Jokowi Jadi Pesaing Kuat Megawati di Kongres V PDI Perjuangan, Begini Penjelasan Elite Partai
Presiden Jokowi disebut-sebut menjadi saingan berat Megawati dalam memertahankan kursi Ketua Umum PDIP, dalam kongres ke V PDI Perjuangan
Aria mengatakan, tongkat estafet itu paling cepat diserahkan pada 2024 mendatang.
Sebab, kader-kader partai disebut sudah bersuara bulat kembali mengangkat Megawati sebagai ketua umum partai periode 2019-2024 lewat kongres tahun ini.

Kritik Rocky Gerung
Megawati Soekarnoputri diisyaratkan bakal kembali menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Artinya, massa kepemimpinanya sejak tahun 1999 atau selama 20 tahun akan terus berlanjut.
Pengamat politik Rocky Gerung mengkritisi unsur penamaan pada partai berlambang banteng moncong putih itu.
Menurutnya, nama 'demokrasi' di tengah penamaan PDIP berseberangan dari kenyataan yang sesungguhnya.
PDIP tidak mencerminkan demokrasi sama sekali lantaran mempertahankan figur serupa selama 20 tahun.
"Ya nama partainya aja demokrasi.
Jadi kalau nggak ada perubahan berpikir tentang konsep demokrasi. Ya akan terus dengan keanehan yang sama," ungkap Rocky Gerung di kawasan Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).
Keputusan PDIP pun tidak dianggap Rocky Gerung sebagai sebuah keanehan.
Sebab menurutnya, hal aneh yang diulang terus menerus dan telah menjadi kebiasaan, lambat laun akan berubah lumrah.
"Menurut saya nggak aneh itu.
Kalau puluhan tahun yang aneh itu dilakukan terus, artinya tidak aneh lagi," kata dia.
Megawati kemungkinan kembali pimpin PDIP.
• Di Kongres, PDI Perjuangan akan Sesuaikan Struktur Partai dengan Kabinet Jokowi, Ini Penjelasannya
• Jelang Kongres PDIP di Bali, Safaruddin: Kongres Tinggal Pengesahan BU Mega Jadi Ketua Umum
• Teka-Teki Susunan Kabinet Jokowi-Maruf akan Dijawab Kongres V PDI Perjuangan di Bali Nanti