Kerusuhan di Papua, Jubir Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak Pamer Foto Naik Vespa di Manokwari

Peristiwa kerusuhan di Papua menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk Jubir Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yakni Dahnil Anzar Simanjuntak.

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase Kompas TV
Kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019). Kompas TV melaporkan, dalam kerusuhan itu, massa membakar gedung DPRD Papua Barat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kerusuhan di Papua, Jubir Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak Pamer Foto Naik Vespa di Manokwari.

Peristiwa kerusuhan di Papua menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk Jubir Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yakni Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dalam unggahan di akun Twitternya, Dahnil Anzar Simanjuntak memamerkan fotonya sedang bersama komunitas Vespa.

Dalam foto tersebut, Dahnil tampak menunggangi Vespa merah berlatar Gereja GKI Syaloom.

Ada pula foto saat Dahnil bersama sejumlah pihak berada di Vihara Budha Jayanti Sorong.

Dahnil pun membumbui foto tersebut dengan caption.

"Saya pernah berkeliling Manokwari, Bintuni dan Sorong.

Menikmati guyubnya silaturahim dengan para tokoh lintas Agama di sana.

Sambil gas pelan2 Vespa tua.

Semoga Damai tetap terjaga," tulisnya.

Selain mengunggah sejumlah foto saat berada di Papua, Dahnil juga mengungkapkan pandangannya terkait kerusuhan di Papua.

Dahnil mengaku prihatin dan menyesalkan atas kejadian yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

"Kita tentu prihatin dan sesalkan dengan peristiwa yang terjadi di Surabaya yg berujung pada kerusuhan di Papua Barat.

Kami mengajak semua pihak untuk mengedepankan dialog dan penegakan hukum yg adil.

Mari sama2 tetap kita jaga keutuhan NKRI," tulisnya lagi.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan, salah satu penyebab unjuk rasa berujung kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019) karena terprovokasi konten negatif di media sosial.

Dilansir dari Kompas.com, Dedi Prasetyo mengatakan di media sosial banyak beredar konten negatif terkait penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.

"Mereka boleh dikatakan cukup terprovokasi dengan konten yang disebarkan oleh akun di medsos terkait peristiwa di Surabaya," ujar Dedi Prasetyo saat menggelar konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Konten yang dibangun di media sosial dan tersebar di antara warga Papua, lanjut Dedi Prasetyo, dapat membangun opini bahwa peristiwa penangkapan mahasiswa Papua adalah bentuk diskriminasi dan ada praktik rasisme di sana.

Imbas Kerusuhan di Papua, Tito Karnavian Keluarkan Instruksi untuk Seluruh Kapolda

Kerusuhan di Papua, Presiden Jokowi Singgung Soal Emosi, Memaafkan, Hingga Sabar, Ini Unggahannya

Tanggapan Mahasiswa Papua di Samarinda Atas Kejadian Kerusuhan, Kami Jaga Nama Baik NKRI

Awalnya, polisi menerima laporan mengenai perusakan bendera merah putih di asrama mahasiswa Papua.

Kemudian polisi memeriksa beberapa mahasiswa yang tinggal di asrama.

Suasana saat ribuan pendemo ditemui Gubernur Papua Lukas Enembe di Lapangan Apel Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (19/08/2019).
Suasana saat ribuan pendemo ditemui Gubernur Papua Lukas Enembe di Lapangan Apel Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (19/08/2019). (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Karena tidak menemukan unsur pidana, kepolisian pun melepaskan mereka kembali.

Proses itu merupakan proses yang wajar dalam hukum.

"Peristiwa Surabaya sendiri sudah cukup kondusif dan berhasil diredam dengan baik.

Tapi karena hal tersebut disebarkan oleh akun yang tidak bertanggungjawab, membakar atau mengagitasi mereka dan dianggap narasi tersebut adalah diskriminasi," ujar Dedi Prasetyo.

Pihaknya berharap warga Papua, baik yang ada di Pulau Papua maupun di penjuru Indonesia dapat menahan diri serta tidak terprovokasi.

Khususnya oleh pesan berantai di media sosial yang membentuk opini tertentu.

"Jangan terprovokasi oleh ulah oknum-oknum tertentu yang memang ingin membuat keruh keadaan," ujar Dedi Prasetyo.

Tak Ada Tempat untuk Rasialisme

Jubir Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak juga singgung soal rasialisme menanggapi kerusuhan di Papua

"Sejak awal Indonesia berdiri, kita bersepakat Indonesia hrs dibangun dg tdk memberikan tempat untuk Rasialisme, Kekerasan, dan ketidakadilan.

Maka, adl tanggungjawab negara, rakyat untuk sama-sama memegang teguh prinsip tsb, dan semuanya terkandung dlm pancasila dan ajaran agama," tulis Dahnil.

Dahnil juga mengungkapkan arahan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto soal bagaimana menyikapi kerusuhan di Papua.

Menurut Dahnil, Prabowo menggelar rapat konsolidasi dengan semua naggota DPR RI dari Gerindra.

Dalam arahannya, Prabowo meminta agar anggota Gerindra mengutamakan dialog, menenangkan dan mendamaikan semua pihak.

"Pada rapat konsolidasi malam ini bersama seluruh anggota Fraksi @Gerindra DPR RI Pak @prabowo menyampaikan perintah agar semua anggota DPR RI Gerindra tetap mengedepankan dialog, menenangkan dan mendamaikan semua pihak terkait dengan peristiwa di Papua Barat," paparnya.

Pesan Presiden Jokowi

Menanggapi kerusuhan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada rakyat Papua untuk saling memaafkan.

Presiden Jokowi mengaku jika dirinya mengetahui jika ada ketersinggungan satu sama lain yang melatar belakangi kasus kerusuhan di Papua ini.

Menurut Jokowi, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, alangkah baiknya jika saling memaafkan satu sama lain.

Jokowi menyatakan bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan di tanah Papua dan Papua Barat.

"Teruntuk saudara-saudaraku, Pace, Mace, mamak-mamak di Papua, di Papua Barat.

Saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu, sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang paling baik adalah saling memaafkan. Emosi itu boleh, tetapi memaafkan itu lebih baik. Sabar itu juga lebih baik.

Dan yakinlah bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan saudara-saudaraku, Pace, Mace, mamak-mamak yang ada di Papua dan di Papua Barat.

Terima kasih." tulis Jokowi dalam akun Instagram-nya, @jokowi.

(*)

(TribunKaltim.co/Rafan A Dwinanto)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved