Pemuda Bontang Wakili Indonesia ke Norwegia Berkat Sampah, Ini Ide Unik Mengatasi Sampah Plastik

Konsep penanggulangan sampah plastik yang ditawarkan Muhammad Wawan Adisaputra cukup unik, yakni memberikan liburan gratis

Editor: Sumarsono
IST
WAKILI INDONESIA -Muhammad Wawan Adisaputra, pemuda asal Bontang mewakili Indonesia menghadiri pertemuan internasional di Oslo, Norwegia pada Oktober mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Konsep penanggulangan sampah plastik yang ditawarkan Muhammad Wawan Adisaputra cukup unik, yakni memberikan liburan gratis ke obyek wisata Beras Basah ditukar sampah plastik.

Konsep ini diapresiasi tim juri di ajang Indonesian Youth Marine Debris Summit (IYMDS) 2019 di Jakarta, belum lama ini.

Wawan -- begitu akrab disapa mengangkat isu permasalahan sampah di Kota Bontang. Dari isu yang ditemui, kemudian mencari solusi penanganan sampah di pesisir Bontang.

Dalam presentasinya berjudul 'Bontang Clean Action', Wawan menawarkan tiga langkah penanggulangan sampah secara komprehensif melibatkan masyarakar luas.

Konsep pertama, kampanye stop buang sampah ke laut melalui media poster-poster. Melalui poster ini warga diedukasi serta diajak memviralkan melalui akun sosial media masyarakat.

Tumpukan sampah plastik seperti botol plastik bekas, kemasan plastik bekas makanan dan beberapa sampah organik terlihat 'menghiasi' bibir pantai disepanjang kawasan Pantai Balikpapan Permai akibat pasang surut air laut, Jumat (10/8).
Tumpukan sampah plastik seperti botol plastik bekas, kemasan plastik bekas makanan dan beberapa sampah organik terlihat 'menghiasi' bibir pantai disepanjang kawasan Pantai Balikpapan Permai akibat pasang surut air laut, Jumat (10/8). (TRIBUN KALTIM/ADITYA RAHMAN HAFIDZ)

"Kami ke lokasi-lokasi ramai kemudian sediakan poster 'stop buang sampah' yang menarik sebagai properti, lalu ajak warga foto-foto dan publish di sosmed mereka," ujarnya.

Langkah kedua, menggelar aksi bersih-bersih di parit, sungai, dan laut. Agenda bersih-bersih lingkungan digelar secara berkala dengan sejumlah komunitas di Bontang.

Lalu konsep ekowisata di Beras Basah. Pulau seluas 1 hektar lebih ini kini menjadi lokasi penyu sisik bertelur.

Untuk itu, pemanfaatan lokasi wisata ini harus dilakukan secara komprehensif dengan pelibatan semua pihak, tanpa terkecuali.

 Sinopsis Drama India Ishq Mein Marjawan Episode 43, Senin (2/9/2019): Arohi Mencari Deep

 Ramalan Zodiak Senin 2 September 2019: Taurus Berhenti Lari dari Masalah, Cancer di Zona Nyaman

 Bukan Banyuwangi, Lokasi 'KKN di Desa Penari' Diduga Kuat di Wonoboyo Bondowoso, Begini Analisanya

Anak bungsu penjahit sol sepatu ini menawarkan liburan gratis ke Beras Basah setiap sebulan sekali.

Namun, syaratnya pengunjung wajib membawa lima ecobrick-botol plastik yang diisi potongan-potongan kecil sampah plastik.

"Kita akan gelar liburan gratis, nanti sesampainya di Beras Basah. Kita gelar bersih-bersih juga, lalu sosialisasi terkait sampah plastik," ungkapnya pemuda asal Berebas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan ini.

Kemudian, ide pengangkutan sampah dari Beras Basah ke darat. Selama ini, Beras Basah belum memiliki tempat sampah ideal. Untuk itu, satu-satunya cara sampah harus dibawa ke daratan.

Wawan menawarkan konsep uang jaminan sampah. Uang ini untuk jaminan para pengunjung membawa sampah sisa-sisa berlibur di Beras Basah.

Apabila mereka tak membawa sampah selepas berlibur, maka uang jaminan bakal disimpan sebagai dana kas untuk akomodasi pengangkutan sampah.

"Program ini rencananya bakal kami sinergikan dengan pemerintah, jadi konsep ini bisa dilakukan secara efektif," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved