Oknum Polisi Tembakkan Senpi di Udara, Awalnya Viral di Medsos Sampai Diperiksa Propam Polda Lampung

Acara adat Lampung diwarnai penembakan senjata laras panjang ke udara. Selain laras panjang, dalam acara itu juga ditembakkan senjata laras pendek

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.CO/HO/Kompas.Com
Video acara adat Lampung (Begawi) di Lampung Utara menjadi viral karena menggunakan senjata api. Diduga, senjata api tersebut adalah senjata api organik milik Polri. (Foto tangkap/Instagram) 

TRIBUNKALTIM.CO-Acara adat Lampung (Begawi) diwarnai penembakan senjata laras panjang ke udara. Selain laras panjang, dalam acara itu juga ditembakkan senjata laras pendek sebanyak lima kali ke udara. 

Kedua orang yang menggunakan senjata itu diduga anggota kepolisian.

Hal ini terungkap melalui video yang diunggah akun Instagram @seputar_lampung yang  menjadi viral.

Acara adat Lampung (Begawi) lazimnya memang dimeriahkan dengan bunyi-bunyian menggunakan petasan atau mercon. 

Video yang berdurasi 48 detik tersebut berjudul “Prosesi Begawi di Kotabumi, Lampung Utara, Diwarnai Tembakan ke Udara” telah ditonton sebanyak 29.801 kali.

Keinginan Satpol PP Miliki Senjata Api Ditolak DPRD Bangka Belitung, Anggaran Rp 300 Juta Dicoret

Empat Pelaku Bersenjata Api Gondol 10 Kg Emas, Hanya Butuh Waktu 5 Menit

Tampak terlihat seorang pria memakai jaket sweater berponco warna abu-abu menembakkan senjata laras panjang ke udara. Tak lama berselang, seorang menggunakan jas hitam dan kopiah adat menembakkan senjata laras pendek sebanyak lima kali ke udara.

Kemudian, seseorang memakai batik merah dan berkopiah juga menembakkan senjata laras pendek sebanyak tiga kali ke udara.

Dilansir dari Kompas.Com, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwami Pandad Arsyad membenarkan bahwa tiga senjata yang ditembakkan di udara dalam video itu adalah senjata dinas Polri.

Ketiga oknum polisi itu adalah Bharatu AI, Bripka MF, dan Briptu OK. Ketiga oknum ini adalah bagian dari keluarga yang melaksanakan adat Begawi tersebut.

Sambungnya, polisi dalam video tersebut diperiksa oleh anggota Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Lampung.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Viral di media sosial

Tiga orang pria menembakan senjata api (senpi) ke udara di prosesi Begawi, viral di media sosial, diduga senpi yang digunakan itu adalah senpi organik milik polisi, video viral tersebut diunggah akun Instagram @seputar_lampung.

Dalam Akun @seputar_lampung menyebutkan bahwa itu adalah video prosesi Begawi yang berlangsung di Jalan Abrati Kelurahan Kotabumi Udik, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, pada Sabtu (14/9/2019).

Meski dijelaskan sebagai bagian dari prosesi Begawi, sejumlah warganet justru mempertanyakan penggunaan senjata api tersebut. Terlebih lagi, banyak anak-anak di lokasi itu.

80 Personel Ditlantas Polda Kaltim Ikut Tes Psikologi untuk Pemegang Senjata Api

35 Senjata Api Anggota Ditlantas Polda Kaltim Diperiksa Ditpropam

“Apakah anggota polisi yang menembak itu ...apakah di perbolehkan ? Tanya min,” tulis akun @akhlis_rinaldi “Apa orang yang menembakan tembakan itu memang kompeten untuk memegang senpi?” tulis akun @aanindyap Namun, tak sedikit juga warganet yang menilai bahwa penggunaan senjata api itu adalah hal yang wajar,

karena menyangkut adat istiadat setempat. “Tolong jangan dibesar-besarkan? Ini lah akibat diplintir bahasa, tolong tanyakan sama perwatin Lampung, itu proses turun mandei!! Jadi buat kalian jangan langsung judge yang gak bener,” tulis akun @rizkisangun.

 2. Tiga polisi sudah diperiksa di Bidpropam Polda Lampung

Zahwani membenarkan bahwa tiga senjata yang ditembakkan di udara dalam video itu adalah senjata dinas Polri. Ketiga oknum yang menembakkan senjata dalam video itu juga merupakan anggota kepolisian.

Menurut Zahwani, polisi dalam video tersebut sedang diperiksa oleh anggota Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Lampung.

“Ketiganya sedang dimintai keterangan oleh Bidang Propam Polda Lampung, karena senjata itu adalah senjata dinas,” kata Zahwani, Kamis (19/9/2019).

 3. Acara adat berlangsung tiga hari

 Zahwani mengatakan, ketiga oknum polisi ini adalah bagian dari keluarga yang melaksanakan adat begawi tersebut. Menurut Zahwani, aksi yang viral di media sosial itu terjadi pada hari ketiga begawi,

yakni pada Minggu (15/9/2019), dua hari sebelumnya memang ada acara adat di kediaman H Firdaus Amin yang berada di Jalan Abrati, Kelurahan Kotabumi Udik, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara

Berawal dari Penangkapan Seorang, Kronologi 70 Warga Serang Polisi di Rumah Sakit dengan Senjata Api

Polisi Tembak Polisi Saat Tangani Terduga Pelaku Tawuran, 4 Kali Terdengar Letusan Senjata Api

. “Prosesi adat ini berlangsung selama tiga hari sejak jumat. Acara hari minggu itu adalah turun mandi, penghargaan pemberian gelar,” katanya.

 4. Kehabisan mercon

 Masih dikatakan Zahwani, biasanya acara turun mandi ini dimeriahkan dengan bunyi-bunyian letusan seperti mercon ataupun petasan. Namun, pada hari itu, panitia acara kehabisan petasan atau mercon.

“Tiga oknum ini bagian dari keluarga yang melangsungkan acara. Ketiganya lalu berinisiatif menggunakan senjata api untuk memeriahkan acara,” katanya.

Namun, kata Zahwani, karena menggunakan senjata api milik Polri, ketiganya harus memberikan keterangan di Bidpropam Polda Lampung.

“Tidak ada korban jiwa. Kita tunggu lebih lanjut hasil pemeriksaan Bidpropam Polda Lampung,” katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved