Liga Indonesia
Jelang Persiba vs PSBS Biak Liga 2 2019, Tiga Pemain Beruang Madu Telah Pulih, Satu Menepi
Tiga Pemain Persiba Balikpapan Pulih, Satu Menepi. Kekalahan melawan Persik Kediri kemarin membuat peluang Persiba Balikpapan untuk 4 besar berat.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Partai Persiba vs PSBS Biak akan dilangsungkan dalam waktu dekat ini, lanjutan Liga 2 2019.
Waktu kurang lebih sepekan jelang melawan PSBS Biak, dimanfaatkan Persiba Balikpapan untuk melakukan evaluasi.
Skuad Beruang Madu pun menggelar latihan di lapangan mini soccer, Minggu (22/9/2019) sore.
Latihan yang dipimpin Satia Bagdja tersebut sudsjjlai diikuti tiga pemain yang sebelumnya cedera. Andre Dio, Andre Putra, dan Dani Pratama sudah mulai bergabung bersama tim saat latihan.
Ketiga pemain tersebut kemungkinan bisa dimainkan saat menjamu PSBS Biak. Mereka menurut Satia sudah mulai membaik pasca cedera yang diderita. Terutama Andre Putra yang absen dua laga tandang saat Persiba takluk melawan Persatu dan Persik.
"Kita tetap lihat kondisi terakhir mereka. Karena masih ada waktu. Tapi sudah bisa gabung latihan dengan tim sore ini," katanya kepada Tribunkaltim.co, Ahad (22/9/2019).
Sementara itu Reza Saputra harus menepi saat latihan. Winger Persiba tersebut mengalami cedera engkel saat melawan Persik lalu. Di pertandingan tersebut Reza harus ditarik lebih cepat di babak kedua.
"Dia (Reza) ditarik duluan kan kemarin. Ada masalah di engkel saja. Tapi semoga tidak serius dan bisa bergabung bersama tim," ujarnya.
Pemain Persiba, Andre Dio yang selama ini selalu menjadi starter mengakui sudah membaik. Benturan keras yang didapatkannya saat melawan Persatu Tuban memang membuat dia harus absen melawan Persik. Namun pemain kelahiran Balikpapan itu mengaku siap jika diturunkan melawan PSBS Biak nanti.
"Selalu siap jika dipercaya. Insha Allah optimistis bisa ke 8 besar Liga 2 musim ini. Yang penting selalu kerja keras," kata Dio.
Skuat Persiba Balikpapan saat ini tengah mempersiapkan laga melawan PSBS Biak, Sabtu (28/9/2019) di Stadion Batakan Balikpapan, Kalimantan Timur, Liga 2 2019.
Evaluasi tak pernah berhenti dilakukan pelatih Persiba Balikpapan, Satia Bagdja agar pemainnya berubah lebih baik.
Apalagi pasca kekalahan dalam tur Jatim (Tuban dan Kediri) lalu membuat Satia Bagdja sedikit geram dengan pemainnya.
Inkonsistensi masih menimpa pemainnya secara keseluruhan.
Kebanyakan pemain tidak bisa konsisten menjaga penampilan dari pertandingan satu ke pertandingan lainnya.
Terutama di lini tengah yang tidak pernah lepas dari sorotan.
Lini yang paling banyak diisi pemain tersebut masih belum bisa konsisten dalam bermain.
Menurut Satia masih banyak yang labil, sehingga membuat dirinya sendiri kadang kesulitan menentukan siapa yang dipasang starter.
"Labil semua gelandang yang ada ini. Seperti lawan Persik misalnya si Fadil dia main bagus. Tapi nanti pas lawan PSBS Biak belum tentu dia bagus. Pemain lain juga kurang lebih begitu," kata Satia kepada Tribunkaltim.co, Ahad (22/9/2019).
Evaluasi yang dilakukan Satia Bagdja menurutnya tidak pernah diterapkan, pemain penguasaan bola dari kaki ke kaki yang selalu diinstruksikan Satia Bagdja masih belum bisa dijalankan dengan baik.
Teriakan pelatih dari pinggir lapangan menjadi percuma bagi Satia.
"Ya percuma kalau teriak dari pinggir lapangan. Kalau dievaluasi tapi tidak diterapkan ya susah juga. Semua kembali ke pemain lagi, ke pribadi pemain," kata mantan pelatih timnas wanita tersebut.
Susah menang, mungkin itu yang sedang dialami Persiba Balikpapan di pekan ke 16 Liga 2 2019. Sudah mengalami 8 kali kekalahan dengan dua kali kalah di kandang, selebihnya Persiba takluk di tendang lawan.
Hasil itu tentu membuat Persiba sulit menembus babak perempatfinal Liga 2 2019. Kekalahan yang diderita Beruang Madu di laga tandang. Padahal secara teknis di lapangan, tim asuhan Satia Bagdja itu cukup memberikan perlawanan.
Ketenangan dalam bermain tidak ditunjukkan pemain Persiba Balikpapan ketika pertandingan. Itu yang sangat terlihat di skuad Persiba. Padahal kata Satia sepak bola itu merupakan permainan open skill bukan teks book.
"Mereka gak tenang, main bola nya tidak tenang. Orang yang tidak punya teknik pun kalau punya determinasi bagus, bisa membahayakan lawan. Mereka pemain terlampau teks book, Sepak bola itu open skill," kata Satia kepada Tribunkaltim.co, Jumat (20/9/2019).
Mental bermain juga termasuk faktor yang menyebabkan Persiba sulit memetik kemenangan di laga tandang. Tidak hanya tandang saja, laga kandang juga membuat pemain Persiba masih takut dalam menunjukkan performa terbaik.
Padahal Satia Bagdja tak pernah berhenti memberikan masukan kepada pemainnya. Dia mengakui posisi Persiba yang masih berkutat di papan tengah klasemen dan target yang dipasang menjadi beban bagi pemain.
"Sama saja mau di away atau kandang, mereka takut pegang bola. Kalau mereka takut ya susah bisa menang. Posisi Persiba saat ini juga membebani mereka. mereka tidak punya semangat, setiap main," ucapnya.
"Kalau pemain tidak mempunyai mental bertempur ya susah. Tidak militan, pemain bola itu harus militan, Saya sering ngomong ke mereka, kalian kalau kalah susah nanti bisa drop," kata Satia
Persiba pun kini tak bisa bersantai karena tiga laga kandang mereka akan menghadapi tim yang patut diwaspadai. PSBS Biak akan menjadi lawan mereka pada Sabtu (28/9/2019). Satia Bagjda akan memperbaiki mental pemain dan juga taktik yang selama ini masih menjadi masalah.
Tiga Pemain Persiba Pulih, Satu Menepi
Kekalahan melawan Persik Kediri kemarin membuat peluang Persiba Balikpapan untuk tembus empat besar sangat berat.
Menyisakan tiga partai kandang dan satu tandang membuat nasib skuad Beruang Madu juga ditentukan tim lain.
Dengan raihan 8 kalah, 3 imbang, dan 5 kemenangan, Persiba Balikpapan mengoleksi 18 poin dan belum beranjak dari posisi 7 klasemen sementara wilayah timur Liga 2 2019.
Kendati demikian, pelatih Persiba Balikpapan Satia Bagdja mengaku belum menyerah dalam perburuan empat besar klasemen akhir.
Tiga kandang mesti disapu bersih dengan kemenangan.
• Kisah Babe Jon, 16 Tahun Setia Jadi Masseur Persiba Balikpapan, Pernah ke Pusam, dan Tawaran Timnas
• Evaluasi Lini Serang, Pelatih Persiba Balikpapan akan Pasang Aji dan Rasul Saat Kontra Persik Kediri
Akan tetapi tentu tidak mudah, karena Persiba berhadapan dengan pesaingnya di wilayah timur.
Seperti PSBS Biak, Martapura FC, dan Madura FC akan menjadi ujian berat.
"Kita berjuang aja di tiga pertandingan di home ini. Kita lihat satu-satu, kita berusaha walaupun sangat berat. Poinnya kita 18, mentok 30 tapi juga bergantung dengan tim lain.
Memang berat. Sampai detik ini kita belum lempar handuk," kata Satia Bagdja kepada Tribunkaltim.co, Jumat (20/9/2019).
Soal produktivitas gol, Persiba juga masih minim. Apalagi di klasemen akhir, tim yang poinnya sama akan menggunakan sistem head to head bukan selisih gol.
Kebobolan 16 gol menjadikan Persiba sebagai tim kedua paling banyak kemasukan setelah Persatu Tuban.
Sementara memasukan gol Persiba mencatat 14 mencetak ke gawang lawan.
Statistik tersebut tentu menjadi catatan khusus Satia Bagdja untuk mengevaluasi pemain.
• Tak Melulu Hasil Pertandingan, Ini Pelajaran yang Dipetik Persiba Balikpapan Usai Laga di Tuban
• Hasil Akhir Persatu Tuban vs Persiba Balikpapan, Bermain 10 Orang Tim Beruang Madu Takluk 1-0
Sama seperti sebelumnya, lagi-lagi lini depan yang tumpul untuk mencetak gol.
Padahal saat laga melawan Persik tersebut Indra Setiawan dipasang starter sebagai striker utama.
Namun tak berbeda dengan pemain lainnya, top skor Liga 2 musim lalu itu tak terbukti tajam di depan gawang.
Satia Bagdja pun mengakui laga tersebut seluruh anak asuhnya bermain buruk, sangat tidak bagus.
"Kita sudah coba semua, mencoba Indra sebagai striker, tapi sama saja. Kemarin kita bermain jelek, tidak ada determinasi, main tidak bagus.
Pemain tengah tidak bermain berani pegang bola main harusnya ke depan putar lagi ke belakang," kata mantan pelatih timnas Indonesia tersebut.
(Tribunkaltim.co/ Arif Fadillah)