan.

"Ini semua masih terbuka sekali. Nanti tentunya akan ada survey, kemudian teknis penjaringan. Kita ingin calon yang PDIP usung menang," katanya.

Bila melihat kemesraan PDIP dan Golkar pada Pilpres 2019 lalu di tingkat pusat, tak serta merta turun ke daerah. Semua tergantung dengan dinamika politik yang terjadi di masing-masing daerah. Kendati Golkar di Balikpapan jadi partai tertinggi perolehan kursi di legislatif.

"Oh, itu gak otomatis itu. Tergantung dinamika di sini (Balikpapan). Kita lihat saja nanti. Gak bisa terikat (koalisi nasional)," katanya.

"Di Balikpapan PDIP harus memajukan calonnya sebagai calon kepala daerah atau wakil kepala daerah," tambahnya.

Sedangkan Partai Gerindra Balikpapan mengklaim saat ini sudah memiliki figur sendiri dalam persiapan jelang Pemilukada 2020 mendatang.

Hal itu diungkapkan politisi Gerindra Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle yang kini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Balikpapan.

"Kami punya sosok dan figur sendiri. Sementara ini mengarah ke nama saya," akunya.

Dirinya mengaku siap bertarung dalam kontestasi politik 2020 mendatang, bila mandat partai turun ke pundaknya.

Wakil ketua DPRD kota Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle
Wakil ketua DPRD kota Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle (Tribunkaltim.co, Zainul)

Saat dimintai komentar terkait kinerja pemerintah yang sudah berjalan hampir 5 tahun ini, menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan, apalagi merujuk visi-misi kepala dan waki kepala daerah

Carut marut dunia pendidikan masih jadi momok bagi masyarakat. Masyarakat bukannya dapat merasakan pelayanan pendidikan yang lebih baik, namun dari tahun ke tahun persoalan selalu sama. Seakan tak ada evaluasi setiap tahunnya.

"Tengok saja faktanya di PPDB tahun ini, berapa banyak anak kita yang terancam tak sekolah. Lantaran pemerintah menetapkan sistem zonasi. 

Selain itu, persoalan penanganan banjir yabg rasanya seperti jalan di tempat. Belum lagi air bersih. Hal-hal kecil dulu, sebelum memikirkan hal besar lainnya," ucapnya.

Kendati demikian, Sabaruddin soal nama yang diusung sejatinya masih longgar dan fleskibel. Dirinya yang didorong merupakan hasil dari beberapa konsolidasi internal pengurus partai berlambang Garuda tersebut.

"Masih fleksibel. Kami tentu bakal melihat hasil survei yang terukur dan disepakati segenap pengurus, kita bisa usung yang lain," tuturnya.

Artinya, peluang sosok lain yang hendak memerlukan perahu politik Gerindra yang mengantongi 6 kursi legislatif, masih terbuka lebar.

Kendati demikian, Sabaruddin menekankan bahwa keputusan partai Gerindra tentunya bakal memberikan aksesnya kepada calon pemimpin yang komitmen mengedepankan kepentingan umat.

"Penjaringan eksternal tak menutup kemungkinan. Cari sosok yang mementingkan kepentingan umat dan masyarakat, Gerindra pun siap memberikan perahu," ujarnya.

Sabaruddin mengaku pihaknya juga telah menjalin komunikasi politik ke parpol lainnya di Balikpapan. Namun ia masih enggan membeberkan arah koalisi menatap Pemilukada ke depan.

"Kita sudah jalin komunikasi politik ke partai lainnya di Balikpapan. Siapa yang dikunjungi, ya semua partai politik dikunjungi," tuturnya. (*)

Partai Gerindra Miliki 6 Kursi di DPRD, Klaim Kader Didorong di Pilkada Balikpapan

Diminta Maju di Pilkada Balikpapan 2020, Safaruddin :Tak Ada Kata Mundur Kalau Diperintah Partai

Gibran Rakabuming Akhirnya Buka Suara Soal Pencalonan Dirinya di Pilkada Solo, Ungkap Pesan Jokowi

Pilkada 2020, KPU Ajukan Rp 55 Miliar ke Pemkot Balikpapan, Thoha Berharap Tidak Banyak Koreksi

Partai Berkarya Pilih Golkar tuk Koalisi di Pilkada 2020 Paser, Mengusung H Kaharuddin Modal 6 Kursi

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved