Jokowi Jadi Pesaing Kuat Megawati di Kongres V PDI Perjuangan, Begini Penjelasan Elite Partai

Presiden Jokowi disebut-sebut menjadi saingan berat Megawati dalam memertahankan kursi Ketua Umum PDIP, dalam kongres ke V PDI Perjuangan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(POOL/DOK. PDI-P)
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDI-P Puan Maharani (kiri) dan Panitia Pengarah Rakernas PDI-P Prananda Prabowo, bersama para kader PDIP lainnya mengacungkan simbol metal dengan ketiga jarinya seusai pembukaan Rakernas III PDI-P di Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018). Dalam rakernas tersebut telah diputuskan untuk mencalonkan kembali Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024. 

Aria mengatakan, tongkat estafet itu paling cepat diserahkan pada 2024 mendatang.

Sebab, kader-kader partai disebut sudah bersuara bulat kembali mengangkat Megawati sebagai ketua umum partai periode 2019-2024 lewat kongres tahun ini.

Dari kiri, Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Puan Maharani, Presiden terpilih, Joko Widodo, Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla, Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, dan Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto berbincang usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Marina Convention Center (MCC), Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2014). Pada Rakernas Keempat PDIP ini mengusung tema Berjuang untuk Kesejahteraan Rakyat.
Dari kiri, Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Puan Maharani, Presiden terpilih, Joko Widodo, Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla, Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, dan Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto berbincang usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Marina Convention Center (MCC), Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2014). Pada Rakernas Keempat PDIP ini mengusung tema Berjuang untuk Kesejahteraan Rakyat. ((Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan))

Kritik Rocky Gerung

Megawati Soekarnoputri diisyaratkan bakal kembali menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Artinya, massa kepemimpinanya sejak tahun 1999 atau selama 20 tahun akan terus berlanjut.

Pengamat politik Rocky Gerung mengkritisi unsur penamaan pada partai berlambang banteng moncong putih itu.

Menurutnya, nama 'demokrasi' di tengah penamaan PDIP berseberangan dari kenyataan yang sesungguhnya.

PDIP tidak mencerminkan demokrasi sama sekali lantaran mempertahankan figur serupa selama 20 tahun.

"Ya nama partainya aja demokrasi.

Jadi kalau nggak ada perubahan berpikir tentang konsep demokrasi. Ya akan terus dengan keanehan yang sama," ungkap Rocky Gerung di kawasan Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).

Keputusan PDIP pun tidak dianggap Rocky Gerung sebagai sebuah keanehan.

Sebab menurutnya, hal aneh yang diulang terus menerus dan telah menjadi kebiasaan, lambat laun akan berubah lumrah.

"Menurut saya nggak aneh itu.

Kalau puluhan tahun yang aneh itu dilakukan terus, artinya tidak aneh lagi," kata dia.

Megawati kemungkinan kembali pimpin PDIP.

Di Kongres, PDI Perjuangan akan Sesuaikan Struktur Partai dengan Kabinet Jokowi, Ini Penjelasannya

Jelang Kongres PDIP di Bali, Safaruddin: Kongres Tinggal Pengesahan BU Mega Jadi Ketua Umum

Teka-Teki Susunan Kabinet Jokowi-Maruf akan Dijawab Kongres V PDI Perjuangan di Bali Nanti

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved