Ibu Kota Baru

Doa Tahun 2015 dalam Kapsul Waktu, Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur, Ini Kelemahan Kaltim

Presiden Joko Widodo di Jakarta, yang sebutkan, Ibu Kota Baru RI belum tentu ada di Kalimantan Timur.

Penulis: Ilo | Editor: Samir Paturusi

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Posisi Ibu Kota Baru Republik Indonesia sejauh ini masih samar-samar. Rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Pulau Kalimantan pun belum terdeteksi lokasi spesifiknya.

Sempat Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Sofyan, mengatakan, Ibu Kota Baru RI berada di daratan wilayah Kalimantan bagian Timur.

"Iya Kalimantan Timur, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana ya belum," tutur Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Namun lantas hal ini langsung dikomentari langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, yang sebutkan, Ibu Kota Baru RI belum tentu ada di Kalimantan Timur. Pernyataan Menteri Agraria dan Tata Ruang dibantah oleh Presiden Joko Widodo

Rencana pemindahan ibu kota seakan maju mundur cantik, pernyataan satu dengan yang lainnya tercermin ada tarik ulur. Membenarkan pernyataan Presiden Joko Widodo, Gubernur Kaltim Isran Noor, kepada Tribunkaltim.co, mengungkapkan, belum mempercayai informasi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

“Saya kira, apa yang disampaikan itu merupakan informasi yang membahagiakan bagi masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya. Juga, membahagiakan bagi masyarakat Indonesia,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor, saat ditemui di rumah pribadinya pada Kamis (22/8/2019) malam di Jalan Adipura no 21, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Sebenarnya, doa masyarakat Kalimantan Timur ingin menjadikan Ibu Kota Baru RI sudah tergambar sejak lama, puncaknya di tahun 2015 dalam momen kapsul waktu yang berlangsung dalam rentang  26 hingga 29 Oktober 2015.

Pelaksanaan kapsul waktu ini kegiatan resmi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo, lokasi titik akhir kapsul waktu berada di Papua. Dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, mimpi-mimpi tiap provinsi disimpan dalam kapsul waktu lalu dibawa ke titik akhir di Papua.

Nantinya kapsul waktu ini akan dibuka pada 70 tahun kemudian, atau yang jatuh di tahun 2085 masehi. Dengan harapan saat dibuka kapsul waktu ini ada yang tergapai, impian doa yang disimpan dalam kapsul waktu benar-benar terwujud.

Kala itu, ada tujuh mimpi, satu di antara mimpi di dalam kapsul waktu ini ada kata, Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur. Momen ini sangat berkaitan dengan bau Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, semangat muda, bertema gerakan Ayo Kerja, dilaksanakan di GOR Madya Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur.

Tribunkaltim.co masih ingat betul, kapsul waktu yang dilaksanakan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur memuat poin harapan Kalimantan Timur menjadi Ibu Kota Baru RI. Seremonial ini dihadiri Tim Ekspedisi kapsul waktu.

Di Samarinda, Kalimantan Timur, rombongan ekspedisi kapsul waktu ini disambut oleh kepala daerah yang saat itu masih dijabat Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal berserta jajaran DPRD Kaltim dan kalangan pelajar.

Doa dalam kapsul waktu ini intisari dari harapan masyarakat di Kalimantan Timur, yang berisi dari daerah Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Timur, Berau, Kutai Barat, Mahakam Ulu hingga perbatasan.

"Tujuh pesan mimpi milik Kalimantan Timur adalah sekian banyak dari hasil harapan yang diringkas. Jadi memang melalui proses ringkasan yang padat dan jelas namun merefleksikan sebagian besar loncatan yang akan mampu membawa daerah dan negara ini lebih baik lagi," ujar Ketua DPRD Kaltim, M Syahrun.

Tujuh pesan mimpi kapsul waktu ini adalah

Pertama, Kalimantan Timur sebagai lokomotif ekonomis Asia Timur

Kedua, Kalimantan Timur sebagai paru-paru dunia.

Ketiga, Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Baru bagi Republik Indonesia.

Keempat, masyarakat Kalimantan Timur cerdas, profesional dan beradab

Kelima; infrastruktur Kalimantan Timur yang modern dan ramah lingkungan.

Keenam; sumber daya alam Kalimantan Timur untuk kesejahteraan rakyat

Ketujuh; masyarakat Kalimantan Timur yang agamis dan berbudaya.

Kekuatan jaringan telekomunikasi di Kalimantan Timur sudah terbangun, jangkauannya mencapai 90 persen lebih.
Kekuatan jaringan telekomunikasi di Kalimantan Timur sudah terbangun, jangkauannya mencapai 90 persen. (Tribunkaltim.co/HO Telkomsel)

INFORMASI mengenai Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur belum dibeberkan oleh Presiden Joko Widodo, tentu hal ini membuat penasaran banyak pihak terutama mereka yang bertempat tinggal di Kalimantan Timur, dan masyarakat tetap yakin Kalimantan Timur dipilih jadi Ibu Kota Baru RI.

Satu di antaranya, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, menyatakan, walau Bukit Soeharto telah dicoret dari daftar Ibu Kota Baru RI tentu saja rasa optimisme masih ada, keputusan pemindahan ibu kota dari Jakarta akan ke Kalimantan Timur. "Sekitaran Bukit Soeharto kan masih ada, potensi jadi lokasi. Kalimantan Timur akan masih tetap dipilih," tuturnya.

Mengutip dari kajian Bappenas Republik Indonesia, diuraikan mengenai kelebihan dan kekurangan dari Provinsi Kalimantan Timur ini menjadi Ibu Kota Baru bagi RI.

Disebutkan, kelebihan dari Kalimantan Timur ini adalah:

Pertama, Kalimantan Timur memiliki infrastruktur tol yang pertama kalinya di Pulau Kalimantan. Jalan tol ini mengubungkan Kota Samarinda dan Balikpapan, yang sudah menjadi kota besar.

Kedua, Kalimantan Timur telah dilengkapi dengan jaringan gas, kebutuhan akan energi tersedia dan air bersih pun juga.

Ketiga, Kalimantan Timur memiliki Pelabuhan Semayang Kota Balikpapan, yang sudah berstandar internasional.

Keempat, Kalimantan Timur punya dua bandar udara besar berkelas internasional, ada di Balikpapan yang disebut Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan di Kota Samarinda yang bernama Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.

Kelima, Kalimantan Timur berada di daerah alur laut kepualan Indonesia yang berhadapan dengan Selat Makassar.

Keenam, Kalimantan Timur secara langsung tidak berhadapan dekat dengan negara lain.

Ketujuh, secara sosial Kalimantan Timur sudah bercorak ragam, masyarakatnya majemuk. Kalimantan Timur banyak dihuni oleh pendatang dari luar Kalimantan Timur, nuansa daerahnya terbuka mampu menerima hawa heterogen.

Kedelapan, Kalimantan Timur memiliki ketersediaan lahan dengan status Area Penggunaan Lain atau APL, hutan produksi dengan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI).

Kesiapan Ibu Kota Baru RI, Layanan Telekomunikasi Telkomsel Jangkau 90 Persen Lebih di Kalimantan

PKS Sikapi Pemindahan Ibu Kota RI dari Jakarta ke Kalimantan, Pilih Gagal atau Bangun Teknologi Saja

Inilah 3 Hal Bukit Soeharto di Kalimantan Timur Dicoret dari Daftar Kandidat Calon Ibu Kota Baru RI

Tidak ketinggalan juga ada hutan produksi yang bebas konsesi, keunggulan ini menjadi bekal pemerintah untuk mempermudah pengadaan lahan bagi Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur.

Sementara dari sisi kelemahan Kalimantan Timur, Bappenas telah mencatat dua poin.

Pertama, pasokan sumber daya air tanah di Kalimantan Timur kurang berkualitas dan dinilai rendah. Kalimantan Timur pun sudah memiliki Waduk Samboja, sebagai sumber air baku.

Kedua, Kalimantan Timur mempunyai potensi bencana banjir karena memang dekat dengan hulu Daerah Aliran Sungai.

(Tribunkaltim.co/BudiSusilo)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved