Merugikan, Gubernur Ini Siap Perang dengan Menteri Susi, Juga Minta KKP Tak Berkantor di Daratannya

Setiap bulan, KKP mengangkut ikan dari perairan Arafura untuk diekspor. Namun, daearah sang Gubernur tak mendapat apa-apa

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/RAJA UMAR
Kolase Menteri Susi Pudjiastuti dan kapal ikan Andrey Dolgov 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan perang ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Murad menilai kebijakan moratorium yang diberlakukan Susi telah merugikan Maluku.

"Ini supaya kalian semua tahu. Kita perang,” ujar Murad, saat menyampaikan sambutannya dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan penjabat sekda Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin (2/9/2019).

Murad menjelaskan, setiap bulan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengangkut ikan dari perairan Arafura untuk diekspor.

Namun, Maluku tidak mendapatkan apa-apa dari ekspor itu.

“Ibu Susi bawa ikan dari laut Arafura diekspor, tapi kita tidak dapat apa-apa. Berbeda dengan saat sebelum moratorium dimana uji mutunya ada di daerah,” katanya.

Lagi, Menteri Susi Singgung Jokowi di Medsos, Kali Ini Soal Juara Kontes yang Terkatung-katung

Berani, Menteri Susi Beber Apa yang Harusnya Dilakukan Jokowi, Pakai Kalimat Bila Ingin Selamat

Terpilih Secara Aklamasi, Cak Imin Kerap Ribut dengan Menteri Susi, Disebut Incar Posisi Menteri KKP

Menurut Murad sejak diberlakukannya moratorium oleh Susi, tercatat ada 1.600 kapal ke laut Aru.

Namun, tidak ada satu pun ABK asal Maluku yang dipekerjakan di kapal-kapal tersebut.

“Setiap bulannya, ada sekitar 400 kontainer ikan yang digerus dari Laut Aru kemudian diekspor yang juga dari luar Maluku,” ujarnya.

Murad mengatakan aturan 12 mil lepas pantai yang menjadi kewenangan pusat sangat merugikan Maluku.

Hal itu disebabkan nelayan Maluku tidak diperbolehkan melakukan penangkapan di zona tersebut.

"Katanya 12 mil lepas pantai itu punya pusat, suruh mereka bikin kantor di 12 mil lepas pantai, Ini daratan punya saya,” kata Murad.

Tak Perlu ke Luar Negeri untuk Mengundang Investor

Gubernur Maluku Murad Ismail mengundang para investor untuk berinvestasi ke Provinsi Maluku.

Baca juga :

Susi, Luhut, Wiranto jadi Menteri Paling Berpengaruh di Twitter, Tak Semuanya Soal yang Baik-baik

Diserang Faizal Assegaf, Menteri Susi Cuma Beri Sindiran Singkat dan Ada Huruf Kapital: Makanya BACA

Namun, menurut Murad, mengundang para investor tak perlu dilakukan di luar negeri.

Menurut Murad, mengunjungi luar negeri dengan tujuan mengundang para investor berinvestasi di Maluku hanya akan menghambur-hamburkan uang daerah.

Gubernur Maluku Murad Ismail saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan Penjabat Sekda Maluku di Kantor Gubernur Maluku, Senin (2/9/2019)
Gubernur Maluku Murad Ismail saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan Penjabat Sekda Maluku di Kantor Gubernur Maluku, Senin (2/9/2019) ((KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY))

Apalagi, menurut Murad, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Maluku sangat kecil.

“APBD kita kecil, masak kita ke China sana, saya rasa tidak tepat lah. Mereka berkeinginan investasi di Maluku, bagusnya mereka ke Maluku atau ketemu sama kita di Jakarta. Itu yang tepat,” kata Murad di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (29/8/2019).

Murad mengatakan, kekayaan alam Maluku sangat berlimpah, baik di darat maupun di laut.

Kekayaan alam itu, menurut Murad, sudah banyak dikenal publik asing.

Menurut Murad, tidak ada manfaat bagi pejabat Maluku untuk bepergian ke luar negeri dengan alasan untuk mencari investor.

“Menurut saya kurang elok, kita nawarin, kaya kita mau nawarin produk, saya rasa kurang tepat. Orang di dunia semua tahu kalau Maluku luar biasa kekayaan alam dan lautnya seperti blok Masela,” ujar Murad.

Baca juga :

Inilah 9 Menteri Diprediksi Kuat Bertahan, Menteri Susi Dapat Catatan Khusus dari Pengamat

Ungkap Kriteria Calon Menantu, Menteri Susi Beberkan Hubungan Gading Marten dengan Nadine Kaiser

Menurut Murad, sebagai pimpinan daerah, tugasnya gubernur tidak hanya mengentaskan kemiskinan dan mensejahterahkan masyarakat.

Tugas lainnya adalah menjaga dan mempertahankan sumber daya alam yang dimiliki Maluku, agar dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat dan generasi yang akan datang.

"Saya berpikir bagimana bisa mensejahterahkan masyarakat, bagaimana bisa mengentaskan kemiskinan di Maluku, bagaimana mengangkat harkat dan martabat masyarakat di Maluku ini sejajar dengan provinsi yang lain, hanya itu tugas saya," kata Murad.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved