Bantah Jokowi Feodal dan 'Boneka', Politisi PDIP Ini Singgung soal Subsidi BBM hingga Tito Karnavian
Meski tema yang diusung adalah pemindahan ibu kota, sejumlah hal lain juga ikut mengemuka dalam ILC yang tayang di TV One 'Perlukan Ibu Kota Dipindah'
Penulis: Doan Pardede | Editor: Rita Noor Shobah
Sekitar seminggu yang lalu, kata Maruarar Sirait, dirinya berdiskusi dengan Presiden Jokowi.
Secara pribadi, dia mengaku tak akan bisa nyaman berada di dekat Jokowi bila sang presiden adalah seorang feodal.
Baca juga :
Kisah Jokowi Melaju dengan Kecepatan Hampir 200 Km/Jam, Takut Dibilang Ndeso oleh Putra Mahkota
Danau Buatan hingga Gagal Buat Rel KA, 7 Fakta Unik Canberra yang Disinggung Gubernur Kaltim di ILC
"Orang seperti saya nggak mungkin nyaman dengan pak Jokowi kalau dia feodal. Jokowi itu dikelilingi oleh orang-orang yang memang punya pikiran-pikiran rasional objektif dan bergaul di publik, dan bisa menyampaikan pandangannya dan berdebat," ujar Maruarar.
Bila ada orang-orang di lingkaran Jokowi feodal, menurutnya merupakan hal yang wajar, merupakan risiko, dan bisa terjadi pada pejabat mana pun.
"Ada yang menjadi penjilat dan ada yang menjadi petarung, itu pasti," ujar Maruarar Sirait.
Selain membantah Jokowi disebut feodal, Maruarar Sirait juga membantah Jokowi disebut lemah dan 'Boneka'.
Maruarar Sirait menyampaikan, tahun 2014 lalu Jokowi melakukan hal yang besar, yakni Tax Amnesty dan mengurangi subsidi BBM demi membangun infrastruktur.
"Dulu banyak yang nggak setuju tapi dia berani lakukan. Dulu banyak yang mengatakan dia boneka, dia melantik Tito Karnavian menjadi Kapolri, melakukan lompatan dari 82 ke 87. Jadi jangan bilang dia boneka, jadi jangan bilang dia lemah," kata Maruarar Sirait.
Pernyataan Maruarar Sirait bisa dilihat mulai menit 01.12.00
Harapan Jokowi saat Tito Karnavian dilantik
Tahun 2016 lalu, Presiden Joko Widodo berharap keputusannya menunjuk Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon kepala Polri bisa berujung pada perbaikan di internal Polri.
Jokowi meyakini, dengan kemampuannya, Tito bisa membuat kinerja Polri menjadi lebih baik.