Kecelakaan Tol Cipularang

Bukan Faktor Kondisi Jalan, Pengamat Beber Penyebab Seringnya Terjadi Kecelakaan di Tol Cipularang

Pengamat Transportasi beber penyebab kecelakaan Tol Cipularang, berikut update perkembangan kecelakaan Tol Cipularang hari ini

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(Polres Purwakarta)
Sebuah dump truck Mitsubishi Colt Diesel terbakar dan gosong dalam kecelakaan di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019). Laka ini melibatkan 21 kendaraan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bukan Faktor Kondisi Jalan, Pengamat Beber Penyebab Seringnya Terjadi Kecelakaan di Tol Cipularang

Peristiwa kecelakaan Tol Cipularang kembali terjadi.

Berikut perkembangan terbaru kecelakaan di Tol Cipularang hari ini

Pengamat transportasi, Budiyanto menilai ada tiga hal yang memicu terjadinya kecelakaan maut di sepanjang tol Cipularang, kemarin.

Dilansir dari Kompas.com, faktor penyebab yang pertama yakni pengemudi yang tidak menjaga jarak aman dengan baik.

Padahal, menjaga jarak aman sangat diperlukan agar setiap pengemudi bisa berjalan dan berhenti dengan hati-hati.

"Tidak menjaga jarak aman.

Kalau kendaraan yang ada di belakang mampu menjaga jarak aman (kecepatan & jarak ) apabila di depannya terjadi tabrakan,minimal dapat menghindar atau membelokan.

Atau mengurangi kecepatan atau mengerem kendaraannya," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2019).

Faktor lain yang mempengaruhi yakni pengemudi tidak dapat menjaga batas kecepatan maksimal kendaraan.

Karenanya, pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraannya dengan baik.

"Dan faktor lain adalah kurang konsentrasi.

Konsentrasi penuh sebagai prasyarat pengemudi mampu untuk mengendalikan kendaraan dalam berbagai situasi.

Dalam Undang- Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan telah diatur tentang  tata cara berlalu lintas," tambah dia.

Dia pun menyebutkan salah satu ayat dalam pasal tersebut yakni setiap orang yang mengemudikan kendaraan di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.

Sebelumnya, Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Ricki Adipratama mengatakan, ada 21 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).

"Jadi laka beruntun pukul 13.00 WIB sementara jumlah kendaraan ada sekitar 21 kendaraan," ujar Ricki.

Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). ((KOMPAS TV))

Kronologis Tabrakan Beruntun

Kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di kilometer 92 tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.

Delapan orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di kilometer 92.

Kemudian, saat ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik, ada dump truck bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.

"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.

Kemudian, di belakang dump truck bermuatan tanah ada 15 kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun.

 Mobilnya Terbang 5 Meter saat Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Pria Ini Hanya Alami Lecet

 Kendaraan Lain Rusak dan Terbakar, Ajaib Bus Ini Cuma Lecet saat Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

 Kecelakaan di Tol Cipularang, Avanza Terjun di Kebun Samping Tol

Saat ini, di tempat kejadian perkara (TKP), tengah dilakukan evakuasi kendaraan.

Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan 25 luka ringan.

"Pasien luka berat tengah diobservasi. Jika pihak rumah sakit mampu menanangi dan alat memadai, akan dirawat di sini. Jika tidak, dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," katanya.

Pujiyono menyebutkan, olah TKP akan dilakukan Selasa (3/9/2019).

"Kita teruskan sampai besok untuk olah TKP-nya. Karena kalau malam dipaksakan juga nggak akurat," katanya.

Atas peristiwa kecelakaan tersebut, kata Pujiono, pihaknya menyampaikan duka cita, terutama kepada keluarga korban meninggal.

"Kepada keluarga korban meninggal kami mengucapkan duka cita. Ini musibah yang tidak bisa dihindari," ungkapnya.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Purbaleunyi Km 91 yang melibatkan 21 kendaraan.

Akibat kecelakaan itu, 8 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka.

Para korban dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin, Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Umum Daerah Purwakarta.

Selain korban tewas, kecelakaan tersebut menyebabkan empat mobil hangus terbakar.

Korban tewas adalah penumpang dari mobil yang terbakar tersebut.

Proses evakuasi bangkai kendaraan sudah hampir beres dilakukan. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

Baca juga :

 Cek Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang, Kemenhub Turunkan Tim di Lokasi Kejadian

 Kecelakaan Tol Cipularang, 4 Korban Tewas Terbakar, Satu Orang Korban Masih Terjepit di Kendaraan

4 unit kendaraan terbakar

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menyebutkan, selain belasan mobil pribadi, ada tujuh truk dan dua bus yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di kilometer 91 Tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) siang.

Terdapat 8 korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

"Truk ada 7 unit, kendaraan pribadi 11 unit, dan 2 kendaraan bus," kata Rudi di Mapolrestabes Bandung, Senin sore.

Dari keseluruhan kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut, empat kendaraan hangus terbakar.

"Kendaraan terbakar 4 unit," kata Rudy.

Kecelakaan beruntun di Tol Purbeleunyi
Kecelakaan beruntun di Tol Purbeleunyi (TribunKaltim.Co/(PT jasa Marga))

Adapun, 8 orang meninggal terdiri dari 6 orang korban luka bakar, dan dua orang meninggal karena luka berat.

Sedangkan, jumlah korban luka ringan ada 16 orang, dan luka berat 4 orang.

Para korban baik yang meninggal maupun luka-luka dibawa ke empat rumah sakit di wilayah Purwakarta, yakni RS Siloam, RS Bayuasih, RS MH Thamrin, dan RS Bhakti Husada.

"Untuk evakuasi kendaraan semua dibawa ke Purwakarta," kata Rudy.

Rudy menduga kecelakaan tersebut disebabkan oleh tergulingnya dump truk yang mengangkut tanah di kilometer 91 Cipularang.

Meski begitu, penyebab pastinya masih membutuhkan penyelidikan khusus yang saat ini dilakukan Polda Jabar dan Polres Purwakarta.

Selain itu, kondisi jalan menurun yang dilalui kendaraan yang terlibat kecelakaan, diduga memperberat kecelakaan.

Hal itu diduga menyebabkan dump truk tersebut terguling dan mendorong mobil kecil hingga terlempar dan terbakar.

Baca juga :

 19 Korban Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Dirujuk ke RS Thamrin Purwakarta

 Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Jurnalrisa Pernah Ungkap Kisah Mistis Wanita Berbaju Merah di Tol

Korban selamat : Saya seperti terbang

Suherman (53) masih syok mengingat kecelakaan beruntun di tol Purbaleunyi kilometer 92 yang menimpanya, Senin (2/9/2019).

Saat itu, ia sehabis pulang dari Tasikmalaya menengok putranya yang mondok di pesantren.

Saat itu, kata Suherman, banyak mobil berhenti lantaran ada mobil terbalik.

Ia pun ikut berhenti.

Tiba-tiba mobil Fortuner yang ia kendarainya tertabrak mobil lain dengan keras dari belakang.

"Mobil oleng kemana pun. Seperti terbang hingga 50 meter, menyebrang arah Bandung, hingga mendarat ke area hutan," kata Suherman sembari menunjukkan foto lokasi mobilnya mendarat kepada wartawan di RS MH Thamrin Purwakarta.

Mobil yang ia kendarai pun tak lagi berbentuk.

Beruntung ia bersama empat keluarganya hanya mengalami luka ringan.

Saat kejadian, warga Kampung Kawidaran, RT 022 RW 004, Cikupa, Tangerang itu tak henti membaca doa.

Perasaannya campur aduk.

"Saya berdoa kepada Sang Pemilik (Allah SWT)," katanya.

Kecelakaan beruntun di Cipularang, Jawa Barat Sesaat setelah kejadian, ia teringat telepon genggamnya yang jatuh, suara ceramah yang ia dengar selama berkendara.

"Karena khawatir ngantuk kami mendengarkan ceramah," katanya.

Satu kendaraan tampak tak rusak

Kendaraan yang terlibat kecelakaan maut tersebut terdiri dari minibus hingga truk.

Nampak secara visual sejumlah kendaraan itu saling bertabrakan dan sudah dalam kondisi rusak.

Sebagian kendaraan lainnya tertumpuk dan terbakar hingga asap mengepul.

Kendaraan lainnya ringsek, hingga terpental melewati pembatas jalan.

Dalam siaran Kompas TV, sejumlah kendaraan kecalakaan beruntun itu tampak luluh lantah.

Namun, terlihat sebuah keanehan.

Kondisi bus Budiman dalam kecelakaan beruntun
Kondisi bus Budiman dalam kecelakaan beruntun (Tangkap Layar Instagram/ @tribunjabar.id)

Kendaraan saling menumpuk di satu titik, dan sebagian lagi menghantam bagian kendaraan lainnya.

Dari pantauan Tribunjabar.id, tampak di antara kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun itu menyisakan kendaraan dalam kondisi utuh dan dikatakan selamat.

Kendaraan selamat itu adalah bus Budiman jurusan Jakarta - Tasikmalaya.

Padahal posisi bus Budiman itu tepat berada tepat di belakang kendaraan diduga sumber kecelakaan sehingga menumpuk.

Setelah ditelusuri, bus Budiman itu hanya mengalami lecet di bagian kiri badan bus.

Namun nahas, sejumlah mobil dibagian depan dan disamping kiri bus Budiman tampak hancur parah hingga terguling.

Kendaraan yang rusak di depan bus Budiman itu di antaranya minibus yang melintang di jalan jalur kanan.

Disusul sebuah truk terguling menimpa minibus lainnya yang berada di depan samping kiri bus Budiman.

Sementara itu, bus Budiman serta kendaraan lainnya yang berada di belakangnya di lajur kanan tampak hampir tak mengalami kecelakaan.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved