Penjelasan Hidayat Nur Wahid Soal Posisi PKS yang Mantap di Oposisi, Permintaan Konstituen
Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa hingga saat ini partainya berada di oposisi sesuai dengan keputusan Majelis Syuro
Menurut Pipin, ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan politik dan pemerintahan.
"Untuk kebaikan bersama sebaiknya memang tidak semua partai ditarik atau menarik diri jadi koalisi partai pendukung pemerintah.
Perlu ada koalisi partai oposisi yang kredibel dan bermartabat sebagai penyeimbang pemerintahan," ujar Pipin kepada Kompas.com, Selasa (23/7/2019).
• Tanggapi Oposisi Gabung Jokowi, Puan Maharani Sebut Tak Ada Lagi Wadah Akan Dibentuk usai TKN Bubar
• Minus PDI Perjuangan, Empat Partai Utama Pendukung Jokowi-Maruf Bikin Manuver Tolak Oposisi
• Gerindra Sodorkan Program ke Jokowi-Maruf dan Akan Tetap Oposisi Bila Ditolak, Satunya soal Energi
Hingga saat ini, hanya PKS yang sudah memutuskan menjadi oposisi di pemerintahan lima tahun ke depan.
Adapun Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat yang mendukung Prabowo-Sandiaga Uno belum mengambil keputusan arah politiknya.
Pipin melanjutkan, adanya oposisi yang seimbang dengan koalisi partai pemerintahan membuat demokrasi Indonesia menjadi sehat.
Koalisi oposisi seperti yang dikomandoi PKS dan Partai Gerindra pada 2014-2019 misalnya, bisa diterapkan kembali untuk lima tahun ke depan.
"Meskipun sistem yang kita gunakan sistem presidensial dan tidak diatur dalam konstitusi, namun tidak dilarang dan dalam praktiknya kita sudah menerapkan koalisi partai oposisi seperti dilakukan Gerindra dan PKS pada 2014-2019.
Ini sehat bagi demokrasi," kata Pipin.
"Jangan sampai DPR hanya jadi alat stempel kebijakan pemerintah.
Partai politik kehilangan daya kritis karena sudah digadai jabatan menteri.
Makanya saya setuju kesolidan KIK," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Andreas Pareira mengatakan, jangan sampai penambahan anggota koalisi justru membuat parpol yang bergabung di dalamnya tidak solid.
"Bahwa di luar itu ada suara-suara yang ingin bergabung, tapi yang penting pertama itu koalisi solid.
Sehingga jangan sampai ada penambahan atau ini justru membuat koalisi tidak solid," kata Andreas, Selasa (23/7/2019).