Ibu Kota Baru
Tim Turun Identifikasi Lahan di Sepaku, Ini Pertanda Bakal Jadi Lokasi Ibu Kota Negara
Tim Kementerian Agrairia dan Tata Ruang melakukan audiensi terkait identifikasi lahan di Kecamatan Sepaku, terutamanya Semoi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM -Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) Republik Indonesia, didampingi Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalimantan Timur dan Kantor Pertanahan Penajam Paser Utara, Senin (2/9) lalu telah melakukan pertemuan Pemkab PPU.
Pertemuan ini dilakukan untuk pelaksanaan identifikasi lapangan di lokasi ibu kota negara baru di Benua Taka.
"Mereka melakukan audiensi terkait identifikasi lahan, yang diidentifikasikan di Kecamatan Sepaku, terutamanya Semoi II," kata Sekretaris Daerah (Sekda) PPU Tohar, Rabu (4/9).
"Kemarin sudah ada tim yang turun ke lapangan terkait identifikasi lahan tersebut," lanjutnya.

Dalam audiensi tersebut, Tohar berpesan kepada segenap tim yang hadir, bahwa persoalan-persoalan yang memungkinkan terjadi masalah, lebih baik diselesaikan lebih cepat.
"Terutama identifikasi lahan, yang pasti di dalamnya terdapat pemilik konsesi, baik pertambangan, perkebunan, status kawasan. Pemilikan berdasarkan pada perdata orang perorangan, lebih baik teridentifikasi diawal secara tuntas," jelasnya.
Tohar menegaskan, Pemkab PPU siap membantu, terkait pendampingan tim saat pengidentifikasian berlangsung.
Fungsi tersebut dilakukan secara linear dari pemerintah pusat beserta jajarannya hingga tingkat kabupaten.
Isu yang beredar, pemindahan pusat pemerintahan tersebut terfokus pada pemindahan kantor pusat yang membutuhkan 40.000 hektare lahan.
• Kementrian PU Rilis Potensi Air di Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, Baru 17 Persen Terpakai
• Bukan Kantor atau Istana, Inilah Bangunan Pertama Dibangun di Ibu Kota Baru, Jokowi: Supaya Berkah
• Pemprov Kaltim Ingin Zona Bebas Dagang di Lokasi Ibu Kota Baru RI, Diusulkan Masuk Pergub
Saat ini, Pemkab PPU juga masih belum mendapatkan bocoran wilayah mana saja yang ditunjuk menjadi titik pasti lokasinya.
"Baru identifikasi di sekitar itu (Semoi II), cuma titik pastinya belum pasti," pungkasnya.
Inginkan Zona Bebas Dagang
PERATURAN Gubernur (Pergub) Kaltim tentang Kawasan Non Komersial sampai saat ini terus digodok.
Belum diketahui secara pasti, apa yang menjadi poin pada Pergub yang disiapkan untuk melindungi kawasan calon lokasi ibu kota negara dari para spekulan tanah.
Kepala Biro Ekonomi Setprov Kaltim Nazrin mengungkapkan, pemberlakuan kawasan khusus yang direncanakan sesuai dengan apa yang dilakukan negara tetangga Malaysia dalam mengelola kawasan ibu kota negara di lokasi baru. Lokasi ibu kota nantinya tidak terkesan kumuh, tapi terlihat rapi.

"Kalau kita lihat, di negara Malaysia seperti itu. Tidak ada di lokasi ibu kota sekarang itu ada rumah hunian yang juga berfungsi sebagai tempat jualan," ujarnya mengisahkan ibu kota Malaysia pindah dari Kuala Lumpur ke Putrajaya, Rabu (4/9).