Darurat Kabut Asap

Kabut Asap di Samarinda Kian Parah, Walikota Syaharie Jaang Ajak Jajarannya Gelar Doa Minta Hujan

Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengajak jajarannya gelar doa minta hujan agar kabut asap di Samarinda tak makin parah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
HARI PERTAMA SEKOLAH-Walikota Samarinda Syaharie Jaang dan rombongan menyalami siswa SMP 48 satu kawasan dengan SD 016 dan SD 004 di jalan Proklamasi Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda Kalimantan Timur pada hari pertama masuk sekolah, Senin(15/7/2019).Selain rombongan walikota tim Kemendikbud meninjau kawasan SMP 48 yang baru diresmikan.(TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

Semakin tinggi persentasenya makin besar pula potensi terbakarnya.

“Titik panas di Kaltim kebanyakan berada di kawasan Kutai Barat, Berau, dan Mahakam Ulu,” terangnya.

Aliansyah memperkirakan kabut asap di Samarinda merupakan kiriman dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

Kendati begitu  dirinya tak menampik bahwa kondisi udara di Samarinda semakin bahaya, apabila angin bergerak dari barat ke timur.

Maka asap bisa lebih pekat karena asap dari Mahakam Ulu dan Kutai Barat bisa juga bergerak ke Samarinda.

“Syukurnya saat ini pergerakan angin masih banyak di tenggara ke selatan,” paparnya.

Aliansyah menambahkan, sebaiknya warga waspada.

Sebab saat ini masih kemarau panjang.

Kesadaran pun diperlukan agar tak membakar lahan. Hujan memang masih ada di Samarinda tapi sedikit.

Baiknya juga warga menggunakan masker.

“Info yang kami dapatkan, Paser sudah dua bulan tidak hujan.

Samarinda tetap ada hujan hanya di bawah 150 milimeter,” pungkasnya.

Dia pun berharap alat itu segera diperbaiki sebab kemarau masih menghantui Ibu Kota Provinsi ini dalam dua bulan ke depan. (*)

Tonton juga:

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved