Darurat Kabut Asap

Gara-gara Kabut Asap, Ifan Seventeen Terjebak di Bandara Juwata Tarakan

Riefan Fajarsyah atau akrab disapa Ifan Seventeen, tertahan di bandara Juwata Tarakan, akibat tertundanya sejumlah jadwal penerbangan

(HO/Mohammad Nor Gusti)
Ifan Seventeen (kiri) tampak serius menatap smartphone-nya di terminal bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (16/9/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO -  Riefan Fajarsyah atau akrab disapa Ifan Seventeen, tertahan di bandara Juwata Tarakan, akibat tertundanya sejumlah jadwal penerbangan karena kabut asap.  

Sejatinya Ifan terbang ke Balikpapan dari dari Bandara Juwata pukul 12.55 Wita menggunakan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT675.

"Sampai sekarang pesawatnya belum berangkat, karena kabut asap," sebut Narahubung Tribunkaltim.co yang juga salah satu calon penumpang pesawat Lion JT675, Muhammad Nor Gusti, Senin (16/9/2019).

Sambil menunggu terbangnya pesawat yang akan membawanya ke Balikpapan, pelantun lagu "Tak Tepat Waktu" itu tengah asyik bermain game online.

Dari foto yang dikirimkan Muhammad Nor Gusti kepada Tribunkaltim.co, Ifan tampak mengenakan setelah kaos dibalut jaket berwarna hitam.

Jeans yang dipakai Ifan juga berwarga gelap. Sneaker Nike Air Max warna putih melengkapi penampilan vokalis Seventeen ini.

"Sudah lebih tiga jam kami menunggu ini, belum terbang juga," ujarnya.

Sebelumnya, Sabtu (14/9/2019), Ifan menghibur di acara Reuni Akbar SMA Negeri 1 Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

DLH Sebut Kabut Asap Kiriman dari Provinsi Tetangga

Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Utara mengklaim kabut asap yang melanda wilayah Kalimantan Utara sebagian besar karena kiriman asap dari provinsi-provinsi tetangga di Kalimantan.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Utara, Nurhamdi mengungkapkan, instansinya sementara ini tengah fokus memberi imbauan kepada masyarakat dan perusahaan perkebunan untuk tidak melakukan pembakaran, demi mengurangi intensitas kabut asap yang terjadi.

"Asap dari kita di sini, sebagian kecil saja. Sebagian besar itu adalah asap kiriman dari Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Anginnya cenderung bertiup ke sini," sebut Nurhamdi kepada Tribunkaltim.co, Senin (16/9/2019) mewakili Kepala Dinas, Edy Suharto.

Imbauan juga ditujukan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota agar melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing.

Dinas Lingkungan Hidup juga mengklaim tengah aktif bersosialisasi melalui sosial agar masyarakat sementara waktu tidak melakukan aktivitas pengapian.

"Jangan bakar sampah dulu sementara ini. Supaya kabut asap tidak makin tebal. Termasuk imbauan kami juga kepada TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sampah," ujarnya.

Sejak Senin pagi, Dinas Lingkungan Hidup juga membagikan masker kepada murid sekolah dasar di Tanjung Selor. Lebih kurang 5000 masker habis dibagikan gratis kepada murid.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved