Kader PKS Ini Akui Dibantu Garbi Duduk di DPRD Balikpapan, Syukri Wahid: Jangan Naiflah
Kata Syukri Wahid, yang selama ini kader PKS tak mampu bicara banyak di dapil Balikpapan Utara. Suara yang diraihnya dinilai berbanding lurus.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Anggota DPRD Balikpapan asal Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Syukri Wahid mengakui peran ormas Gerakan Arah Baru Indoensia atau Garbi cukup banyak dalam perjalanannya mengarungi kontestasi politik.
Sebanyak 4,252 suara dikumpulkan di ajang Pileg 2019 lalu. Sebagian besar pemilihnya, kata Syukri Wahid merupakan orang-orang Garbi.
Bahkan tim sukses (timses) Syukri Wahid beberapa di antaranya merupakan orang pengurus di Garbi.
"Dekat dengan Garbi iya, bahkan pemilih saya sebagian besar teman-temab Garbi. Dan sebagian besar timses (dari Garbi). Saya harus akui itu," ungkap Syukri Wahid.
Ditambahkannya, ia sadar harus mencari suara sebanyak mungkin di Pileg 2019.
Bukan hanya untuk tujuan dirinya semata, namun juga mengangkat nama partai dalam hal ini PKS.
Ia membuktikan jadi salah satu di antara 8 caleg pengumpul suara terbanyak di Balikpapan.
Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Utara pada pemilu kali ini, PKS mendapat 2 kursi di parlemen.
Pecah telur. Kata Syukri Wahid, yang selama ini kader PKS tak mampu bicara banyak di dapil Balikpapan Utara.
Suara yang diraihnya dinilai berbanding lurus dengan kursi pimpinan dewan yang diduduki PKS saat ini.
"Benefit PKS saat ini dapat pimpinan. Jadi janganlah, semua sama-sama berjuang, jangan diskriminatif saya dekat dengan A, Garbi, terlalu naiflah," ungkapnya.
Kendati demikian, meski sudah banyak membantu dalam perjuangan Syukri Wahid menuju kursi parlemen.
Secara tegas politisi PKS ini mengatakan bukan anggota ormas Garbi.
"Saya tidak ada di struktural Garbi. Pernah diundang sebagai narsum, iya. Masa diundang pengisi acara dianggap anggota, buktikan saja," ujarnya.
Syukri mengaku beberapa kali diundang sebagai narasumber di forum-forum yang diselenggarakan Garbi.