Darurat Kabut Asap

Kabut Asap di Samarinda Kian Parah, Walikota Syaharie Jaang Ajak Jajarannya Gelar Doa Minta Hujan

Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengajak jajarannya gelar doa minta hujan agar kabut asap di Samarinda tak makin parah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
HARI PERTAMA SEKOLAH-Walikota Samarinda Syaharie Jaang dan rombongan menyalami siswa SMP 48 satu kawasan dengan SD 016 dan SD 004 di jalan Proklamasi Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda Kalimantan Timur pada hari pertama masuk sekolah, Senin(15/7/2019).Selain rombongan walikota tim Kemendikbud meninjau kawasan SMP 48 yang baru diresmikan.(TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

Namun pihaknya tetap meminta masyarakat waspada.

Masih Kategori Sedang

Dalam dua pekan terakhir terjadi kabut asap di Samarinda.

Namun secara kasatmata kabut terlihat, namun skornya antara 50-150 mikrogram. 

Kepala Kelompok Teknisi (Kapoksi) BMKG Samarinda Aliansyah mengatakan, tak selamanya kualitas udara itu bisa dianalisis oleh prakirawan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Samarinda.

“Alatnya rusak sebab terkena banjir Juni lalu,” kata Aliansyah, Kepala Kelompok Teknisi (Kapoksi) BMKG Samarinda, Minggu (15/9/2019).

Dari prakiraan BMKG Samarinda, disebutkan akhir Oktober atau awal November musim hujan baru menyapa Samarinda.

Asap itu dikarenakan terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

Bisa jadi ulah manusia atau karena faktor alam.

“Apalagi musim kemarau ini, harus hati-hati,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, untuk hotspot atau titik panas, ada 1.010 titik panas terpantau sejak Jumat (13/9/2019) lalu, diakumulasi dari empat satelit terhitung sejak dasarian pertama September.

Dari data disebutkan, jumlah tersebut bisa berkurang, sebab dua hari lalu ada 1.243 titik terlihat.

Sedangkan pada Jumat lalu terdapat 19 titik panas kategori warna merah 81-100 persen.

Menggunakan sensor modis di satelit terra dan aqua memberi gambaran lokasi wilayah mengalami kebakaran.

Satelit ini mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan satu kilo meter persegi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved