Mirip Kasus Ayah dan Anak Dibakar di Sukabumi, Pria Tewas Terbakar Ditemukan Dalam Mobil di Bekasi
Belum tuntas kasus ayah dan anak ditemukan terbakar bersama mobilnya di Sukabumi, kali ini pria di Bekasi ditemukan tewas terbakar dalam mobil
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO - Mirip Kasus Ayah dan Anak Dibakar di Sukabumi, Pria Tewas Terbakar Ditemukan Dalam Mobil di Bekasi.
Kasus orang tewas terbakar di dalam mobil kembali terjadi, kali ini di Bekasi.
Sebelumnya, publik dibuat heboh dengan penemuan mobil terbakar di Sukabumi.
Di dalam mobil tersebut, ada jenazah ayah dan anak yang terpanggang.
Kamis (29/8/2019), warga Jalan Terusan Topas, Komplek Pesona Metropolitan, Rawa Lumbu, Bekasi, dibuat geger dengan penemuan jenazah pria di dalam mobil yang terparkir.
Pria tersebut tewas terbakar di dalam mobil.
Kepala Bagian Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari menyebut, mobil tempat korban tutup usia sudah terparkir di lokasi itu sejak Rabu (28/8/2019) malam.
Saat ditemukan, korban seorang diri di dalam mobil.
"Saksi sudah mencurigai mobilnya dalam keadaan parkir sejak malam.
Pagi hari masih terlihat parkir.
Dia kemudian memberi tahu saksi lain, lalu berusaha membangunkan sopirnya dengan mengetuk-ketuk pintu.
Namun tidak ada respons," jelas Erna saat dikonfirmasi, Kamis sore.
Para saksi lantas menghubungi polisi.
Pada pukul 13.10, tim identifikasi dari Polsek Bekasi Timur berhasil membuka jendela mobil dengan bantuan montir.
Setelah jendela dibuka, baru diketahui bahwa korban sudah tak bernyawa.
Sementara, bagian kabin mobil tampak bekas terbakar.
"Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di jok sopir.
Bagian dalam mobil kondisi terbakar, aroma bensin tercium di dalam mobil," ujar Erna.
Aroma bensin itu menguap dari botol bekas.
Botol itu kemudian dalam penyelidikan lebih jauh dengan korek api yang juga ditemukan di dalam mobil.
Sementara itu, kondisi mobil sendiri dalam keadaan mesin mati sejak semula.
Erna menyebut, korban akan segera divisum untuk mengetahui detail peristiwa yang sebenarnya.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, namun tubuh korban penuh luka bakar," tutupnya.

Kasus Aulia Kesuma di Sukabumi
Polisi terus menguak fakta pembunuhan ayah dan anak yakni Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (25).
Diketahui, ayah dan anak ini dihabisi oleh istri mudanya, Aulia Kusuma (35).
Caranya, Aulia Kesuma menyewa jasa empat pembunuh bayaran.
Selanjutnya, Aulia Kesuma dibantu keponakannya membakar jenazah Pupung dan Dana, berikut mobilnya, untuk menghilangkan jejak.
Tersangka Aulia Kesuma ternyata terlilit utang cukup besar yaitu Rp 10 miliar.
Sehingga bernafsu menguasai harta suaminya.
Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, menyebut Aulia memiliki utang di sejumlah bank.
"Uutangnya mencapai Rp 10 miliar, terdiri dari Rp 7 miliar di Bank Danamon, Rp 2,5 miliar di BRI, dan Rp 500 juta di kartu kredit," ujar Nasriadi, Rabu (28/8).
Utang tersebut yang membuat Aulia Kesuma tergerak untuk membunuh Pupung Sadili dan Dana.
Setiap bulan Aulia Kesuma wajib membayar Rp 200 juta kepada pihak bank.
Pembayaran ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
"Iya sekitar Rp 200 jutaan per bulan.
Sudah berjalan berapa tahun itu," ungkap Nasriadi.
Kasus pembunuhan itu terungkap setelah warga mendapati sebuah mobil Toyota Calya B 2983 SZH ludes dilalap si jago merah di kawasan Desa Pondokkaso Tengah, Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8) siang.

Dalam mobil itu ditemukan dua jenazah, belakangan diketahui sebagai Pupung dan Dana.
Sehari kemudian polisi menangkap Aulia Kusuma, istri muda Pupung, dan Kelvin Geovanni.
Semula Kelvin disebut anak Aulia Kesuma, namun kemudian diubah menjadi keponakan.
Berdasarkan pengakuan Aulia, suami dan anak tirinya dihabisi pembunuh bayaran asal Lampung pada Sabtu (24/8) di rumah Pupung, kawasan Lebak Bulus, Jakarta.
Polda Metro Jaya yang mengambil alih penyidikan kasus itu menyebut rencana pembunuhan disusun di sebuah apartemen di kawasan Kalibata, Jakarta.
"Kasus ini sudah direncanakan di sebuah apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Rabu.
Di lokasi itu Aulia Kesuma ditemani oleh Kelvin dan satu tersangka lain, R, mengatur strategi untuk membunuh suaminya.
Saat ini penyidik masih mendalami peran dari R. Polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap R yang buron.
Dalam kesempatan itu Argo meluruskan informasi yaitu hubungan Aulia Kesuma dengan Kelvin adalah tante dan keponakan.
• Rekan Ungkap Cerita Lain di Balik Kasus 2 Jasad Terbakar di Cidahu, Sebut Sudah 3 Orang Jadi Korban
• Kelabui Polisi, Aulia Kesuma Pura-pura Chat Suaminya yang Sudah Dihabisi Pembunuh Bayaran
• Video Detik-detik Penangkapan Pembunuh Bayaran yang Disewa Aulia Kesuma Habisi Suami dan Anak Tiri
Dalam kasus itu Kelvin disebut sebagai orang yang menghabisi Dana sekaligus membakar mobil berisi jenazah Pupung dan anaknya.
Menurut polisi, R (mantan pembantu Aulia) bersama suaminya, bertindak sebagai penghubung dengan dua eksekutor asal Lampung, Kuswanto Agus dan Muhammad Nur Sahid.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan tim Subdit Jatanras masih bekerja mencari dua orang itu.
"Ya bisa saja jadi tersangka (mantan pembantu serta suaminya) walau tentunya nanti akan dilihat dari hasil penyidikan," ujar tegas Suyudi.
Terkait dengan motif, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi menjelaskan Aulia Kesuma tega menghabisi suaminya itu karena ada kecemburuan.
"Ibu itu (Aulia) mengaku punya utang, dan suaminya (korban) juga punya utang.
Mereka sepakat menjual rumah.
Rumahnya kan besar.
Tapi pembagian (hasil penjualan) itulah yang menjadi masalah," kata Rudi saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Rabu.
Tak pelak Aulia Kesuma sakit hati dan kemudian menyewa eksekutor pembunuhan.
"Jadi (masalahnya) sengketa pembagian penjualan (rumah).
Untuk sementara pengakuannya itu.
Kami baru periksa ibunya saja," ujar Kapolda.
(*)