18 Orang Daftar Calon Wali Kota Surabaya, 1 Bupati Potensial Ini Pernah Ucap Emoh Gantikan Risma
PDIP Jatim mencatat, ada 18 calon kepala daerah yang mendaftar sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Pilkada 2020 mendatang.
"Fit and proper tes ini adalah proses penjaringan tahap awal, keputusan tetap di DPP PDIP," ujarnya.
Lia Istifhama, salah satu pendaftar calon wali kota Surabaya mengungkap alasannya mendaftar lewat PDIP.
"Saya yakin PDIP sebagai partai besar di Surabaya membutuhkan figur yang mewakili kelompok hijau (NU), karena di Surabaya perlu figur tokoh nasionalis dan religius," jelasnya.
Di Pilkada 2020, PDIP Kota Surabaya bisa mengusung pasangan calon tanpa berkoalisi dengan partai lainnya, karena di Pileg 2019, PDIP berhasil menguasai 15 kursi di parlemen atau lebih dari 20 persen.
Mas Ipin 'Emoh' Gantikan Risma
Bupati Trenggalek M Nur Arifin (Mas Ipin) tidak tertarik untuk jadi pengganti Wali Kota Risma di Pilwali Kota Surabaya 2020 mendatang.
Mas Ipin malah memantapkan diri untuk tetap di daerahnya dan maju pada Pilkada Trenggalek 2020.
"Saya 100 persen, hati saya mantap maju di Pilkada Trenggalek 2020, tidak yang lain. Saya fokus fokus di sana," kata Mas Ipin yang diwawancarai seusai audiensi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Grahadi, Rabu (24/7/2019).

Menurutnya, fokus pemikirannya dan juga kinerjanya saat ini tetap untuk memajukan Trenggalek, yang menjadi daerah asal orangtuanya.
Bagi bapak tiga anak ini, Kota Surabaya adalah kota masa kecilnya, tempat dimana ia dibesarkan, dan menyelesaikan pendidikan dari SD hingga mengenyam bangku kuliah.
Namun ia mengaku memiliki fokus mimpin untuk memajukan Trenggalek.
"Saya lahir di Surabaya, kuliah dan besar di Surabaya, dari SD, SMP SMA juga di Surabaya. Artinya saya nyaman Surabaya sebagai kota masa kecil saya. Tapi warisan yang ditinggalkan orangtua saya adalah dulu berasal dari Trenggalek dan dulu masih serba kekurangan. Banyak yang harus dimajukan di Trenggalek," tegasnya.
Itulah yang menjadi obsesi terbesar Mas Ipin saat ini.
Ia ingin agar ke depan Trenggalek bisa lebih berkembang dan maju, baik secara sosial, ekonomi, dan juga infrastruktur.
Kondisi di Trenggalek, dikatakannya, masih membutuhkan sentuhan pemimpin yang mampu membawa Trenggalek ke arah yang berkemajuan.