Kabut Asap
BPBD Kaltara Belum Nyatakan Status Darurat, Jarak Pandang Terus Turun menjadi 400 Meter
BPBD Kaltara Belum Nyatakan Status Darurat, Jarak Pandang Terus Turun menjadi 400 Meter
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara belum menyatakan status darurat perihal kabut asap yang terus menggerus kualitas udara di sejumlah daerah di Kalimantan Utara.
Kepala BPBD Kalimantan Utara melalui Koordinator Lapangan Asnawi mengungkapkan, BPBD masih terus mengamati kondisi kabut asap yang terjadi.

Selain itu, BPBD juga tengah fokus membantu upaya pemadaman sejumlah areal hutan dan lahan yang terbakar.
"Kita belum nyatkan status darurat. Saat ini kami bersama stakeholder lain untuk memadamkan kebakaran.
Kebetulan saat ini saya tengah perjalanan ke Tanah Kuning untuk membantu proses pemadaman lahan yang terbakar di sana," sebut Asnawi melalui sampbungan teleponnya kepada Tribunkaltim.co, Ahad (15/9/2019).
Ia hanya mengimbau semua pihak memantau, mambantu memadamkan kebakaran yang terjadi di wilayah masing-masing.
"Kami imbau juga agar tidak membakar lahan, karena cuaca saat ini kering sekali," ujarnya.
Untuk meminimalisir paparan kabut asap, BPBD juga mengimbau masyaraat mengurangi aktivitas di luar ruangan untuk sementara waktu.

"Kemarin juga kami sempat membagikan masker di jalan-jalan raya di Tanjung Selor," ujarnya.
M Sulam Khilmi, Kepala BMKG Stasiun Tanjung Harapan kembali merilis jarak pandang di Tanjung Selor akibat kabut asap. Jarak pandang yang pagi tadi berkisar 500 meter, menurun menjadi 400 meter.
"Jarak pandang saat ini, menjadi 400 meter Pak," ujarnya.
Sebelumnya Jarak Pandang 500 Meter
Kualitas udara akibat kabut asap di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara terus memburuk dalam tiga hari terakhir.
Pengamatan TribunKaltim.co pada permodelan AirVisual, Minggu (15/9/2019) indeks kualitas udara atau AQI di kota ini sudah mencapai 195. Sehari sebelumnya, AQI mencapai 172.

Dan Jumat (13/9/2019), AQI 168. Indeks-indeks kualitas udara tersebut berarti kualitas udara tidak sehat.
Di Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau kualitas udara juga tidak sehat dengan indeks AQI 167.
Badan Metereologi, Kalimatologi, dan Geofisika (BMKG) Staisiun Tanjung Harapan, Tanjung Selor juga merilis, jarak pandang di Tanjung Selor saat ini hanya mencapai 500 meter.
"Saat ini jarak pandang mendatar hanya 500 meter. Dalam kondisi ini, pesawat tidak bisa landing," sebut M Sulam KHilmi, Kepala BMKG Tanjung Selor, Ahad (15/9/2019).
Pesawat Lion Air rute Cengkareng (Jakarta)-Tarakan pagi ini juga dilaporkan tidak bisa mendarat di bandara Juwata Tarakan, dan akhirnya menuju bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sejumlah pengendara roda dua di Tanjung Selor terpantau mengenakan masker.
Walau kabut asap cukup tebal, aktivitas ekonomi khususnya di pasar dan swalayan masih berjalan normal.

M Sulam KHilmi mengungkapkan, tren pergerakan asap di wilayah Kalimantan Utara diperkirakan bergerak dari arah Tenggara ke Barat Laut.
Masih ada pantauan titik panas di wilayah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur yang menyebabkan potensi terjadinya sebaran asap dalam beberapa hari ke depan.
"Konsentrasi sebaran asap cukup signifikan di wilayah Bulungan, Malinau, dan Nunukan," ujarnya.

Walau demikian, Hilmi mengungkapkan, hotspot atau titik api cukup banyak tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah yang kemudian berimbas terjadinya kabut asap di sejumlah wilayah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
(*)