Karhutla Sudah Dimulai di Kalsel, BPBD Kerahkan 5 Heli Water Bombing, Bandara Mulai Terganggu

Setiap hari ada saja titik api bermunculan di wilayah kami, sehingga heli water bombing terus dikerahkan untuk pemadaman,

Editor: Mathias Masan Ola
(Humas BPBD Kalsel)
Dari pantauan udara, karhutla di Kalsel terus meluas, sudah 5 heli water bombing dikerahkan untuk memadamkan api (5/9/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, BANJARMASIN -Musim kemarau sudah tiba.

Kebakaran hutan dan lahan sangat mungkin terjadi.

Meski itu bukan karena ulah manusia.

Titik-titik api mulai bermunculan.

Saat ini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan kini terus meluas.

Dilansir dari Kompas.com, untuk mengantisipasi terus meluasnya karhutla, sudah lima heli water bombing yang dikerahkan BPBD Kalsel untuk pemadaman.

Kepala pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin mengatakan, setiap hari titik api terus bermunculan.

"Setiap hari ada saja titik api bermunculan di wilayah kami, sehingga heli water bombing terus dikerahkan untuk pemadaman," ujar Wahyuddin, kepada wartawan, Kamis (5/9/2019).

Menurut Wahyuddin, saat ini, heli water bombing dikerahkan 2 kali sehari pagi dan sore

untuk membantu pemadaman tim darat yang sulit menjangkau titik api.

Namun, dengan seluruh sumber daya yang dimiliki, pihaknya berharap agar segera turun hujan agar karhutla bisa segera diatasi.

"Kami hanya menekan karhutla karena mustahil memadamkan titik api secara keseluruhan, kecuali ada hujan," lanjut Wahyuddin.

Wilayah yang terparah terdampak karhutla saat ini berada di wilayah Kabupaten Tanah Laut dan Banjarbaru.

Karhutla di wilayah ini sudah menimbulkan kabut asap yang mulai menyelimuti

bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, sehingga dikhawatirkan mengganggu penerbangan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved