Tercatat Sudah 7 Karhutla di PPU Selama Agustus, Sampai Sekda Turun Bantu Pemadaman
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus terjadi.
Penulis: Mir | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO -Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus terjadi. Bahkan dalam sehari, Jumat (16/8/2019) terjadi dua kebakaran hutan dan lahan masing-masing di Jalan Straat 2 RT 02 Kelurahan Giripurwa, Kecamatan Penajam.
Kejadian yang mulai pukul 09.30 Wita ini, meski lahan yang terbakar hanya berukuran 20 x 30 meter, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung melakukan antisipasi. Meningat daerah yang terbakar merupakan lahan gambut yang sulit untuk dipadamkan.
Upaya untuk dilakukan pemadaman ini cukup sulit, karena lokasi yang cukup jauh sehingga sulit untuk dijangkau. Hanya kendaraan roda dua yang bisa melewati jalan tersebut, sementara jaraknya sekitar 500 meter dari jalan.

Setelah dilakukan penanganan yang dilakukan personel BPBD dibantu TNI dan Polri, akhirnya pukul 13.00 Wita penanganan sudah dilakukan. Untuk pemilik lahan, sudah dilakukan identifikasi dan lahan tersebut milik seorang warga di RT 08 Desa Giripurwa,
Baru saja selesai menyelesaikan pemadaman lahan di Desa Giripurwa, kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Jalan Pariwisata RT 04 dan 05 Kelurahan Saloloang. Luas lahan yang terbakar ini mencapai 15 hektare.
Kebakaran yang mulai terjadi pukul 15.43 Wita ini, langsung diturunkan personel BPBD, TNI dan Polri. Bahkan luasnya lahan yang terbakar sehingga tim dibagi empat untuk mempercepat proses pemadaman.
Namun karena jarak antara lokasi kebakaran dan sumber air cukup jauh, sehingga BPBD memerlukan selang cukup banyak dan panjang. Bahkan untuk melakukan pemadaman dilakukan dengan menggunakan mesin portable, dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Hal ini dialami petugas karena lokasi kebakaran harus melewati dua saluran pembuangan. Bahkan untuk membantu pemadaman, Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Kepala Ex Officio BPBD PPU, Tohar langsung turun ke lapangan untuk membantu pemadaman.
Namun untuk pemadaman sampai pukul 01.00 Wita, Sabtu (17/8/2019) belum berhasil melakukan pemadaman secara penuh, sehingga pagi akan dilanjutkan pengecekan karena masih ada titik api.

Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD PPU, Nurlaila meminta agar aparat Kepolisian dan TNI melakukan identifikasi untuk mengecek pemilik lahan yang terbakar. Karena lahan yang terbakar ini cukup luas, sehingga harus diketahui pemilik lahan, apakah sengaja atau tidak melakukan pembakaran.
Dengan kebakaran ini, Nurlaila mengingatkan, musim kemarau ini, titik panas sementara berada di Kelurahan Nenang, Desa Girimukti dan Kecamatan Sepaku. Kebakaran hari ini, menambah catatan Karhutla karena sampai di pertengahan bulan Agustus sudah terjadi 7 kasus kebakaran hutan dan lahan.
"Olehnya itu, kami siagakan masing masing dua personel di lokasi tersebut, juga di markas Pusdalops BPBD PPU," tandasnya.

Pada 10 Agustus lalu juga terjadi dua kali kebakaran hutan dan lahan di lokasi yang berbeda. Karhutla pertama terjadi di Kelurahan Nenang, disusul tak lama di Kelurahan Petung.
Nurlaila menjelaskan, kebakaran lahan di RT 15 Kelurahan Nenang terjadi pukul 13.58 Wita. Penyebabnya disinyalir melebarnya api akibar pembakaran sampah.
"Bapak Ibrahim (40), membakar sampah di belakang rumahnya, namun karena angin cukup kencang, sehingga mengakibatkan api dengan cepat merember ke daerah sekitarnya," jelasnya.