TKW Carmi Segera Pulang setelah Hak-haknya Dipenuhi Majikan, Ayah Yakin Setelah Lihat Tanda Lahir

Bahkan usia Carmi dituakan. Tahun kelahiran Carmi yang seharusnya 1971 diubah menjadi 1958 atau 13 tahun lebih tua.

Editor: Mathias Masan Ola
(repro bidik layar akun Instagram @kbri_riyadh)
Carmi, TKW Indonesia di Arab Saudi yang hilang kontak puluhan tahun akhirnya ditemukan. 

Bahkan Carmi pun sempat meminta dikirimkan terasi khas daerahnya.

PT tutup dan tetangga yang memberangkatkan meninggal

Sejak kedatangan surat pertama, kabar Carmi semakin kabur. Tahun ke-7, keluarga kehilangan kontak dan berupaya mendatangi perusahaan dan KBRI di Jakarta.

Sayangnya, perusahaan yang memberangkatkan tutup dan bangkrut.

Keluarga pun beberapa kali mendatangi Sarkum, tetangga yang memberangkatkan Carmi.

Keluarga saat itu berniat melaporkan kehilangan Carmi ke polisi, namun niat tersebut dicegah oleh Sarkum.

Hingga Sarkum meninggal dunia, jejak Carmi di Arab Saudi belum ditemukan.

Namun Ilyas tetap berusaha agar anak pertamnya pulang.

Ia mendatangi sejumlah pihak yang mengaku bisa memulangkan Carmi.

Namun upaya itu tidak gratis. Warniah dan suaminya, Ilyas menjual lebih dari 40 ton stok garam di gudang, menjual kambing, dan menjual sebagian hartanya.

Bahkan Warniah menyebut, suaminya sempat ingin menggadaikan harta satu-satunya yang mereka miliki, yakni rumah.

Ilyas (baju batik) bersama Warniah (di sampingnya), dan Sofiyudin serta Eti sujud syukur di rumahnya, di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Senin (2/9/2019). Mereka mengungkapkan syukur, putri pertamanya telah berhasil ditemukan setelah 31 tahun meninggalkan rumah dan tidak pernah bertemu.
Ilyas (baju batik) bersama Warniah (di sampingnya), dan Sofiyudin serta Eti sujud syukur di rumahnya, di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Senin (2/9/2019). Mereka mengungkapkan syukur, putri pertamanya telah berhasil ditemukan setelah 31 tahun meninggalkan rumah dan tidak pernah bertemu. ((MUHAMAD SYAHRI ROMDHON))

“Berjuta-juta. Apa maning kie, apan diborek-kaken, borek-kaken engko sedina-dina bocah apan tinggal ning endi?

(apa lagi ini rumah, mau digadaikan. Kalau digadai, nanti sehari-hari anak-anak mau pada tinggal dimana?),” kata Warniah.

Jejak Carmi sempat terlacak pada tahun 1995. Sofiyudin, salah satu anggota keluarga mengaku keluarga sempat berkomunikasi dengan Carmi.

Mereka juga mendapatkan foto Carmi bersama majikannya dan bersama pihak kedutaan Arab Saudi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved