Pilkada Balikpapan
Puji Astuti Ambil Formulir Maju Pilkada 2020 di Demokrat, Singgung Wacana BPJS Kesehatan Gratis
Disinggung soal BPJS Kesehatan gratis, Puji mengatakan tak mungkin dilakukan di Kota Balikpapan. Ramaikan dalam Pilkada Balikpapan atau Pilkada 2020.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
Hingga berita ini diturunkan baru seorang yang secara resmi mengambil formulir di penjaringan Partai Demokrat Balikpapan adalah Ahmad Rosyidi.
Juga merupakan mantan anggota DPRD Kaltim dari PPP, yang saat pembukaan penjaringan langsung mengambil formulir.
"Secara lisan sudah komunikasi Bu Puji Astuti mantan anggota DPRD Kaltim.
Sisi lainnya, Mieke Henny politisi Demokrat menyadari kekuatan partainya di parlemen Balikpapan.
Dalam lobi-lobi politik yang dilakukan pihaknya tak memaksa ngotot mengincar kursi ketua komisi di dewan.
"Pasti mau jadi ketua komisi. Namun bila dilihat secara proporsional. Kami hanya 4 suara.
Jumlah kursi partai lain juga bagus, seperti PDIP dan PKS.
Hitung-hitungan dengan rumus dan formula apa pun belum dapat titik temu bisa dapat ketua komisi," ungkapnya, Jumat (20/9/2019).
• Pelantikan Pimpinan DPRD Balikpapan Tunggu Ketetapan SK Gubernur Kalimantan Timur
• Anggota DPRD Balikpapan Ini Soroti Masa Jabatan Sekda Sayid MN Fadly yang Sudah 7 Tahun
Sebab itu, pada periode 2019-2024 kader Demokrat yang duduk di parlemen Balikpapan disebar ke seluruh komisi yang ada.
Tujuannya agar mampu menyalurkan aspirasi seluruh lapisan masyarakat.
Sebab kepentingan rakyat terbagi di setiap komisi yang masing-masing memiliki mitra kerjanya di pemerintah.
"Sama-sama bekerjasama 1 fraksi demokrat untuk tujuan yang sama.
Anggota yang duduk ada 4, jadi kita sebar ke masing-masing komisi," tuturnya.
Saat ini Demokrat lebih mengalir, mengikuti dinamika politik di parlemen. Namun dengan fraksi murni, Mieke yakin legislator Demokrat bisa menempati setidaknya posisi Wakil Ketua dan Sekretaris di setiap komisi.
"Penyusunan AKD itu akan selalu berpegangan pada prinsip proporsional perolehan kursi di parlemen," tutur mantan Ketua Komisi IV periode 2014-2019.