Anak Petani Jadi Perwira TNI Lulusan Taruni Akmil 2019, Tetap Yakin Meski Ada Kabar Miring Berembus

Kisah mengharukan sekaligus inspiratif dialami Putri Lenggo Geni, anak petani yang baru saja lulus dari Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun 2019.

Editor: Doan Pardede
IST via TRIBUN JATENG
Putri Lenggo Geni anak petani yang jadi perwira TNI AD 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah mengharukan sekaligus inspiratif dialami Putri Lenggo Geni, anak petani yang baru saja lulus dari Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun 2019.

Meski sempat mengalami enam kali kegagalan, Putri Lenggo Geni pantang menyerah hingga akhirnya ia kini menjadi perwira kowad (Korps Wanita) TNI AD.

Kisah Putri Lenggo Geni ini diulas dalam video yang diunggah channel youtube TNI AD.

Mariamon, ibunda Putri Lenggo Geni menceritakan awal perjuangan putrinya dimulai tahun 2012.

Menurut Mariamon, putrinya telah mencoba segala jalur tes seperti IPDN, Akpol, hingga brigadir tapi terus gagal

"Dari awal tamat SMA itu pas 2012 coba tes IPDN, tes Akpol, tes Brigadir, nah ini yang ke-7 Alhamdulillah anak ibu ada rezekinya di Taruna Akmil, dengan perjuangannya yang sangat panjang," terang Mariamon

Tak hanya itu, Putri Lenggo Geni juga ikut menceritakan perjuangannya selama ini.

"Motivasi saya yang pertama itu sebelum ke akademi militer, pertama saya gagal di akpol itu ada tanda-tanda kutip dari orang sekitar. 'Kamu gagal ya, karena kamu nggak ada ini nggak ada ini,' tapi saya yakin, walaupun saya hanya anak seorang petani dan saya sudah mencoba sampai akhir.

Bahkan sampai panthukhir dan di panthukhir itu saya gagal. Berarti itukan bukan rezeki bukan karena ini seperti kata orang di luar sana. Jadi saya, 'O mungkin belum waktunya,'" terang Putri Lenggo Geni.

Tak hanya itu, Sermatutar Putri juga tampak memiliki keyakinan yang kuat terhadap perjuangannya.

"Saya percaya sama janji Tuhan itu selagi kamu masih berusaha, saya akan kasih. Tapi di situ mau dijanjikan seperti mau tes itu mau 27 tahun. Lewat dari itu tidak tes berarti ini bukan jalan saya. Akhirnya saya jadi taruni akademi militer," terang Putri.

Karena kini Putri Lenggo Geni berhasil melewati perjuangan panjang dan sukses jadi anggota TNI, sang ibunda pun memberi pesan dan harapan untuknya.

"Harapan ibu sama Putri tetaplah jadi anak yang baik, rendah hati, jangan lupa sama Tuhan, tetap sholat, berdoa terus, dan semakin kita tinggi itu hati kita semakin rendah. Tetapkan hatimu di sini, jangan pernah sombong," ucap Mariamon.

Bahkan bagi sang ayah, Putri merupakan karunia dari Tuhan.

Baca juga :

Video Viral - Tak Bisa Hadir saat Putrinya Lahir dan Meninggal, Ratapan Prajurit TNI Ini Buat Haru

Hari Bakti TNI AU, Ratusan Pendonor Darah Kumpul di Gedung Serba Guna Lanud Dhomber Balikpapan

"Kalau bagi kami orang tuanya, Putri itu kayak bintang jatuh dari langit," ucap Udet Sirtama, ayahanda Sermatutar Putri Lenggo Geni.

Putri Lenggo Geni pun lantas menjelaskan harapannya dan memohon doa restu dari kedua orang tuanya.

"Harapan saya cuma satu. Saya hanya minta Allah beri saya jalan yang lurus di kedinasan, tetap jaga rendah hati saya.

Buat kedua orang tua saya, ikhlaskan saya lanjut ke dunia kedinasan. Mungkin ini jalan dari Allah, saya harus mencari rezeki meninggalkan rumah tetapi tetap saya berada di bawah sujud kaki kedua orang tua saya," pungkas Putri Lenggo Geni.

Melansir dari laman rekrutmen-tni.mil.id, Putri Lenggo Geni merupakan putri kebanggaan Payakumbuh yang lahir pada 19 Januari 1994 silam.

Ia sempat tercatat sebagai nama calon siswa taruna Akademi TNI tahun angkatan 2015 yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.

Berikut videonya:

Anak tukang ojek lulus Akmil

Kisah mengharukan sekaligus inspiratif dialami Yusuf Maulana Abdullah, anak tukang ojek yang baru saja lulus dari Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun 2019. 

Awalnya, Yusuf Maulana Abdullah hanya ingin menjadi bintara yang menurutnya sudah bisa membahagiakan orangtua. 

Tapi nasib berkata lain, Yusuf yang memiliki nilai terlalu bagus malah dialihkan ke sekolah perwira. 

Kisah Yusuf Maulana Abdullah ini diulas dalam video yang diunggah channel youtube TNI AD. 

Keinginan Yusuf menjadi tentara berawal saat melihat kerja keras ayahnya, Anda Sunarto yang seorang tukang ojek. 

Yusuf Maulana
Yusuf Maulana (TNI AD)

Yusuf mengaku prihatin melihat sang ayah yang bekerja keras setiap hari. 

Dulu setiap pulang sekolah, Yusuf Maulana kerap mampir ke tempat ayahnya mangkal.

Ia melihat sang ayah kerap mengejar penumpang untuk mencari nafkah.

"Kalau saya pulang sekolah, saya mampir ke tempat bapak saya 'Ya Allah bapak saya kejar-kejar cari penumpang', dari situ saya nekat pasti bisa saya masuk (TNI), apa pun saya mau," ujarnya.

Hal itu membuat Yusuf semakin termotivasi untuk daftar TNI.

Mulanya, ia daftar Tamtama TNI AL.

Kala itu, ia tak berpikir panjang, tekadnya cuma satu, yakni menjadi anggota TNI.

Pada 2015, itu langsung daftar TNI AL.

Kala itu, usianya merupakan batas akhir dari pendaftaran Tamtama TNI AL.

"Pada 2015 saya daftar Tamtama AL dengan pikiran umur saya udah terakhir, ya udah lah yang penting jadi tentara yang bisa bahagian bapak dan mama juga. ya udah saya tekad apa pun hasilnya saya terima," katanya.

Ditolak masuk pendidikan Tamtama TNI AL karena nilainya terlalu tinggi, hidupnya justru bak ketiban durian runtuh.

Yusuf bernasib mujur karena mendapatkan tawaran untuk daftar menjadi taruna.

Baca juga :

Satu Taruna Akmil 2018/2019 Tak Bisa Lanjutkan Dinas Militer Karena Pernah Cedera, Begini Nasibnya

Kisah Luhut Binsar, 'Dihabisi' saat Orba hingga Menjadi Jenderal HOR dan Melarang Anak Masuk Akmil

Akhirnya, Yusuf pun tak menyia-nyiakan kesempatan.

"Tapi Allah berkehendak lain, tamtama enggak boleh, jadinya taruna," kata Yusuf Maulana.

Yusuf Maulana Abdullah, Anak Tukang Ojek Jadi Perwira TNI AD (Youtube TNI AD)
Namun, berjalannya pendidikan Yusuf di Akmil, ia justru harus menelan kenyataan pahit.

Sang ibu yang sempat sakit sebelum ia daftar jadi taruna meninggal dunia.

Ibunya meninggal ketika Yusuf mengenyam pendidikan pada tingkat tiga.

Pada waktu ibunya menghembuskan napas terakhir, ia tengah bersiap akan latihan.

Yusuf tak tahu apa-apa soal meninggalnya sang ibu.

Ayahnya sengaja tak memberi tahu anaknya yang sibuk latihan.

"Mama meninggal waktu saya tingkat tiga, pas mau latihan luar, bapak enggak ngasih tau, malah ngasih taunya ke orang lain," kata Yusuf.

Walaupun begitu, sang ayah memiliki alasan tersendiri.

Anda Sunarto bercerita, sebenarnya Yusuf sempat menengok istrinya saat di rumah sakit.

Setelah itu, ia pun tak memberikan kabar duka kepada anaknya terkait istrinya.

"Sempat ke RS dia nengok dulu, tak lama seminggu kemudian saya enggak kasih kabar barang kali di sini lagi dinas atau latihan," katanya.

Ia mengaku, tak tega harus menyampaikan kabar duka pada sang anak.

Sebenarnya ia sedih kehilangan sang istri saat Yusuf masih melakukan pendidikan, belum lulus dari Akmil.

"Enggak tega, enggak apa-apa lah ini mah urusan Allah, saya juga udah berusaha sekuat tenaga, tapi ya namanya kehendak Allah kan enggak tahu. Saya juga sedih juga, dia juga belum lulus, mama udah enggak ada," katanya terlihat sedih.

Kemudian, Yusuf pun masih ingat saat-saat mengetahui kabar duka ibunya.

Kala itu, ia mendapatkan chat WhatsApp dari anggota keluarganya yang lain.

"Masih ingat dulu, pas ngecek hp ada WA keluarga yang nge-chat, 'ibu, ibunya Yusuf udah enggak ada'," cerita Yusuf.

Membaca kabar mengejutkan itu, ia langsung diam.

Dalam hatinya, Yusuf bertanya mengapa sang bapak tak memberi tahunya.

"Saya langsung diem kenapa bapak enggak bilang. Langsung pulang ke paviliun langsung telepon bapak," ujarnya.

Melalui sambungan telepon, ia bertanya kepada ayahnya soal kebenaran ibunya meninggal.

"Kenapa Bapak enggak bilang," kata Yusuf pada ayahnya saat itu.

"Ya mau bilang sama siapa Nak," ucap Yusuf menirukan jawaban sang ayah.

Kemudian, Yusuf pun langsung bergegas pulang ke rumahnya.

Di makam ibunya, ia hanya bisa diam, nangis pun tak bisa.

"Pas pulang ke rumah saya langsung diem di makamnya mama. itu pun enggak nangis, mungkin Yusuf udah ikhlas," kata Yusuf.

Kini, Yusuf Maulana pun mempersembahkan kelulusannya dari Akmil untuk sang ibu yang telah tiada.

Ayahnya pun bersyukur, sambil menangis dan memeluk putranya, Anda Sunarto mendoakan kesuksesan anaknya.

"Semoga perjalanannya lancar ya Nak," katanya kepada Yusuf.

Ayahnya pun bersyukur, sambil menangis dan memeluk putranya, Anda Sunarto mendoakan kesuksesan anaknya.

"Semoga perjalanannya lancar ya Nak," katanya kepada Yusuf.

Lihat videonya : 

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Putri Lenggo Anak Petani Jadi Perwira TNI Lulusan Taruni Akmil 2019, 6 Kali Gagal Daftar Kowad dan di Tribunnews.com dengan judul MENGHARUKAN Perjuangan Anak Tukang Ojek Jadi Perwira TNI: Tak Tahu ketika Ibunya Wafat

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved