Rekan Ungkap Cerita Lain di Balik Kasus 2 Jasad Terbakar di Cidahu, Sebut Sudah 3 Orang Jadi Korban
Rekan Pupung Sadili malah menduga kasus 2 jasad terbakar dalam mpbil di Cidahu ada hubungannya dengan Flat Earth atau FE (bumi datar).
TRIBUNKALTIM.CO - Ada cerita lain di balik pembunuhan ayah dan anak, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya M Adi Pradana.
Seperti diketahui, keduanya ditemukan dalam kondisi gosong di dalam mobil yang terbakar di Cidahu, Sukabumi, Minggu (25/8/2019) lalu.
Belakangan terungkap kalau Edi Chandra Purnama dan M Adi Pradana adalah korban pembunuhan yang jasadnya dibakar di dalam mobil tersebut.
Belum jelas motif pembunuhan tersebut meski polisi untuk sementara menyebut motifnya adalah rumah tangga dan utang piutang.
Selain motif rumah tangga dan utang, rekan Pupung Sadili mengungkap adanya dugaan lain dari pembunuhan tersebut.
Sebab menurutnya, ini sudah tiga rekannya yang meninggal dunia.
Seperti diketahui, otak dari pembunuhan sadis ini adalah Aulia Kesuma (35) yang merupakan istri dan ibu tiri korban.
AK membunuh suami dan anak tirinya dengan cara menyewa pembunuh bayaran.
Usai keduanya tewas, AK bersama anaknya kemudian membakar jasad korban bersama dengan mobilnya.
Menurut polisi, motif AK yakni karena masalah rumah tangga dan utang piutang.
Sementara itu rekan Pupung Sadili malah menduga pembunuhan tersebut ada hubungannya dengan Flat Earth atau FE (bumi datar).
Tidak dijelaskan soal apa itu Flat Earth yang ia maksud.
Namun dilihat dari beberapa postingan Pupung Sadili di Instagram, ia kerap memposting beberapa foto dan video sambil menyematkan dirinya sebagai Co Founder Flat Earth.
Sang rekan Pupung Sadili, Shane Muhammad melalui akun Instagramnya memposting ucapan duka cita atas wafatnya Pupung Sadili dan M Adi Pradana.
Pada postingannya itu, ia menduga ada pihak yang ingin membungkam kebenaran tentang Flat Earth atau motif lainnya.