Jokowi Jadi Pesaing Kuat Megawati di Kongres V PDI Perjuangan, Begini Penjelasan Elite Partai
Presiden Jokowi disebut-sebut menjadi saingan berat Megawati dalam memertahankan kursi Ketua Umum PDIP, dalam kongres ke V PDI Perjuangan
TRIBUNKALTIM.CO - Jokowi Jadi Pesaing Kuat Megawati di Kongres V PDI Perjuangan, Begini Penjelasan Elite Partai.
Presiden Jokowi disebut-sebut menjadi saingan berat Megawati dalam memertahankan kursi Ketua Umum PDIP, dalam kongres ke V PDI Perjuangan, 8 Agustus.
Ketua DPP PDI Perjuangan Aria Bima menanggapi mengenai munculnya isu bahwa Presiden Jokowi disebut sebagai salah satu orang penggati Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.
Menurut Aria, Jokowi tak berminat untuk menjadi ketua umum PDI Perjuangan.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Aria Bima usai diskusi bertajuk 'Membaca Kongres PDIP: Who Will Be The Next?' di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
"Pak Jokowi kan juga tidak terlalu tertarik di partai.
Saya tidak melihat semacam minat Pak Jokowi untuk menjadi pemimpin partai," kata Aria.
Aria pun menambahkan, Jokowi cenderung lebih memilih mengisi jabatan publik ketimbang duduk di kursi eliter partai.
Hal itu didasari pengalamannya satu kepengurusan bersama Jokowi di PDI Perjuangan Jawa Tengah.
"Karena Pak Jokowi pernah satu kepengurusan partai dengan saya di Jawa Tengah.
Dia lebih pada jabatan-jabatan publik yang saya ketahui.
Enggak (eksplisit), persepsi saya begitu," ungkap Aria.
Meski demikian, Aria tidak memungkiri bahwa Jokowi adalah salah satu kader terbaik PDI-P yang berkomitmen pada partai.
"Saya melihat Pak Jokowi adalah orang yang commit pada ideologi dan cita-cita narasi PDI-Perjuangan tapi dia bukan passion mengelola partai," jelasnya.
Sebelumnya, Aria menyebut nama Prananda Prabowo dan Puan Maharani tengah disiapkan untuk menggantikan Megawati Soekarnoputi sebagai ketua umum PDI Perjuangan.