Doa Minta Hujan dan Bacaan Sholat Istisqa, Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya
Musim kemarau panjang menyebabkan kekeringan, untuk itu sebagaian besar masyarakat muslim di Indonesia berdoa meminta hujan dengan Sholat Istisqa.
TRIBUNKALTIM.CO - Musim kemarau panjang menyebabkan kekeringan, untuk itu sebagaian besar masyarakat muslim di Indonesia berdoa meminta hujan dengan Sholat Istisqa.
Akibat kemarau dan tangan-tangan tak bertanggung jawab di wilayah Pulau Sumatera dan Kalimantan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Saat musim kemarau berkepanjangan terjadi, Umat Islam diajarkan untuk berdoa dan Sholat meminta hujan turun kepada Allah SWT atau melaksanakan Sholat Istisqa.
Berikut ini adalah tata cara dan tuntunan Sholat Istisqo untuk meminta hujan kepada Allah SWT.
Sholat Istisqa dilaksanakan dua rakaat seperti Sholat Id.
Perbedaan kedunya terletak pada penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua.
Berikut ini adalah tata cara dan tuntunan Sholat Istisqa untuk meminta hujan kepada Allah SWT.
Melansir tulisan Alhafiz K yang dilansir NU.or.id berjudul Tata Cara Sholat Istisqa atau Meminta Hujan, Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyampaikan, mereka Sholat Istisqa sebanyak dua rakaat seperti Sholat Id berikut takbirnya.
Seseorang yang menjadi khatib kemudian menyampaikan khutbah dua atau sekali.
Khutbah setelah Sholat lebih utama.
Khatib beristighfar dalam khutbah sebagai pengganti takbir pada khutbah Id.
Khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap kiblat setelah lewat sepertiga pada khutbah kedua.
Khatib dan jamaah memutar pakaian (selendang atau sorban) ketika itu.