Anak-anak Sedang Tidur Saat Sekolah Alquran Terbakar, 28 Orang Termasuk Dua Guru Tewas.
Sebuah sekolah Alquran di Liberia, Rabu (18/9/2019) terbakar dan menawaskan 28 orang, bukan hanya anak-anak namun juga dua orang guru.
TRIBUNKALTIM.CO,PAYNESVILLE-Sebuah sekolah Alquran di Liberia, Rabu (18/9/2019) terbakar dan menawaskan 28 orang, bukan hanya anak-anak namun juga dua orang guru.
Kebakaran gedung sekolah initerjadi saat para anak-anak sedang tertidur
Sementara penyebab kebakaran untuk saat ini masih belum diketahui, demikian diberitakan AFP yang dilansir Kompas.Com.
"Kami berada di sini untuk menguatkan orangtua dari para korban karena sungguh menyakitkan kehilangan anak-anak Anda dengan cara seperti ini," kata Presiden Liberia, George Weah.
• Polres PPU Tetapkan Satu Tersangka Karhutla, Dianggap ada Kesengajaan Dalam Kebakaran Lahan
• Tujuh Kepala Sekolah di Jateng Tarpapar Paham Radikal, Ganjar Diminta Beri Sanksi Tegas
"Kami menyampaikan simpati kami kepada setiap keluarga yang berduka. Untuk saat ini kami belum mengetahui penyebab kebakaran, tetapi kami akan mendorong para penyelidik untuk segera mencari tahu bagaimana insiden ini terjadi," tambahnya.
Tim penyelamat yang mengenakan masker putih dan sarung tangan karet tampak membawa tubuh anak-anak yang telah dimasukkan dalam kantong jenazah dari dalam gedung yang terbakar.
Di luar gedung, para orangtua dan kerabat korban berteriak dan menangis, menunjukkan kesedihan mereka atas kehilangan anggota keluarga mereka yang tewas.
Gedung beratapkan lembaran logam yang merupakan sekolah sekaligus asrama bagi para murid itu telah hancur akibat api kebakaran.
"Saya sedang tertidur saat saya tiba-tiba mendengar suara di luar. Istri saya membukan pintu belakang dan kami melihat asap telah datang dari arah depan."
"Kami pun berlari keluar dan melihat api yang terus membesar di belakang kami," kata salah seorang warga lokal, Zazay, dikutip AFP.
• Sekolah di Balikpapan Tak Ada yang Libur Karena Kabut Asap, Ini Imbauan Kepala Disdikbud
• Tiga Orang Tewas Kontak Senjata TNI/Polri dengan KKB, Bupati Puncak: Lakukan Pendekatan Persuasif
Penduduk lainnya, Ballah, yang tinggal dekat dengan sekolah tersebut mengatakan bahwa mereka turut membantu dalam upaya penyelamatan para korban.
"Kami pergi mencari air, mencoba memadamkan api yang membakar gedung sekolah."
"Kami mengalirkan air hingga sekitar pukul 2.30 pagi. Saat petugas pemadam kebakaran mulai datang, api sudah mulai padam," ujar Ballah.
Menurut seorang pejabat komunitas Fulani, Amadou Sherrif, api pemicu kebakaran muncul ketika anak-anak sedang tertidur.
Sebelumnya, Presiden Weah juga telah menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban.
• Sebelum Tewas, Dede Tresnawati Didatangi Tiga Pria Tengah Malam
• Gara-gara Tertawa Sambil Merokok saat Ditagih Utang, Pria Ini Kena Bacok Temannya dan Tewas
"Doa-doa saya kepada keluarga anak-anak yang menjadi korban meninggal dalam insiden tadi malam di kota Paynesville akibat kebakaran mematikan yang melanda gedung sekolah mereka," tulisnya.
"Ini merupakan waktu yang sulit bagi keluarga para koran sekaligus juga seluruh Liberia," lanjut Weah dalam twit-nya. (*)