Khasiatnya untuk Kanker Payudara Mengemuka, Info Penjualan Kayu Bajakah dan Harga Mulai Beredar

Seiring dengan mencuatnya informasi khasiat untuk kanker payudara, sejumlah informasi seputar kayu bajakah juga bermunculan di media sosial.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Budi Susilo
(capture facebook)
Informasi seputar penjualan kayu bajakah yang dikabarkan manjur untuk mengobati kanker payudara beredar 

TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini, tumbuhan Bajakah khas Kalimantan Tengah yang dikatakan bisa menyembuhkan sakit kanker payudara sedang viral. 

Kayu Bajakah menjadi populer setelah tiga siswa SMA asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah ( Kalteng ) meraih medali emas di Korea Selatan berkat penelitiannya seputar manfaatnya dalam penyembuhan kanker payudara.

Saat ini, pengobatan kanker masih dilakukan melalui kemoterapi atau operasi untuk membuang sel kanker yang menggerogoti tubuh.

Penemuan khasiat tersebut berawal sejak 2018, saat tiga siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya melakukan penelitan terhadap kayu bajakah.

Awalnya, bajakah diolah secara sederhana hingga dilakukan uji laboratorium resmi terhadap kandungan bajakah di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Mei 2019.

Hasilnya, akar bajakah terbukti mengandung antioksidan yang berlimpah dan bisa menjadi penyembuh kanker.

Butuh uji coba lanjutan

Untuk mengolah tanaman bajakah menjadi obat kanker, prosesnya dilakukan melalui pengeringan dengan bantuan matahari.

Setelah itu, cacah tanaman yang telah mengering.

Kemudian, tumbuk hingga menjadi bubuk dan rebus.

Satu gram bubuk bajakah direbus dengan air selama 30 menit dan minum air rebusan tersebut sebagai pengganti air minum setiap hari.

Rasa rebusan air bajakah memiliki warna seperti teh dan rasa yang hambar.

Namun, hanya mengonsumsinya dalam dua bulan mampu menghilangkan tumor.

Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (12/8/2019), untuk memastikan bajakah benar bisa menyembuhkan kanker pada manusia, dibutuhkan sejumlah fase dan tahapan.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Dr dr Aru Sudoyo. Ia mengatakan, mengklaim bajakah sebagai obat penyembuh kanker perlu lebih dari sekadar uji coba terhadap tikus.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved