Intensitas Karhutla di Penajam Paser Utara Kian Meningkat, BPBD Temukan Penyebabnya yang Sepele

Intesitas karhutla di Penajam Paser Utara makin meningkat, BPBD Penajam Paser Utara ungkap penyebabnya yang ternyata sepele

Penulis: Heriani AM | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Foto HO/BPBD PPU
Personel BPBD PPU memadamkan api pada karhutla di Kelurahan Sungai Parit beberapa waktu lalu. Pemadaman dilakukan secara manual karena akses menuju TKP sulit dijangkau. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Maraknya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Kabupaten Penajam Paser Utara yang puncaknya terjadi sejak awal September 2019, hingga saat ini, cukup membuat petugas kewalahan.

Setiap harinya, selalu terjadi peristiwa karhutla.

Bahkan dalam satu hari bisa terjadi 5 hingga 7 karhutla di lokasi yang berbeda.

Video Pilihan:

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar menegaskan, hasil rapat koordinasi pengendalian karhutla 2019 di Penajam Paser Utara pada 4 September 2019.

Dalam rakor tersebut hadir OPD terkait, dan instansi lainnya, untuk ditindaklanjuti dengan maksimal.

Menurut prediksi BMKG, puncak musim kemarau di Kabupaten Penajam Paser Utara diperkirakan pekan ketiga Oktober 2019.

karhutla di RT 10 Kelurahan Gunung Steleng Kecamatan Penajam.
karhutla di RT 10 Kelurahan Gunung Steleng Kecamatan Penajam. ((HO/BPBD PPU))

Sedangkan potensi turun hujan diprediksi awal November 2019, kalaupun prediksi mundur, hujan diprediksi turun pada tiga kalo dasarian setelah musim kemarau berakhir.

"Pencermatan kita untuk turunnya hujan, kurang lebih 2 setengah bulan lagi.

Waktunya masih relatif panjang," katanya, Kamis (12/9/2019).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Penajam Paser Utara ini juga menambahkan, intensitas terjadinya kebakaran di Penajam Paser Utara semakin hari semakin banyak.

Sesuai hasil evaluasi dilapangan, utamanya karhutla dengan penyebab yang sepele.

"Orang bersih-bersih lahan, tanpa pengendalian yang memadai akhirnya terjadi kebakaran yang meluas," imbuhnya.

Ia menegaskan, kepada komponen masyarakat untuk tidak membuka lahan dan kebun dengan cara dibakar.

Jangan juga melakukan bersih-bersih halaman rumah tanpa peralatan yang memadai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved