Detik-detik Anies Diprotes saat Akan Tinggalkan Lokasi Pengumuman Ibu Kota Baru, Suasana Jadi Riuh
Di tengah sesi tanya jawab, Anies Baswedan tampak berdiri dan berniat meninggalkan lokasi.
"Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan jadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global," katanya.
Sebelum mengumumkan secara resmi lokasi ibu kota baru, Jokowi juga telah meminta izin ke parlemen untuk memindah ibu kota.
Jokowi menyampaikannya dalam pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD dan DPR pada 16 Agustus 2019.
Setelah itu, dalam nota keuangan yang dibacakan dalam rangkaian acara hari itu di Komplek Parlemen, Jokowi juga menyatakan bahwa pemindahan ibu kota tidak akan menggunakan dana APBN secara besar-besaran.
Baca juga :
Ibu Kota Baru di Kalimantan, Anies Baswedan: Perekonomian di Jakarta Jalan Terus
Lihat Cara Yunarto Wijaya dan Permadi Arya Respon Video Sherly Annavita Soal Anies Gubernur Terbaik
Anies : Perekonomian di Jakarta terus berjalan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnyan sudah buka suara terkait rencana Ibu Kota Baru di Kalimantan.
Anies Baswedan menyebut bahwa rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan tersebut hanyalah soal pemindahan administrasi.
Namun, untuk perekonomian tetap akan di Jakarta dan tak akan berpengaruh untuk Jakarta.
"Kegiatan perekonomian di Jakarta, Insya Allah akan jalan terus. Karena yang sedang dalam proses kan administrasi pemerintahan. Tapi untuk kegiatan perekonomian akan tetap di Jakarta," ucap Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019), seperti dilansir Kompas.com.
Menurut dia, arahan dari Presiden Indonesia Joko Widodo bahwa Jakarta sebagai pusat ekonomi juga tak akan berubah.
"Bahkan arahan dari Pak Presiden memang, Bank Indonesia kemudian lembaga-lembaga pemerintahan terkait bisnis perekonomian akan tetap di Jakarta. Jadi sebagai pusat kegiatan perekonomian, kota ini jalan terus," kata dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menambahkan bahwa sebuah kota harus siap menghadapi perubahan termasuk Jakarta.
"Dan memang sebuah kota harus siap untuk menghadapi perubahan-perubahan zaman. Tidak bisa kita mau statis terus. Saya percaya masyarakat bisnis di Jakarta akan dengan cepat melihat kesempatan-kesempatan baru dengan ada tantangan-tantangan baru," tuturnya.
(Tribun-video.com/Kompas.com)