Idul Adha 2019

Cek dari Gigi Sampai Bulu, Sapi dan Kambing di Balikpapan Dinyatakan Sehat Layak Qurban

Heria menyebutkan, tidak ada temuan dalam pemeriksaan kesehatan hewan Qurban kali ini. Semua dinyatakan sehat dan layak sebagai hewan Qurban.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/fachmi rachman
Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan pun turun ke lapangan untuk mengecek kesehatan qurban yang dijual di sepanjang jalan kota Balikpapan, Selasa (6/8/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hari raya Idul Adha 2019 tinggal hitungan hari. Para petugas Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pun turun ke lapangan untuk mengecek kesehatan Qurban yang dijual di sepanjang jalan Kota Balikpapan, Selasa (6/8/2019).

Ada hewan Qurban sekitar 2.993 ekor sapi dan 474 ekor kambing yang diperiksa kesehatannya.

Dari hasil pemeriksaan tersebut tak satu pun hewan qurban yang mengalami sakit, atau cacat.

Jumlah hewan Qurban yang sudah diperiksa kesehatannya sebanyak 2.993 ekor sapi dan 474 ekor kambing.

"Pemeriksaan dilaksanakan dari tanggal 5 Agustus 2019 sampai mendekati hari raya Idul Adha 2019," kata
Heria Prisni Kepala DP3 Kota Balikpapan.

Heria menyebutkan, tidak ada temuan dalam pemeriksaan kesehatan hewan Qurban kali ini. Semua dinyatakan sehat dan layak sebagai hewan Qurban.

Sementara itu, drh. Intan Kasi Pelayanan dan Kesehatan DP3 Balikpapan mengatakan, ada 90 titik peternak Lokal yang berjualan di pinggir jalan yang ditinjau untuk pemeriksaan hewan kurban.

"Alhamdulillah semua sehat. Tidak ada kemungkinan sapi yang sakit, atau menujukkan gejala yang membahayakan," kata Intan.

Pertama pemeriksaan diantaranya pertama melihat kondisi fisik sapi tersebut.

Setelah itu mengamati matanya, apakah terlihat tampak jernih atau tidak.

"Kita juga lihat giginya. Serta bentuk kakinya, bagaimana sapi ini menopang tubuhnya dengan baik," katanya.

Selain itu periksa bulunya, dilihat warna bulunya yang tidak kusam.

"Terakhir cek darahnya," ungkap Intan.

Tips dan Trik Memilih Hewan Qurban Idul Adha 2019 yang Ideal Versi MUI Kaltim, Berikut Ini

Idul Adha 2019 Segera Tiba, Inilah Hikmah dan Keutamaan Ibadah Qurban

Saat ini DP3 sudah mengeluarkan 2.000 stiker kesehatan. Pemeriksaan kesehatan hewan qurban ini hingga kmenjelang hari Raya Idul Adha.

Dari laporan yang ada, kebanyakkan hewan qurban atau sapi ini didatangkan dari NTT, Palu, dan Gorontalo. 

Di tempat terpisah, Tanggal 6 Agustus 2019 mendatang, Majelis Ulama Indonesia atau MUI Balikpapan akan mengadakan pelatihan penyembelihan hewan Qurban yang dibuka untuk semua warga dan jagal atau yang bertugas menyembelih hewan Qurban, Selasa (6/8/2019).

Hal ini karena minimnya pengetahuan penyembelihan hewan kurban yang sesuai dengan syariat Islam.

Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani mengatakan, nantinya akan ada pelaksanakan pelatihan tata cara pemotongan hewan bagi panitia kurban ditempat masing-masing.

"Nah, kita akan gelar ini untuk semua masjid kita mengundang semua petugas yang memotong hewan qurban, jadi perwakilan setiap masjid," kata Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani.

Berharap bisa dilaksanakan dan diterapkan di tempat masing-masing. "Jadi ada 40 masjid besar karena kapasitas ruang rapat MUI Balikpapan menampung 40 orang," ungkap Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani.

Ada juga nanti dari panitia kurban biasa ikut mendaftar, diberikan pelatihan dan syarat-syarat hewan kurban yang akan disembelih.

Sapi kurban di Balikpapan
Sapi kurban di Balikpapan (Tribunkaltim.co, Fachmi Rachman)

Untuk sapi khususnya kepada yang sehat, sapi yang cukup untuk syarat kurban dan bagaimana memotong sesuai syariah Islam.

"Mudahan bisa pada tanggal 6 Agustus atau 7 Agustus mendatang. Dan itu peserta yang diundang masjid besar dan panitia kurban," kata Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani.

Menurutnya, sejauh ini mendapat informasi atau berita ada yang dipotong tidak tuntas, bahkan ada infonya sapinya lari.

Sapi kurban di Balikpapan
Sapi kurban di Balikpapan (Tribunkaltim.co, Fachmi Rachman)

"Kejadian itu ada di Balikpapan. Ini karena tugas pemotongnya dadakan. Kalau petugas pemotong profesional merebahkan sapi sendirian bisa," kata Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani.

Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani menjelaskan, kalau menurut syariat Islam, sapinya tidak boleh tersiksa kan kasihan itu.

"Nah teknik-teknik itu nanti yang lebih banyak disampaikan kepada para panitia kurban. Soal syariat Islam saya kira banyak ustad yang paham tatacara memotong. Secara Islam itu pemotongan yang halal dan sehat. Kalau sehat tapi nda sesuai syariah jadinya bangkai," ungkapnya. 

(Tribunkaltim.co/Siti Edha)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved