Pilkada Balikpapan
Ketua DPRD Balikpapan Bakal Dampingi Rahmad Mas'ud di Pilkada 2020? Ini Jawaban Internal Golkar
Partai Golkar yang memeroleh 11 kursi parlemen Balikpapan, otomatis punya tiket emas mengusung bacalonnya sendiri tanpa harus berkoalisi
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Otak-atik siapa pendamping Rahmad Mas'ud, bakal calon walikota yang diusung Golkar pada Pilkada 2020 mendatang, dimulai.
Hal ini mengemuka usai partai Golkar secara resmi memberikan keterangan pers hasil pleno pengurus partai yang merekomendasikan Ketua DPD Golkar Balikpapan jadi bacalon walikota.
Untuk diketahui, sempat dibeberkan Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Golkar Andi Arif Agung, soal kriteria sosok bacalon wakil walikota yang diproyeksi mendampingi Rahmad Mas'ud.
Di antaranya sosok dari segmen birokrat, tokoh masyarakat, partai politik, dan internal partai.
Partai Golkar yang memeroleh 11 kursi parlemen Balikpapan, otomatis punya tiket emas mengusung bacalonnya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
Kader internal partai Golkar tentu punya kans besar mendampingi Rahmad Mas'ud maju di Pilkada 2020 Balikpapan
Terutama yang pada Pileg 2019 lalu punya basis massa besar, hingga duduk di parlemen.
Saat ditanya kader partai yang punya kans tinggi, Andi Arif menyebut nama ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh.
Abdulloh dianggap sebagai sosok politisi senior partai Golkar di Balikpapan.
"Ketua Abdulloh sangat berpeluang," tuturnya
Sebagai catatan, caleg yang memeroleh suara terbanyak di Pileg 2019 kota Balikpapan adalah Abdulloh.
Ia berhasil mengumpulkan 6.285 suara di daerah pemilihan Balikpapan Utara.
Jaminan basis pemilih yang organik jadi ukuran yang tak bisa ditampik.
Ditambah pengalaman memimpin parlemen.
Popularitas dan elektabilitas legislator yang juga merupakan Ketua Syarekat Islam Balikpapan tak bisa dipandang remeh.
Sosok Abdulloh bisa dikatakan paling kuat, bila Rahmad Mas'ud memilih bacalon wakil walikota dari segmen internal partai.
Kendati demikian, perihal siapa bacalon wakil yang bakal diusung masih harus melalui proses panjang.
Partai Golkar Balikpapan masih menyusun skema pemilihan, apakah melalui jalur konvensi, rekrutmen penjaringan, atau penunjukan langsung.
Andi Arif menerangkan, jika menggunakan sistem konvensi, nantinya siapa pun yang mendaftar akan dinilai tim khusus.
Tim tersebut bertugas menyeleksi. Mereka akan melihat sepak terjang, rekam jejak, basis pendukung, elektabilitas dan popularitas pendaftar konvensi.
"Setelah itu akan dilakukan survei dari semua yang masuk, survey jadi guidance (pedoman) khusus pak Rahmad Mas'ud, menentukan mana yang paling pas. Ini menyangkut chemistry," tuturnya.
Aklamasi Pilih Rahmad Mas'ud
Seluruh pengurus partai Golkar Balikpapan, Kalimantan Timur, sepakat usung Rahmad Masud sebagai bakal calon Walikota di Pilkada Balikpapan atau Pilkada 2020 mendatang.
Hal itu dipastikan dari hasil rapat pleno Pengurus Harian DPD Golkar Balikpapan, Senin (20/8/2019) malam kemarin.
"Kita sepakat, aklamasi! untuk ketua dpd partai golkar, Rahmad Masud menjadi bakal calon wali kota Balikpapan. Tak ada yang menolak. Sekitar 2 menit saja pembahasan, langsung aklamasi," ujar Ketua Harian DPD Golkar Balikpapan, Kashariyanto, Selasa (20/8/2019).
Keputusan rapat pleno yang dihadiri oleh pengurus DPD Golkar Kaltim tersebut, nantinya bakal dibuatkan rekomendasi dari pengurus partai tingkat provinsi, sebelum dilempar ke DPP Golkar.
Pekerjaan rumah partai yang bisa langsung mengusung calonnya tanpa harus koalisi di Pilkada Balikpapan 2020 adalah sosok pendamping Rahmad Mas'ud.
Dijelaskan Kashariyanto, sejauh ini partai belum memutuskan apakah pencarian pendamping jagoan mereka di Pilkada 2020 Balikpapan, melalui mekanisme konvensi, rekrutmen langsung atau langsung diberikan hak kepada calon yang diusung untuk menentukannya.
"Penentuan wakil masih berbentuk global. Ingin dibicarakan kepada yang kita tunjuk sebagai calon wali kota," tuturnya.
Ditambahkan Kashariyanto, ia memastikan bakal ada rapat pleno lanjutan menentukan kebijakan pencarian pendamping pada awal September 2019 nanti.
"Awal september ada pleno lagi. Apakah kita sistem konvensi, atau rekrutmen langsung, atau diserahkan kepada ketua yang kita tunjuk sebagai bacalon," jelasnya.
Tentu saja pencarian pendamping nanti disertai survei terhadap sosok yang hendak berpasangan dengan Rahmad Mas'ud. Saat ditanya target waktu, Kashariyanto menyebut selambatnya Desember 2019 sudah ada nama yang bakal dibawa ke DPP sebagai pendamping Rahmad Mas'ud.
"Kita harus membawa nama calon walikota dan wakil walikota di bulan Desember (ke DPP). Karena Januari pendaftaran di KPU," ungkapnya. (*)