Kebakaran Lahan Mendekat Ke Permukiman Keledang Mas Samarinda, Diduga Pemulung Bakar Kabel
Beruntung, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Samarinda Posko V cepat ke lokasi kebakaran.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kali ini ada kebakaran lahan kembali marak terjadi di Kota Tepian, Samarinda, Kalimantan Timur.
Rabu (7/8/2019) siang tadi, si jago merah membakar lahan yang berisi semak belukar di kawasan Samarinda Seberang, tepatnya di Jalan Bung Tomo, permukiman perumahan Keledang Mas, Kota Samarinda.
Dari informasi yang dihimpun, api membesar disebabkan karena adanya seorang pemulung yang membakar kabel guna diambil kawat tembaganya.
Namun, akibat perbuatannya itu, menyebabkan terjadinya kebakaran lahan.
Kondisi lahan yang dipenuhi semak belukar kering, lalu kondisi cuaca cukup panas, ditambah dengan angin yang berhembus cukup deras, membuat api dengan cepat menjalar.
Bahkan, kobaran api sempat mendekat ke permukiman warga, yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi kobaran api dengan permukiman warga.
Beruntung, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Samarinda Posko V cepat ke lokasi kebakaran guna mengatasi kobaran api bersama sejumlah unsur relawan.
Selain membuat resah warga sekitar, pedagang hewan ternak untuk Qurban juga dibuat panik, pasalnya lokasi kebakaran berada satu lahan dengan hewan ternaknya.
Hal itu diperparah dengan terdapat kabel listrik disekitar lokaso kejadian.

"Usai kita dapatkan informasi mengenai adanya kebakaran lahan, kami langsung ke lokasi kejadian guna memadamkan api. Satu unit mobil tangki kita kerahkan, tadi juga dibantu unsur relawan," ucap Korlap Posko V Damkar Kota Samarinda, M Fadly, Rabu (7/8/2019).
Lahan yang terbakar kurang lebih 400 meter persegi. Petugas Damkar dan unsur relawan berhasil memadamkan api sekitar 30 menit.
"Sekitar 30 menit berhasil kita padamkan api. Informasi yang kami terima, api membesar setelah adanya pemulung yang membakar kabel," imbuhnya.

"Ini kan lagi jarang hujan, kondisi cuaca juga panas terik, janganlah bakar-bakar sembarang. Apalagi ini lokasinya dekat dengan permukiman, bisa berbahaya," sambungnya.
Lanjut M Fadly menjelaskan, di wilayah Samarinda Seberang, sejak akhir Juli hingga saat ini, telah terjadi sedikitnya delapan kasus kebakaran lahan.
Jumlah tersebut tergolong sedikit jika dibandingkan dengan kawasan lainnya, seperti Palaran, serta Samarinda Utara.
• Ibukota Resmi Dipindah ke Kalimantan, Jusuf Kalla Singgung Kebakaran Lahan dan Lubang Tambang
"Sering terjadi di Palaran dan Samarinda Utara, kalau di wilayah kami ada sekitar delapan kali kejadian," jelasnya. (*)