Berita Balikpapan Terkini
Bumbu Paham Radikalisme di Balikpapan Masih Minim, Kesbangpol Sebut Suatu Saat Bisa Pecah
Apalagi dengan adanya persiapan Pilkada Balikpapan ini beberapa orang yang tidak bertanggungjawab menimbulkan bibit konflik.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Beberapa waktu lalu di daerah Papua, Indonesia, memanas.
Hal tersebut dikarenakan dengan adanya konflik yang menyebabkan perpecahan antar masyarakat.
Demikian disampaikan oleh I Ketut Rasna Kepala Kesbangpol Balikpapan kepada Tribunkaltim.co saat ditemui di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (10/9/2019).
Dia jelaskan, bumbu paham radikalisme yang ada di sebuah daerah menyebabkan terjadinya sebuah konflik.
Untuk itu peran masyarakat dan pemerintah harus padu untuk menjaga kondusifitas daerah tersebut.
Apalagi dengan adanya persiapan Pilkada Balikpapan ini beberapa orang yang tidak bertanggungjawab menimbulkan bibit konflik.
Dia mengatakan isu radikalisme atau bumbu paham radikalisme di Kota Balikpapan sangat minim.
Namun menurut I Ketut Rasna potensi terjadinya konflik dan radikalisme di Balikpapan bisa saja pecah akan terjadi muncul ke permukaan.
Maka dari itu ia mengingatkan kepada masyarakat selalu sinergi antara pemerintah.
"Potensi ini harus kita waspadai dan menjalin sinergitas pemerintah dengna masyarakat. Jangan sampai terjadi permasalahan itu. Harus ada Komunikasi pemerintah dan masyarakat," ucap I Ketut Rasna.
Sebagai upaya untuk menangkal maka dibuatlah kegiatan Komunikasi Sosial Kemasyarakatan dan Pembahasan Isu-Isu Strategis Bidang Organisasi Kemasyarakatan di Novotel Balikpapan.
Dengan persiapan Pilkada Balikpapan tahun depan ini pihak pemerintah telah menjalin komunikasi intens unsur masyarakat yang ada di Kota Balikpapan.
Sehingga, imbuh dia, dengan adanya komunikasi ini bibit konflik dan radikalisme ini tidak muncul menjelang pilkada mendatang.
"Kredibilitas pemerintah juga menjaga mencegah terjadinya benih radikalisme," ucap Ketut.
Sementara itu Prayogo Heri Cahyono selaku Kasubid Kemitraan dan Pemberdayaan Ormas Dirjen Dalam Negeri mengatakan kepada para masyarakat khususnya ormas tetap menjaga ketahanan dalam negeri.
Khususnya dalam menghadapi permasalahan isu-isu radikalisme yang ada di tiap daerah menjadi salah satu peran ormas.
"Hingga dapat sinergitas ormas, pemerintah dan swasta sebagai pilar demokrasi," katanya.
Dalam kegiatan ini terdapat berbagai macam organisasi kepemudaan dan ormas kota Balikpapan.
Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut peran organisasi yang ada di kota Balikpapan dapat meredam bibit radikalisme yang ada di kota berjuluk Banua Patra ini.
Menjalin tali silaturahmi antar umat beragama, Keuskupan Agung Samarinda beserta rombongan mengunjungi sekretariat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur atau PWNU Kaltim pada Selasa (10/9/2019) pagi di Jalan Imam Bonjol Kota Samarinda.
Kunjungan tersebut langsung disambut meriah oleh segenap pengurus PWNU Kaltim.
Ketua PWNU Kaltim, Fauzi A Bahtar mengungkapkan, telah menangkap pesan yang disampaikan oleh rombongan Keuskupan Agung Samarinda tentang maksud dan tujuannya kunjungan ke PWNU Kaltim.
Tentunya, dibeberkan olehnya, silaturahmi antar ummat dan beragama merupakan maksud dan tujuan utama kunjungan.
“Yang kami tangkap dari kunjungan ini, membentuk silaturahmi yang kuat. Artinya, bukan hanya silaturahmi formal saja. Tapi, informal dari hati ke hati. Bagaimana, kita membangun lebih harmoni lagi kesatuan dan persatuan ummat beragama,” ujarnya saat diwawancara Tribunkaltim.co di lokasi pertemuan.
Mengakrabkan dan mempererat kekeluargaan keagamaan dengan satu maksud dan tujuan, yakni mempererat sosial kemasyarakatan.
Artinya, walau berbeda agama bukan menjadi sebuah penghalang.
"Bagi kita untuk bertemu, berkomonikasi dan berkoordinasi. Itu yang kita bisa tangkap dari pertemuan ini,” lanjutnya.
Uskup Agung Samarinda, Mgr Yustinus Harjosusanto dalam kesempatannya juga menyampaikan, ucapan terimakasih kepada seluruh pengurus PWNU Kaltim atas sambutan hangat yang telah diberikan.
Yustinus menyatakan, malah tidak menyangka atas sambutan begitu hangat oleh pengurus PWNU Kaltim.
“Saling membangun kerukunan kesatuan kebangsaan adalah tujuan kami datang," ungkapnya.
Berjuang mewujudkan cita-cita pendiri bangsa ini, dengan kerjasama yang baik antar ummat beragama adalah semangatnya.
Sehingga, bisa terwujud cita-cita bersama dalam keberlanjutan berbangsa dan bernaegara.
"Yang aman, nyaman dan damai,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, kunjungan tengah berlanjut. Diskusi terus dilakukan, dalam bingkai keberagaman.
Belum lama ini, Presiden Joko Widodo telah setuju jika Ibu Kota Indonesia di Kaltim atau Kalimantan Timur.
Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah diberi lampu hijau, ibu kota baru Republik Indonesia di Kalimantan Timur.
Respon warga masyarakat soal Ibu Kota Indonesia di Kaltim, satu di antaranya akan membangun fasilitas umum, yang digagas oleh komunitas kelompok masyarakat Kalimantan Timur berikut ini.
Rumah Komunitas Lintas Agama atau RKLA Kalimantan Timur berencana akan membangun sejumlah fasilitas umum di lokasi ibu kota baru Republik Indonesia di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Fasilitas umum tersebut meliputi rumah sakit, sekolah internasional, Islamic Center, dan Rumah Ibadah Lintas Agama.
Lahan yang rencana akan dibangun fasilitas umum ini merupakan lahan yang dikelola oleh Koperasi Suku Dayak Paser.
Pembangunan yang utama dan mendesak adalah pembangunan rumah sakit internasional.
Lokasinya berada di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Ketua Koperasi RKLA Kalimatnan Timur Suku Dayak Paser, Samuel Musa mengatakan kepada Tribunkaltim.co pada Minggu (1/9/2019) siang.
Seluruh fasilitas ini akan diberikan secara gratis untuk warga.
Dimana setidaknya sudah ada 3 investor yang bersedia membangun fasilitas tersebut.
"Ini adalah daerah sudah dicabut izinnya, dulunya TKA, daripada jadi wilayah yang ngambang, kebutulan masyarakat di sini adalah anggota dari Koperasi Rumah Komunikasi Lintas Agama Dayak Paser," kata Samuel.
Sehubungan dengan adanya Pemerintah Pusat membangun Ibu Kota Baru diwilayah ini, RKLA Dayak Paser bekerjasama dengan Pemerintah Pusat untuk terlibat membangun daerah ini.
"Bukan untuk wacana, tapi real di lapangan akan berencana bangun rumah sakit Internasional, Sekolah Internasional, Islamic Center dan rumah ibadah," katanya.
Samuel berharap membantu masyarakat di wilayah ini.
Mengenai pembangunan fasilitas umum ini sdah ajukan ke Pemerintah Daerah, bagaimana mengsinkronkan yang sudah ada.
Termasuk ahli fungsi lahan.
Rencana pembangunan ini. Tim dari pusat datang.
"Nanti kita akan koordinasi, dan setelah mendapat titik koordinat akan kita lakukan semua," katanya.
Nantinya akan dibuatkan perencanaan yang matang.
"Kami rangkul juga dari konsultan Singapore," ungkapnya.
Pembangunan ini juga sebagai bukti kepedulian anak bangsa terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Penajam Paser Utara dan tidak sekedar wacana semata.
Ketua Umum RKLA Kalimantan Timur, Bunda Indah, mengatakan, akan melakukan studi tentang sejauh mana kemungkinan untuk dilakukan pembangunan.
Termasuk biaya yang diperlukan serta dampak lainnya
Rencana pembangunan ini untuk kesejahteraan rakyat.
Karena pembangunan ada dipinggir kota.