Doa Minta Hujan dan Bacaan Sholat Istisqa, Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya

Musim kemarau panjang menyebabkan kekeringan, untuk itu sebagaian besar masyarakat muslim di Indonesia berdoa meminta hujan dengan Sholat Istisqa.

HO/Humas Bamdara APT. Pranoto Samarinda
Shalat Istisqa dan doa minta hujan di Bandara APt Pranoto Senin (16/9/2019). 

Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.

Artinya, “Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”

Niat Sholat Istisqa

أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ (……..) لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatal Istisqa’i rak’ataini (imaman atau ma’muman) Lillahi Ta’ala.

Artinya: Saya Niat Sholat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam atau makmum) karena Allah Ta’ala “.

Menjalankan Sholat Istisqa, disunnahkan dikerjakan saat matahari mulai beranjak atau kira-kira sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Sholat Id.

Bagaimana niatnya? Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa

أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ (……..) لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatal Istisqa’i rak’ataini (imaman atau ma’muman) Lillahi Ta’ala.

Artinya: Saya Niat Sholat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam atau makmum) karena Allah Ta’ala “.

Bagaimana tata cara menjalankan Sholat minta hujan? berikut tuntunannya dikutip dari fiqhindonesia.com;

Menjalankan Sholat disunnahkan dikerjakan saat matahari mulai beranjak atau kira-kira sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Sholat Id.

Pertama; Sholat Isitisqo terdiri dari dua rakaat, tanpa adzan dan iqamah.

Kedua; rakaat pertama bertakbir tujuh kali setelah takbiratul ihram. Sedangkan pada rakaat kedua jumlah takbirnya lima kali selain takbir ketika bangun dari sujud.

Ketiga; Kedua tangan diangkat pada setiap takbir, sambil memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersalawat kepada Rasulullah antara setiap takbir.

Keempat: setelah Sholat imam disunnahkan menyampaikan khutbah di hadapan jamaah yang hadir, memperbanyak istighfar.

Dianjurkan kepada imam untuk menghadap ke kiblat lalu membalik selendangnya, dengan meletakkan yang semula di sebelah kanan ke sebelah kiri dan sebaliknya sembari tetap melantunkan doa kepada Allah.

hadits dari Abdullah bin Zaid:

خرج النبي – صلى الله عليه وسلم – إلى المصلى فاستقبل القبلة وحول رداءه، وصلى ركعتين

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar menuju lapangan. Beliau meminta hujan kepada Allah dengan menghadap kiblat, kemudian membalikan posisi selendangnya, lalu Sholat 2 rakaat,” (HR. Bukhari no.1024, Muslim no.894).

Disebutkan dalam hadits Ibnu ‘Abbas Radhiallahu’anhu:

إن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج متبذلا متواضعا متضرعا حتى أتى المصلى فلم يخطب خطبتكم هذه ، ولكن لم يزل في الدعاء ، والتضرع ، والتكبير ، وصلى ركعتين كما كان يصلي في العيد

“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berjalan menuju tempat Sholat dengan penuh ketundukan, tawadhu’, dan kerendahan hati hingga tiba di tempat Sholat. Lalu beliau berkhutbah tidak sebagaimana biasanya, melainkan beliau tidak henti-hentinya berdoa, merendah, bertakbir dan melaksanakan Sholat dua raka’at sebagaimana beliau melakukan Sholat ‘Id,” (HR. Tirmidzi no.558).

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved