Kerusuhan di Papua, Presiden Jokowi Singgung Soal Emosi, Memaafkan, Hingga Sabar, Ini Unggahannya

Presiden Jokowi angkat suara terkait kerusuhan di Papua yang semula dipicu penangkapan di asrama mahasiswa Papua yang ada di Jawa Timur.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Kompas TV
Kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019). Kompas TV melaporkan, dalam kerusuhan itu, massa membakar gedung DPRD Papua Barat. 

"Jangan terprovokasi oleh ulah oknum-oknum tertentu yang memang ingin membuat keruh keadaan," ujar Dedi Prasetyo. 

Tak Berdampak ke Samarinda

Mahasiswa serta masyarakat Papua di Kota Tepian mengaku tidak terpengaruh dengan kejadian di Surabaya dan Malang yang menimpa teman-teman mereka.

Kendati demikian, pihaknya menyayangkan kejadian tersebut dapat terjadi dan menimpa mahasiswa yang tengah menimba ilmu di sana.

"Kami sebagai anak Papua prihatin dan sangat sayangkan kejadian itu," ucap Marcel Koibur (27), salah satu mahasiswa asal Papua di Samarinda, Senin (19/8/2019).

Ditemui di Stadion Segiri, disela laga Liga 1 antara Borneo FC melawan Persipura Jayapura, Senin (19/8) malam ini, dirinya mengaku, pihaknya beserta masyarakat Papua di Samarinda tidak akan melakukan tindakan yang dapat merugikan banyak pihak.

Pihaknya pun akan fokus menyelesaikan perkuliahan, dan tidak ingin terprovokasi dengan kejadian yang berkembang saat ini.

"Di sini tidak seperti yang terjadi di sana, dan kami tidak ingin terprovokasi juga. Kami fokus kuliah saja di sini," ucap mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul), Fakultas Kehutanan angkatan 2013 itu kepada Tribunkaltim.co.

Dia mengaku, kejadian di Surabaya dan Malang tidak sampai terbawa hingga ke Samarinda. Menurutnya sejauh ini Samarinda sangat aman bagi mahasiswa dan masyarakat asal Papua.

"Tidak ada hal-hal yang rasis di sini. Di Samarinda aman," tegasnya.

Terkait dengan isu masyarakat Papua ingin merdeka dan bebas dari Indonesia, dirinya menegaskan hal itu tidaklah benar.

Bahkan, pada 17 Agustus lalu, dirinya dan teman-temanya turut serta dalam menyemarakan hari Kemerdekaan dengan mengikuti sejumlah perlombaan khas 17 an.

"Memang isu tersebut sering berkembang, tapi kami tidak terprovokasi dan kami menjaga nama baik negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkapnya.

Di Samarinda, terdapat sedikitnya 50 mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Samarinda. "Ditambah dengan warga biasa, ada ratusan. Jadi, kalau Persipura main di sini, bisa nonton langsung ke stadion," ungkapnya.

"Skor akhir 1-2 untuk kemenangan Persipura," ucapnya mengakhiri. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved