Liga Indonesia

Momen saat Presiden Persebaya Surabaya Sempat Naik Pitam saat Bertemu Bonek dan Ucapkan Hal Ini

Sejumlah bonek menyerbu kantor Persebaya Surabaya di di Jalan Hayam Wuruk, Surabaya, Kamis (15/8/2019) malam.

surya.co.id/Luhur Pambudi
Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda menemui massa bonek di kantor Persebaya di Mal Sutos, Kamis malam (15/8/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah bonek menyerbu kantor Persebaya Surabaya di di Jalan Hayam Wuruk, Surabaya, Kamis (15/8/2019) malam.

Para bonek bereaksi usai kekalahan Persebaya Surabaya atas Arema FC.

// 

Melansir Surya.co.id, Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda meminta maaf atas kekalahan timnya lawan Arema, kepada ratusan bonek yang berkerumun di depan Kantor Official Persebaya, Jalan Hayam Wuruk No 1, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, Kamis (15/8/2019) malam.

Usai mengucapkannya, Azrul sebenarnya hendak pergi meninggalkan kerumunan.

Namun, belum juga sampai sepuluh langkah meninggalkan kerumunan menuju ke area parkir basement Mall Sutos.

Azrul mendadak naik pitam setelah mendengar kerumunan massa bernyanyi yel-yel, berteriak, dan sesekali memekik.

Ia sontak berbalik arah dan menghampiri kerumunan massa Bonek dengan raut wajah memerah.

Urat saraf di bagian sisi kiri lehernya tampa samar-samar menyembul, saat Presiden Persebaya itu memerintahkan massa untuk kembali duduk.

"Duduk! Duduk semua," pekik Azrul.

Nada bicaranya berbanding terbalik dengan sebelumnya, terdengar begitu meninggi namun tetap dengan artikulasi yang sama jelasnya.

"Anda tidak peelu berteriak tidak perlu nyanyi. Kami akan lakukan evaluasi, saya harap jaga keamanan tolong jaga Surabaya," katanya.

"Candra sama Nanang terus bagaimana," pekik seorang Bonek dengan suara parau.

Celetuk singkat nan padat itu seakan mudah dipahami oleh ratusan pasang telinga para bonek yang hadir di sana.

Lantas memantik emosi mereka untuk menyanyikan yel-yel yang bertemakan satire tentang sosok Candra dan Nanang.

Skuat Persebaya merayakan kemenangan atas Borneo FC bersama Bonek di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (23/6/2019)
Skuat Persebaya merayakan kemenangan atas Borneo FC bersama Bonek di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (23/6/2019) (Tribunkaltim.co/ Nevrianto Hardi Prasetyo)

Para bonek kemudian menyanyikan lagu yel-yel itu secara gegap-gempita dan bergemuruh hingga suasana di halaman sisi timur berubah menjadi riuh, layaknya suasana menyaksikan pertandingan sepakbola di tribun stadion.

Namun dendang nyanyian yel-yel itu tak berlangsung lama setelah bentakan Azrul sontak membuyarkan keriuhan.

"Tolong diam semua," pekiknya dengan sekali tarikan nafas.

Lalu dari balik kerumunan massa yang tampak menghitam lantaran penerangan yang terbilang minim di area tersebut, berdirilah seorang pria berkaus merah berhadapan langsung dengan Azrul Ananda.

Pria berpenutup kepala warna hitam itu bernama Gustri, ia bermaksud menyampaikan aspirasi secara langsung di hadapan Presiden Persebaya itu.

Kepada Azrul, ia mengeluh belakangan Persebaya Surabaya belum menunjukkan performa terbaiknya.

"Mohon maaf saya setiap nribun lihat permainan Persebaya tidak ada baiknya," ujarnya pria berkulit sawo matang itu.

Ia juga sempat menyebut, penyebabnya ketidakberesan di dalam manajemen Official Persebaya Surabaya dengan menyebut sosok Candra dan Nanang.

"Selama ini saya lihat Candra tidak baiknya," tukasnya.

Bahkan, ketidakberesan manajemen Official Persebaya Surabaya itu dinilai Gustri menjadi penyebab dipecatnya Pelatih Persebaya Djajang Nudjaman.

"Justru yang katanya pemecatan Djanur katanya harus lewat pembicaraan, tapi kata coach Djanur sendiri, katanya tidak ada pembicaraan,"

Mendengar aspirasi itu, Azrul mengatakan permasalahan tentang pelatih di skuadnya akan menjadi tanggungjawabnya langsung.

Namun ia tak bisa langsung memberikan keputusan dihadapan kerumunan massa yang makin geram.

Azrul menegaskan, dirinya butuh waktu bertemu timnya dan berembuk dengan perwakilan supporter.

"Saya buat keputusan setelah saya bicara dengan tim saya," ujar Azrul.

Namun jawaban itu sepertinya sama sekai tak memuaskan massa Bonek, hingga menyeruak sebuah pekikan.

"Kelamaan nunggu," pekik seorang pria yang tak diketahui dari mana arahnya.

Namun pekikan itu ternyata berhasil membuat Azrul makin naik pitam, dan wajahnya langsung memerah.

"Anda bilang kelamaan. Anda tidak menghormati proses," ujarnya.

Lantaran respon yang disampaikan Azrul terbilang reaksinoner dan cenderung tampak terbawa emosi.

Kerumuman massa bonek justru makin menjadi-jadi.

Massa makin tak terkendali memekik, beeteriak, bahkan mengumpat ke arah Azrul.

Tak lagi ada jarak antara posisi Azrul berdiri dengan kerumunan masa bonek itu.

Semua tampak melebur menjadi satu dalam suatu keriuhan.

Azrul yang merasa tak didengar ucapannya, makin naik pitam.

"Kalau mau marah mending marah saja ke saya," katanya seraya mendorong barikade manusia yang dibuat secara insidentil oleh pihak Polrestabes Surabaya.

Pihak kepolisian yang merasa massa bonek semakin tak terkendali dan mendesak hingga mendorong tubuh Azrul, tampak berusaha membawa Azrul ke arah area parkir basement Mall Sutos.

Namun anehnya, massa bonek bukannya bubar tapi justru berupaya mengejar Azrul dengan iringan nyanyian yel-yel yang sama seperti yang sempat mereka nyayikan di awal.

Azrul yang tampak kepayahan karena terjebak dengan kerumunan massa di dalam area parkir basement, tampak bercuap-cuap mengatakan sesuatu pada kearah kerumunan massa.

Lantaran nyanyian yel-yel dari kerumunan massa bonek tedengar begitu kencang bertalu-talu memenuhi ruang basement.

Keriuhan itu sempat berlangsung beberapa menit, Azrul Ananda tampak sempoyongan dihimpit padatnya kerumunan massa.

Hingga pada akhirnya pihak polisi berinisitif untuk menyibak kerumunan massa untuk bisa membebaskan Azrul.

Lalu membawa Presiden Persebaya itu ke sebuah mobil patroli polisi jenis sedan agar dapat dibawa pergi menjauh dari kerumunan masaa bonek yang makin tak terkendali.

Sementara itu, Kasatintel Polrestabes Surabaya AKBP Asmoro menuturkan, Azrul Ananda dibawa menggunakan mobil polisi agar menjauh dari kerumunan massa bonek.

Pria bertopi putih itu mengungkapkan, Azrul dibawa menggunakan mobil patroli polisi untuk diantarkan pulang ke kediamannya.

"Ya dibawa pulang to emang mau dibawa kemana lagi," ujarnya.

(*)

Daftar Bursa Transfer Putaran Kedua Liga 1 2019, Persib Paling Aktif, Persebaya Tambah Pemain Asing

Amarah Bonek Usai Derby Jatim, Serbu Kantor Official Persebaya, Hingga Reaksi Petinggi Klub

Kalah Telak di Derby Jatim, Persebaya Surabaya Segera Tentukan Pelatih Anyar?

Cuplikan gol Sundulan Irfan Jaya Selamatkan Djanur di Kursi Pelatih Persebaya Surabaya

Djajang Nurdjaman jadi Korban Selanjutnya di Liga 1 2019, Persebaya Umumkan Pemecatannya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved