Seperti Demokrat, PDI Perjuangan Punya Masalah Serius Setelah Berkuasa Selama Dua Periode

PDI Perjuangan hingga saat ini belum memiliki figur sentral pengganti sosok Jokowi untuk berlaga dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo menyapa tamu dan undangan dalam peringatan HUT PDI Perjuangan ke-46 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/1/2019). HUT PDI Perjuangan itu mengangkat tema Persatuan Indonesia Bumikan Pancasila. 

TRIBUNKALTIM.CO - Seperti Demokrat, PDI Perjuangan Punya Masalah Serius Setelah Berkuasa Selama Dua Periode.

PDI Perjuangan hingga saat ini belum memiliki figur sentral pengganti sosok Jokowi untuk berlaga dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago, belum adanya sosok pengganti Jokowi di tubuh PDI-P akan menjadi tantangan serius bagi partai berlambang banteng itu.

"Saya belum melihat sosok atau figur yang nantinya bisa menggantikan Jokowi.

Partai butuh figur sentral sehingga kesuksesan Jokowi punya keterikatan politik pada partai," ujar Pangi kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).

Menurut dia, partai tanpa sosok atau figur merupakan suatu keniscayaan.

Tak mengherankan jika partai sangat membutuhkan figur sentral.

Ia mengatakan, walau Megawati Soekarnoputri sangat identik dengan PDI-P maupun sebaliknya, akan tetapi figur baru tetap dibutuhkan untuk bisa menjadi coat tail effect yang mendongkrak elektabilitas partai.

"Tak bisa dinafikan, naiknya suara dan menangnya PDI-P berturut-turut pada Pemilu 2014 dan 2019 tak bisa dilepaskan dari pengaruh Jokowi," kata dia.

"Suksesnya Jokowi otomatis suksesnya PDI-P, keberhasilan pemerintah adalah keberhasilan PDI-P," lanjut dia.

Namun, menurut dia, apabila pada 2024 mendatang PDI-P belum menemukan figurnya, tidak menutup kemungkinan partai tersebut akan mengalami hal yang sama dengan Partai Demokrat yang tak memiliki figur pengganti SBY.

PDI-P sendiri dalam waktu dekat akan menggelar kongres-nya yang kelima di Bali.

Dalam kongres tersebut, PDI-P akan menyusun strategi untuk dapat memenangkan kembali pemilu pada 2024 mendatang.

"Untuk 2024, akan kami persiapkan dengan sebaik-baiknya dan rakyat yang akan menentukan," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto pada Sabtu (3/8/2019).

Target PDI-P pada Pemilu 2024 nanti disebutkan Hasto adalah untuk mencetak hattrick kemenangan dengan meraih kembali suara terbanyak.

Oleh karena itu, strategi untuk melakukan itu semua akan mulai dibahas dalam kongres kelima yang akan digelar pada 8-11 Agustus tersebut.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara duduk santai berdua di titik pandang arah Danau Toba di The Kaldera yang terletak di Kabupaten Toba Samosir, Selasa (30/7/2019). The Kaldera adalah salah satu distinasi unggulan sebagai salah satu rintisandari sepuluh Bali Baru yang terletak disekeliling Kawasan Danau Toba.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara duduk santai berdua di titik pandang arah Danau Toba di The Kaldera yang terletak di Kabupaten Toba Samosir, Selasa (30/7/2019). The Kaldera adalah salah satu distinasi unggulan sebagai salah satu rintisandari sepuluh Bali Baru yang terletak disekeliling Kawasan Danau Toba. (ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO)

Resep untuk PDI Perjuangan

PDI Perjuangan memenangi dua edisi pemilu terakhir, dan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi pun beri resep agar PDIP bisa cetak kemenangan di Pemilu 2024.

Diketahui, PDI Perjuangan mencetak sejarah di Pemilu 2019.

Partai berlambang banteng itu menjadi partai pertama yang dua kali menang pemilu berturut-turut pasca-reformasi.

Namun bisakah PDI-P mencetak hatrick kemenangan pada 2024 mendatang?

Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, bukan tidak mungkin PDI-P bisa menjadi partai yang tiga kali menang pemilu berturut-turut.

Kongres V PDIP di Bali Tanpa Plastik, Tunjukkan Kemegahan Budaya Indonesia

Singgung Soal Penolakan di Pemilu 2019, Ketua DPP PDIP Sebut Ketokohan Jokowi Bukan Hal Absolut

Burhanuddin Muhtadi Beberkan Resep Jika PDI Perjuangan Ingin Cetak Hatrick Kemenangan di 2024

Syaratnya, PDI-P harus terus melanjutkan dua upaya yang sudah dilakukan sejak kalah di Pemilu 2004 lalu.

Pertama, adalah meneruskan tren mencetak kepala daerah yang populer di masyarakat.

"Sejak kalah di pemilu, PDI-P terus mencetak kader unggul di pilkada, termasuk Pak Jokowi.

Dan, itu akhirnya dipanen sekarang," kata Burhanuddin dalam diskusi di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (3/7/2019).

Kedua, tambah Burhan, PDI-P harus terus melanjutkan upaya untuk merebut hati masyarakat muslim yang merupakan pemilih mayoritas di Indonesia.

Burhan mengatakan, upaya ini penting karena PDI-P sendiri berasal dari fusi Partai Nasionalis dan Partai Katolik.

Namun Burhan melihat, tren belakangan menunjukkan bahwa pemilih muslim yang memilih PDI-P terus bertambah.

Hal ini terjadi karena PDI-P berhasil mencitrakan diri sebagai partai yang mendukung Islam toleran.

"Pemilih Nahdlatul Ulama yang memilih PDI-P di Pileg 2019 lalu bahkan paling gede.

Dan, itu mungkin yang menjelaskan PDI-P menang di Jatim," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia ini.

"Itu dua syarat utama mencetak hattrick kemenangan di 2024," sambung Burhan.

Hambatan Kendati demikian, Burhan mengakui ada juga sejumlah tantangan yang bisa menghambat kemenangan PDI-P di 2024.

Salah satunya, faktor Presiden Jokowi yang sudah tak bisa maju lagi di Pilpres 2024.

Padahal, kemenangan PDI-P di Pileg 2019 diyakini karena efek ekor jas dari Jokowi yang merupakan kader partai berlambang banteng itu.

"Sebagian yang memilih PDI-P karena ketokohan Jokowi," kata Burhan.

Sementara itu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto memastikan bahwa partainya akan terus bekerja maksimal untuk pemilu 2024 mendatang.

Ia menyebut PDI-P akan fokus membangun kaderisasi hingga menguatkan kelembagaan partai.

Oleh karena itulah PDI-P tak akan tergantung pada ketokohan orang per orang.

"Prinsipnya bagi kami 2024, kami akan menyiapkan sebaik-baiknya.

Rakyat yang akan menentukan.

Dan, proses terus membangun organisasi jauh lebih penting.

Itu yang dilakukan PDI-P," kata dia.

PDI Perjuangan membeberkan resep nasi goreng milik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada masyarakat umum, dalam kampanye di Alun-alun Kota Tangerang, Banten, Minggu (24/3/2019). Hasto mencicipi nasi goreng resep Megawati.
PDI Perjuangan membeberkan resep nasi goreng milik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada masyarakat umum, dalam kampanye di Alun-alun Kota Tangerang, Banten, Minggu (24/3/2019). Hasto mencicipi nasi goreng resep Megawati. (Istimewa via Tribunnews)

Kongres V PDIP

Megawati Soekarnoputri tampaknya bakal kembali terpilih memimpin PDI Perjuangan dalam Kongres ke V PDI Perjuangan yang digelar di Bali, 8 Agustus nanti.

Kader PDI Perjuangan masih menghendaki Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum partai periode yang akan datang.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, kader partai masih menganggap Megawati mampu menjamin stabilitas di dalam partai sekaligus memberikan arah ke depan.

"Cara pandang terhadap kepemimpinan politik lebih melihat figur yang mampu menjamin adanya stabilitas.

Figur yang mampu memberikan direction.

Figur yang mampu menjadi pemersatu.

Figur yang terus menerus menempatkan organisasi partai di atas segalanya.

Itulah Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto ketika ditemui di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019) malam.

Sosoknya yang mampu menjamin stabilitas internal partai sekaligus pemersatu itu, lanjut Hasto, membuat Megawati sangat diterima oleh arus bawah partai.

"Inilah yang kemudian membuat kenapa kepemimpinan Bu Megawati Soekarnoputri begitu kuat diterima oleh arus bawah," kata Hasto.

Diketahui, apabila pada Kongres ke V Megawati kembali terpilih, maka putri proklamator Ir. Soekarno tersebut akan menjadi ketua umum paling lama yang memimpin partai politik.

Megawati mendirikan dan menjadi Ketua Umum PDI-P sejak tahun 1999.

Artinya, Megawati telah memimpin partai berlambang banteng itu sekitar 20 tahun.

Ketika nanti terpilih saat kongres, Megawati akan kembali menjadi ketua umum partai untuk lima tahun ke depan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belum Punya Pengganti Jokowi Jadi Tantangan Serius PDI-P pada 2024", https://nasional.kompas.com/read/2019/08/04/21273291/belum-punya-pengganti-jokowi-jadi-tantangan-serius-pdi-p-pada-2024

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved