Darurat Kabut Asap
Diduga Asmanya Kambuh Karena Kabut Asap, Warga Jambi Meninggal saat Cari Ikan
Seorang warga Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi meninggal dunia, diduga karena kabut asap
Bencana kabut asap pekat tersebut disebabkan kebakaran hutan lahan di Kabupaten Muarojambi.
"Jam 12.00 siang tadi mulai gelap nian, seperti tengah malam, lampu rumah-rumah sampai dihidupkan," kata Dedy Wahyuni, warga Desa Betung, Sabtu (22/9/2019).
Warga sangat khawatir kebakaran lahan mendekat ke permukiman.
Selain itu kabut asap semakin pekat, ditakutkan bisa mengganggu kesehatan masyarakat.
Bukan hanya di Kumpeh Ilir, kondisi serupa juga terjadi Kumpeh Ulu.
Pengurus PC PMII Cabang Kota Jambi, Deno Agustrianto yang ikut memadamkan api mengatakan kondisi di Desa Pudin, Kumpeh Uli sangat parah.
"Kami ikut memadamkan api di Desa Puding, Kumpeh Ulu, kondisinya sangat parah, persis seperti tengah malam, sangat parah," kata Deno.
• Sambil Bagikan 1.000 Masker Gratis, IWAPI Kaltim Jelaskan Dampak Buruk Kabut Asap ke Pengguna Jalan
• Kabut Asap Masih Selimuti Pontianak, Gelaran Pontianak Internasional Dragon Boat Ditunda

Ia menjelaskan di sekitar lokasi, tercatat ada lebih dari 30 titik api yang harus dipadamkan.
"Sekarang tim gabungan sedang mencoba memadamkan, ada dari TNI dan Polri serta tim lain," jelas Deno.
Proses pemadaman dilakukan menggunakan mesin penyemprot air dan alat-alat lain yang bisa digunakan untuk memadamkan api.
Lisa, warga Desa Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh Ilir, mengatakan bahwa kondisi ini sangat jauh berbeda di hari-hari sebelumnya.
"Kondisi sekarang (langit) masih memerah dari jam 10-an pagi tadi.
Tadi pagi sudah sedikit cerah malah sinar matahari sudah mulai nyinar, dak kek sebelumnyo.
Tapi sekitar jam 10 lewat kalo mulai parah lagi cuacanya sampai sekarang," terangnya.
Menurutnya ada beberapa lahan di daerah Pematang Raman dan Betung terbakar.