Pahala Menyantuni dan Mengusap Rambut Anak Yatim 10 Muharram, Ustaz Abdul Somad Ungkap Ini
Bulan Muharram merupakan satu diantara empat bulan haram dalam Islam. Haram di sini memiliki arti sebagai waktu yang diharamkan menzalimi diri
“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim no. 1162/2746).
Puasa sunah Asyura dilakukan pada hari kesepuluh bulan Muharram.

2. Puasa Tasu'a
Puasa ini dilakukan sehari sebelum puasa Asyura, yakni pada 9 Muharram.
Hukumnya pun juga sunah.
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR Muslim)
3. Melakukan Ibadah Lainnya
Selain dua puasa tersebut, umat Muslim dapat memperbanyak amalan sunnah lain di bulan Muharram.
Pada bulan Muharram, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah.
Terutama menyantuni anak yatim pada 10 Muharram.
Keutamaan Santuni Anak Yatim
Hari ini pada 10 Muharram, umat muslim biasanya melakukan amalan sunnah berupa menyantuni anak yatim.
Ternyata menyantuni anak yatim tak sekadar hanya sedekah semata, terdapat berbagai keutamaan di dalamnya.
Menurut Ustaz Abdul Somad, saat umat muslim menyantuni anak yatim dan mengusap rambutnya maka akan dibalas dengan berbagai kebaikan.