Akibat Pemadaman Listrik di Jakarta, Mulai Korban Meninggal, Hingga Berkurangnya Polusi Udara
Begini situasi terkini DKI Jakarta akibat listrik padam, Presiden Jokowi turun, ada korban meninggal, hingga komentar sinis Rocky Gerung
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Budi Susilo
"Dulu di Brisbane listrik pernah mati. PLN-nya Brisbane ganti rugi kira2 seharga bahan makanan yang potential busuk di kulkas. Saya gak tahu bgm menghitungnya. Yang pasti PLN-nya bertanggung jawab. Kesal rakyat lumayan terobati. PLN kita?" tulis Raja Juli.
Status Raja Juli Antoni di twitter.
Dahnil Anzar Simanjuntak
Sementara itu Dahnil A Simanjuntak, Juru Bicara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, juga mengkritik PLN dan terutama Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Di Australia listrik Padam, kompensasinya gratis tagihan sebulan. di Korsel Menterinya Mundur. Disini Menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong didepan kamera," tulis Dahnil di twitter.
Komentar Dahnil Anzar di twitter.
Andre Rosiade
Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan manajemen PLN harus bertanggungjawab.
"Listrik sudah terlalu lama mati dan begitu luas jangkauan matinya. Ada yg salah dengan sistem PLN. Tidak cukup hanya minta permintaan maaf bagi manajemen PLN. Pak @jokowi dan Menteri BUMN tlg beri sanksi manajemen PLN agar ada pembelajaran utk pelayanan yg lebih baik," tulis Andre Rosiade di akun twitter-nya.
2. Polusi Udara Berkurang
Dilansir dari Kompas.com, setelah pemadaman listrik di kawasan Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019), kualitas udara DKI Jakarta pada Senin (5/8/2019), berada di urutan ke-21.
Dilansir dari Kompas.com, hal ini berdasarkan informasi dari situs resmi www.AirVisual.com, situs penyedia peta polusi online harian kota-kota besar di dunia.
Kualitas udara di Jakarta lebih baik dibandingkan hari sebelumnya dimana Jakarta berada pada urutan kedua dengan kualitas udara buruk di dunia.