Viral di Medsos
Viral, Sungai Citarum Tercemar Hingga Diselemuti Busa Putih, Ini Penjelasan KLHK
video Sungai Citarum tercemar hingga mengeluarkan busa putih, menjadi bahan perbincangan hingga viral di medsos, penjelasan KLHK
Ia menjelaskan, penyebab polutan busa karena debit air sungai yang kecil dan beban air limbah yang tetap besar dari industri dan kegiatan domestik yang berasal dari Kota Cimahi dan Kota Bandung.
Sementara itu, 21 perusahaan terkait pencemaran sungai di Terowongan Desa Nanjung, Kecamatan Mergaasih, Bandung telah diberikan sanksi administrasi.
Peristiwa ini tak hanya terjadi di Sungai Citarum.
Menurut Karliansyah, permasalahan pencemaran yang sama juga terjadi di beberapa sungai lainnya di Jawa Barat.
Sungai-sungai itu adalah Sungai Cileungsi, Cikeas, dan kali Bekasi.
"Meningkatnya alih fungsi lahan dan berkurangnya daerah resapan air menyebabkan fluktuasi debit air sungai, sehingga menyebabkan banjir di musim penghujan dan debit mendekati nol di musim kemarau," ujar Karliansyah.
Dengan kondisi ini, lanjut dia, perlu dilakukan perbaikan debit air sungai bersama dengan pengendalian pencemaran air dari sumbernya.
Dapat Dana Dari Bank Dunia
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan adanya dana bantuan dari Bank Dunia kepada Indonesia sebesar 100 juta dollar AS, atau Rp 1,4 triliun (kurs 14.000 per dollar AS).
Bantuan itu kata dia, diberikan oleh Bank Dunia untuk membantu pemerintah Indonesia membenahi Sungai Citarum di Jawa Barat.
"Tadi kita rapat mengenai Citarum. Kita dapat dana 100 juta dollar AS dari World Bank," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/6/2019).
"Itu untuk perbaikan 80 persen untuk infrastuktur, 20 persen untuk SDM-nya," sambung Luhut Binsar Pandjaitan.

Biasanya ungkap Luhut, dana itu akan diberikan secara dicicil dalam jumlah tertentu.
Namun kini kata dia, hal itu dicoba diubah oleh Bank Dunia.
Dana diberikan sekaligus diberikan sebagai model baru pengucuran dana dari Bank Dunia kepada Indonesia.