Hari Ini, Pematokan Lahan Jembatan Tol Teluk Balikpapan di Sisi Penajam Dimulai

PUPR dan BPN PPU melakukan pematokan lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan Jembatan Tol Penajam Balikpapan, Kamis (1/8/2019).

Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.CO/Heriani Am
Tim dari Kementrian PUPR mulai mematok wilayah-wilayah yang akan dibebaskan. Kamis (1/8/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Tim Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Nasional Pertanahan (BPN) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kelurahan  Nenang, Kecamatan Penajam,

melakukan pematokan lahan yang akan dibebaskan  untuk pembangunan Jembatan Tol Penajam Balikpapan, Kamis (1/8/2019). Lahan sementara yang akan dibebaskan berjumlah 14 hektare lebih yang dimiliki oleh 96 pemilik.

"Pemilik sementara dari surat yang ada yakni 96 orang, bisa saja bertambah atau berkurang karena beberapa orang belum teridentifikas," kata Lurah Nenang, Mahmudin.

Rencananya, pematokan pada bidang tanah yang terdata sekaligus pelebaran jalan, dilakukan terlebih dahulu oleh Tim Bina Marga Kementerian PUPR, baru selanjutnya jika patok sudah terpasang seluruhnya, tim Satgas A dan Satgas B akan memetakan bidang-bidang tanah tersebut untuk penentuan appraisal atau harga. Proses pematokan direncanakan selesai satu hingga dua hari.

Tim dari Kementrian PUPR mulai mematok wilayah-wilayah yang akan dibebaskan. Kamis (1/8/2019).
Tim dari Kementrian PUPR mulai mematok wilayah-wilayah yang akan dibebaskan. Kamis (1/8/2019). (TribunKaltim.CO/Heriani Am)

"Kita harapnya pematokan satu hari selesai," lanjutnya.

Dari 14 hektare lahan yang akan dibebaskan tersebut, terdapat lebih kurang 20 rumah warga, lahan tambak ikan serta rumah usaha-usaha masyarakat seperti perkayuan dan lainnya.

"Setelah pematokan selesai baru kita ketahui apakah mereka terkena pembebasan lahan atau tidak," lanjutnya.

Dengan dibangunnya Jembatan Tol Penajam Balikpapan, PPU landmark yang dibanggakan, masyarakat tentunya akan menikmati fasilitas yang tersedia.

Jika saat ini perjalanan menuju Balikpapan memakan waktu dari 30 menit hingga 2 jam menggunakan transportasi laut, menggunakan jembatan tol hanya memakan waktu 10 hingga 15 menit.

Pembangunan direncanakan dimulai tahun 2020. Proses lelang investor saat ini juga masih berjalan, sembari menjalankan proses pembebasan lahan di daerah terkait yakni, Penajam dan Balikpapan.

Hingga pematokan hari pertama, belum ditemukan kendala berarti. Jika sesuai target, tahun 2024, jembatan tol sudah bisa dinikmati masyarakat.

Bupati PPU, Abdul Gafur Mas'ud berharap dalam waktu dekat sudah ada pembangunan fisik, agar satu sampai lima tahun kedepan sudah bisa dinikmati.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten PPU terus berusaha menggiring dan berjuang untuk mewujudkan pembangunan tersebut, karena sudah memasuki tahap lelang. Ia berharap tidak ada kendala dari segi apapun.

"Saya sempat berkomunikasi dengan Komisaris Utama PT Waskita, Bapak Badruddin Haiti, bahwa jalan tol memang merupakan keseriusan pemerintah untuk mengkoneksikan antar kabupaten/kota. Hal tersebut juga merupakan nawacita Bapak Presiden RI juga Gubernur Kalimantan Timur," tandasnya. (*)

Baca Juga

Digagas Sejak 2003, Kini Tiga Perusahaan Asal China Ingin Bangun Jembatan Tol Teluk Balikpapan

Begini Kesiapan Tim BPN Lakukan Pematokan Pembebasan Lahan Jembatan Tol Teluk Balikpapan

Jadi Perhatian Presiden, Waskita Tol Road Kunjungi Jembatan Pulau Balang

PT Waskita Karya Tol Road Kunjungi Jembatan Balang, Sadali: Jembatan Tol Jadi Perhatian Presiden

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved