Ikhlas, Keluarga Aurellia Tak Tempuh Jalur Hukum, Tapi Titip Pesan Ini untuk Latihan Paskibraka
Kisah Aurellia Qurratuaini, Paskibraka Tangerang Selatan yang meninggal jadi perhatian Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.
TRIBUNKALTIM.CO - Ikhlas, Keluarga Aurellia Tak Tempuh Jalur Hukum, Tapi Titip Pesan Ini untuk Latihan Paskibraka.
Kisah Aurellia Qurratuaini, Paskibraka Tangerang Selatan yang meninggal jadi perhatian Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.
Farid Abdurrahman (42) mengaku tidak akan membawa kasus meninggalnya Paskibraka asal Tangerang Selatan, Aurellia Qurratuaini, ke jalur hukum.
Dia mengaku ikhlas putri kesayangannya itu menghadap Sang Pencipta.
Namun, dia berharap kasus yang menimpa putrinya ini menjadi pelajaran dan pembenahan pihak terkait yang terlibat dalam melatih para Paskibraka Tanggerang Selatan.
"Secara langkah hukum ini tidak akan kita lakukan prosedur tindakan.
Akan tetapi tindakan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh itu sudah kita sampaikan ke Ibu Wali Kota Tangsel bahwa harus dilakukan evaluasi," ucap dia saat ditemui di rumahnya di perumahan Taman Royal II, Tangerang Kota, Jumat (2/8/2109).
Dia mengaku sudah memberikan masukan kepada Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany terkait sistem pelatihan Paskibraka.

Termasuk usul menyediakan tim medis untuk para anggota Paskibraka.
"Alhamdulillah mulai tadi sudah ditindak lanjutin oleh Bu Wali Kota, Bu Airin.
Saya sudah dapat laporan dari orangtua anggota Paskibra yang lain bahwa sudah standby petugas medis di lokasi," kata dia.
Kembali menekankan, dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar pihak yang terlibat dalam melatih para Paskibraka tidak menerapkan latihan yang esktrem.
Sehingga berujung anggota yang meninggal dunia.
"Kami harapkan dengan adanya kejadian ini sebagai pengalaman sebagai hal yang wajib mereka (pihak pelatih Paskibraka) evaluasi.
Bahwa tindakan seperti ini akan berakibat sangat fatal.
Baik dari peserta sendiri maupun bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Farid.
Sebelumnya, Aurellia Qurratuaini diketahui meninggal dunia pada Kamis, (1/8/2019) pukul 04.00.
Sebelum meninggal, Aurellia yang juga anggota Paskibraka Tanggerang Selatan sempat menjalani latihan yang cukup berat.
Selama latihan, Aurellia dan beberapa anggota paskibraka lainya kerap disuruh push up dengan tangan dikepal, memakan jeruk berserta kulit-kulitnya.
Hingga menulis buku diary oleh para seniornya.
"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop.
Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari.
Dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," tambah Farid.
• Anggota Paskibraka 2019 Putri Bakal Pakai Celana Panjang, Alasan Dibaliknya Ternyata Cukup Serius
• Aurellia, Paskibra Calon Pembawa Baki Bendera Meninggal Tiba-tiba, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan
• 36 Calon Paskibra Masuk Karantina, Ini Pesan Sekkab Kutim
Kabar duka datang dari salah satu calon angggota Paskibraka Kota Tangsel.
Aurellia Qurrota Ain, siswi kelas XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD Serpong mengembuskan nafas terakhirnya pada, Kamis (01/08/2019) di kediamannya.
Mendapat kabar itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, langsung menyambangi kediaman almarhumah di bilangan Cipondoh, Tangerang.
Benyamin mengaku sedih kehilangan sosok almarhumah yang aktif dan ceria.
"Saya sangat bersedih ketika mengetahui bahwa Almarhumah adalah anak yang aktif, ceria, dan tidak pernah sakit selama mengikuti Diklat Paskibraka," terang Benjamin pada unggahannya di Instagram.
Dinilai janggal
Romi, paman Aurellia Quratu Aini menilai kematian ponakannya itu terlihat janggal.
"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini," ujar Romi saat ditemui WartaKotaLive.com di rumah duka, Taman Royal, Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/8/2019).

Romi menjelaskan banyak keanehan dalam peristiwa ini.
Bahkan ia menyebut tubuh Aurel itu lebam-lebam.
"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurel) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," ucapnya.
Romi meminta agar Pemerintahan Kota Tangerang Selatan menindak lanjuti permasalahan ini.
Jika tidak, keluarga Aurel akan menempuh jalur hukum.
"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," kata Romi.
Latihan Keras
Indra yang juga paman Aurel, mengungkapkan kejanggalan kematian keponakannya ini.
Dirinya menerangkan bahwa latihan kegiatan Paskibra di Tangerang Selatan yang diikuti Aurel sangat keras.
"Dia pernah cerita ke kami, kalau di Tangsel itu latihannya mengenal sebutan latihan cincin. Yaitu push up di aspal dengan cara tangan mengepal, sehingga jari - jari cincin tangan menghitam," ujar Indra.
Indra pun kaget dengan kejadian itu. Menurutnya, latihan tersebut berbeda dengan kegiatan Paskibra lainnya.
Baca juga :
Anggota Paskibraka 2019 Putri Bakal Pakai Celana Panjang, Alasan Dibaliknya Ternyata Cukup Serius
Diseleksi dari Pelajar Pilihan di Kubar, 69 Paskibraka Siap Menjalankan Tugas
"Saya juga Paskibraka. Keluarga kami Paskibra. Ayah dan ibu Aurel juga Paskibra, tapi latihannya tidak sekeras itu," paparnya.
Paskibraka adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota.
Sedangkan Paskibra merupakan pasukan pengibar bendera yang bertugas di sekolah.
Karangan Bunga Mendagri
Suasana duka menggelayuti kediaman Aurel Qurrota dalam acara tahlil pada Kamis (1/8/2019) malam.
Aurel merupakan calon paskibraka yang meninggal dunia pada Kamis pagi.
Pantauan WartaKotaLive.com di lokasi, rumah duka yang beralamat di Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang ini ramai disambangi para kerabat dan tetangga.
Mereka melantunkan ayat-ayat suci Al Quran untuk mendoakan mendiang Aurel.
Sejumlah karangan bunga ucapan duka cita juga berjejer di depan halaman rumahnya.
Bahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo turut mengucapkan rasa duka cita yang mendalam kepada murid kelas XI MIPA 3, SMA Islam Al Azhar BSD itu.
Seperti diketahui, Aurel meninggal dunia karena terjatuh saat tengah latihan Paskibra.
Namun dari pihak keluarga hingga kini belum bisa diminta keterangan lebih lanjut dan masih merasakan duka yang mendalam.
Baca juga :
Sempat Keliru Tulis Nama, Arina Nyaris Tidak Lolos Seleksi Calon Paskibraka Nasional
Pelajar Asal Balikpapan dan Paser Jadi Paskibraka di Istana Negara, Berharap Masuk Tim Elite
Datang Melayat
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie sempat melayat ke rumah duka pada Kamis siang.
Benyamin langsung melihat jenazah Aurel dan disambut tangisan ibunda Aurel.
"Saya sangat berduka, saya bisa merasakan kedalaman sedih keluarganya," ujar Benyamin.
"Saya ucapkan terima kasih kepada orang tua almarhumah, karena diberikan izin mengikuti Paskibraka tingkat Kota Tangsel," ucapnya.
"Kami bangga atas prestasi Aurel makanya kami sangat terpukul dan berduka," kata Benyamin. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pihak Keluarga Tidak Akan Bawa Kasus Paskibraka Tangsel Meninggal ke Jalur Hukum", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/02/20512961/pihak-keluarga-tidak-akan-bawa-kasus-paskibraka-tangsel-meninggal-ke.