Dukung Ibu Kota Baru, Balikpapan Tuntut Pemerintah Pusat Soal Formula Pembagian Dana Bagi Hasil
Rizal Effendi, Walikota Balikpapan berharap Dana Bagi Hasil untuk Balikpapan dan Kalimantan Timur ditingkatkan demi dukung ibu kota baru
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Rafan Arif Dwinanto
"Kalau bisa disamakan dengan Aceh dan Papua. Kalau tidak salah di Papua gas 60 persen, dan minyaknya 30 persen," ujar Rizal.
• Kepada Presiden Terpilih, Walikota Balikpapan Berharap Peningkatan Dana Bagi Hasil Migas
• Dollar Meroket, Bagaimana Kondisi Sektor Pariwisata dan Dana Bagi Hasil Kota Balikpapan?
• Pemprov Kaltara Harus Cari Pendanaan Alternatif Jangan Bergantung Dana Bagi Hasil

Selain itu, Rizal berharap, dengan adanya perluasan kilang Pertamina,
Kota Balikpapan meminta, jangan sampai terjadi, pemandangan tidak enak di Balikpapan.
Sebab selama ini, banyaknya antrean minyak yang terjadi di SPBU membuat kerugian semua pihak dan tak nyaman jika dilihat.
"Adanya antrean minyak membuat kesan tidak baik untuk kota kita. Kita memiliki kilang besar, tapi di sisi lain SPBU kita mengalami antrean.
Walaupun persoalannya adalah BBM Subsidi. Tapi semua itu tidak nyaman dilihat. Ada kilang minyak, kotanya julukan kota minyak, tapi antre minyak," katanya.
"Jadi kota kita harus diperbaiki, yang masih menjadi perhatian lainnya, akan membangun museum minyak, karena belum pernah ada di Indonesia museum minyak," tuturnya.
Rizal pun memohon dukungan kepada Presiden terpilih nantinya, yakni jembatan Tol Balikpapan-Senipah dan infrastruktur air baku.
Sejauh ini, kota Balikpapan masih kekurangan air baku atau air bersih.
Waduk Teritip yang rencananya bisa menyuplai 4.000 sambungan, kira-kira 400 liter perdetik, masih memerlukan tambahan air baku dari berbagai sumber.
"Sudah kita sampaikan dari berbagai pertemuan di Bogor, kami mohon dukungannya," kata Rizal. (*)