Darurat Narkoba
Gerebek Kampung Narkoba Kapolsek Dikeroyok, Kompolnas: Bandar & Gembong Narkoba Tembak Saja Ditempat
Nyawa aparat saja tidak ada artinya bagi bandar dan pengedar narkoba, apalagi nyawa jutaan anak bangsa yang menjadi korban peredaran gelap.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Anggota Kompolnas, Andrea H Poeloengan merespon aksi pengeroyokan yang dialami kapolsek Patumbak AKP Ginanjar oleh bandar narkoba saat melakukan penggerebekan kampung narkoba beberapa waktu lalu.
"Saya menghaturkan turut berduka cita atas kejadian yang menimpa Kapolsek Patumbak Medan.
Ini hanya satu dari kejadian ketika para penegak hukum melawan kelompok pro Narkoba, pengedar dan bandar," ungkapnya, Senin (12/8/2019) lewat sambungan telepon.
Andrea sepakat agar pengedar dan bandar narkoba jangan diberi ampun.
Bila perlu tembak di tempat sesuai dengan prosedur, jangan lagi ada rasa iba.
Menurtunya, walaupun pengeroyokan tersebut merupakan resiko dari tugas, namun hal tersebut tetap jadi ancaman serius.
"Nyawa aparat saja tidak ada artinya bagi bandar dan pengedar narkoba, apalagi nyawa jutaan anak bangsa yang menjadi korban peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba," katanya.
Rasa kemanusiaan para bandar dan pengedar narkoba itu memang sudah tidak ada.
"Apalagi unsur Nasionalis menjaga keutuhan NKRI," sambungnya.
• Gerebek Kampung Narkoba di Samarinda, BNNP Amankan PNS dan Mahasiswa
Ia meminta agar seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dan aparat penegak hukum terus menyatakan perang kepada bandar narkoba.
Dirinya mengimbau para penegak hukum, agar pengedar dan bandar narkoba untuk ditembak di tempat.
• Oknum Pegawai Satpol PP Terjaring Penggerebekan BNN di Kampung Narkoba, Ini Perannya
"Jangan ada keraguan, bagi para penegak hukum untuk 'menghabisinya' sesuai dengan aturan, karena hilang pun nyawa pengedar dan bandar narkoba.
"Apalagi gembong mafia-nya, justru akan menyelamatkan ratusan juta bangsa Indonesia, serta keutuhan NKRI," tuturnya.