Kisah Inspiratif Eks Pegulat Kaltim, dari Makan Nasi Berlauk Garam ke Panggung MMA ONE Championship
Kisah Inspiratif Eks Pegulat Kaltim Eko Roni, dari Makan Nasi Berlauk Garam ke Panggung MMA ONE Championship
"Sangat mengesankan ketika mengetahui mereka sangat antusias mendengarakan perjalanan hidup saya, dari saya tidak punya apa-apa sampai saya bisa menggapai mimpi saya," ucap Eko menambahkan.
Sebagai atlet gulat gaya bebas tak terkalahkan di dalam negeri yang telah berhasil mempersembahkan berbagai medali bagi bangsa dalam beberapa kejuaraan internasional, Eko Roni Saputra mengatakan bahwa hal yang ingin ia tekankan pada generasi muda adalah kerja keras, rajin, disiplin, dan kegigihan.
Mantan atlet tinju ini sebelumnya harus berjalan kaki sejauh 7 kilometer ketika hendak pergi dan pulang berlatih bela diri di kota asalnya karena ketiadaan kendaraan serta ongkos dari orang tua untuk membiayai perjalanannya.
• Belum Kembali ke Camp Pelatnas, Pegulat Kaltim Tetap Ikuti Program Latihan
"Kecenderungan pada kekerasan merupakan salah satu hal yang rentan terjadi pada saat muda, tawuran misalnya, tetapi ini terjadi karena masa muda merupakan masa di mana banyak perubahan sedang terjadi," ujar Eko Roni Saputra.
"Oleh karena itu, penting sekali untuk mempunyai mimpi dan target untuk dicapai."

• Ben Askren Juara One Champhionship Kini Berpeluang Debut di Octagan Lawan Nurmagomedov
"Sangat penting untuk mengetahui, apa yang ingin dilakukan, ingin menjadi apa, sehingga semua tenaga, usaha, waktu, bisa difokuskan pada mimpi tersebut, dan hal-hal yang memungkinkan itu terjadi," tutur Eko Roni.
Bagi Eko Roni, mimpi adalah hal yang menguatkan dirinya. Tanpa mimpi, mungkin tak akan ada perubahan dalam hidupnya.
Eko Roni menjadi saksi bagaimana keluarganya berjuang keluar dari jerat kemiskinan.
Di sebuah tempat yang ia sebut rumah, Eko belajar tentang banyak hal di tengah berbagai keterbatasan, di mana akses terhadap air bersih maupun listrik pada saat itu sangatlah terbatas.
"Saya percaya bahwa bagaimanapun kondisinya, apa pun alasannya, atau bahkan bila seluruh dunia mengadang, kita harus mempertahankan apa yang kita percaya," kata Eko Roni Saputra.
"Saya merasa bahwa kita tidak bisa puas dengan hanya menjadi biasa, harus jadi lebih hebat."
"Oleh karena itu, tidak akan cukup dan menjadi hebat itu bukan tidak mungkin," ucap Eko Roni lagi.
(*)