Cerita Warga Kali Jambe Susah Tidur karena Bau Tak Sedap dan Nyamuk Menyerang, Sampah Tutupi Sungai
Sebelumnya, Kali Pisang Batu di Tarumajaya sempat jadi sorotan dunia internasional karena tutupan sampah plastik pada Desember 2018
Imbasnya, air makin sulit mengalir, sehingga sampah juga makin menumpuk.
Selain menimbulkan bau tak sedap, keadaan ini jadi pemicu bersarangnya nyamuk dan lalat.
"Yang enggak tahan mah nyamuk. Bukan maen, banyak banget. Ngumpetnya kan di sini (tutupan sampah Kali Jambe) kalau siang, malam dia pada keluar," kata Wasti.
Warga lain, Marsad (41) yang tinggal tak jauh dari kediaman Wasti mengungkapkan hal senada.
Untuk mengusir nyamuk-nyamuk ganas yang berkomplot dari arah Kali Jambe itu, saban hari Marsad harus membakar sedikitnya dua bungkus obat nyamuk di rumah mungilnya.
"Umpamanya obat nyamuknya habis, waduh itu nyerang lagi.
Enggak bisa dibilang lagi banyaknya," kata Marsad.
"Semalaman bisa dua bungkus obat nyamuk bakar. Itu rumah sebelah sempat dirawat (anaknya), gara-gara nyamuk di sini mungkin," imbuhnya.
Pria tiga anak ini juga dibuat pusing karena ia harus selalu sedia obat nyamuk lotion bagi anak-anaknya yang masih kecil.
Meskipun telah memasang kelambu dan membakar obat nyamuk, beberapa nyamuk masih kerap lolos dan merundung anaknya saat terlelap.
"Biasanya (tahun-tahun sebelumnya) nyamuknya enggak sebanyak ini,
walaupun musim kemarau airnya sedikit, dia masih ngalir," ujar Marsad.
"Kalau sekarang airnya enggak bisa jalan kan," tambahnya.
Wasti dan Marsad mengklaim, sampah-sampah ini bukan berasal dari pemukiman penduduk bantaran.
Mereka menyebut, sampah ini datang dari arah hulu dan tersumbat tepat di depan pemukiman mereka.